Mohon tunggu...
Diah AyuSapitri
Diah AyuSapitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi aktif

teruslah menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hormon Tumbuhan dalam Kimia

5 Desember 2021   15:37 Diperbarui: 5 Desember 2021   15:55 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber didapatkan hormon sitokinin merupakan diujung akar. (2). Auksin, merupakan gerombolan hormon yg memiliki fungsi primer mensupport pertumbuhan akar. Sumber dihasilkannya auksin merupakan diujung tunas. (3) Giberelin, merupakan gerombolan hormon yg memiliki fungsi pembungaan & pembuahan. Sumber dihasilkannya merupakan pada daun & butir. 

Dikatakan bahwa terdapat beberapa hal yg perlu diperhatikan tentang hormon yaitu hormon memiliki 2 fungsi yg tidak sinkron (mensupport & Mengganggu) dalam konsentrasi yg tidak sinkron. Satu hormon yg sama, menggunakan konsentrasi yg sama, akan memiliki efek yg tidak sinkron dalam bagian tumbuhan yg tidak sinkron. 

Hormon auksin menunjang pertumbuhan akar akan tetapi Mengganggu pertumbuhan tunas & jua Mengganggu pembungaan & pembuahan. Hormon sitokinin menunjang pertumbuhan tunas akan tetapi Mengganggu pertumbuhan akar & Mengganggu pembungaan & pembuahan. Hormon giberelin menunjang pembungaan & pembuahan & menunjang pembelahan sel akar & tunas. 

Hormon pada gerombolan hormon yg sama akan bersifat sinergis atau saling menguatkan. Hormon pada gerombolan hormon yg tidak sinkron akan bersifat saling melemahkan atau saling meniadakan. Hal-hal tadi wajib selalu diingat lantaran sangat krusial pada pada penerapannya. 

Ketika menciptakan ramuan hormon, maka acuannya merupakan bukan sebanyak-banyaknya kandungan hormon, akan tetapi lebih pada ketepatan komposisi & konsentrasinya, lantaran meningkat konsentrasinya justru akan Mengganggu pertumbuhan tumbuhan. Untuk menaruh dorongan yg bertenaga pada pertumbuhan suatu organ perlu diingat bahwa hormon tadi akan Mengganggu organ yg lain. Contoh : Kita sanggup memacu pertumbuhan tunas menggunakan optimal menggunakan menaruh hormon sitokinin, akan namun wajib diingat bahwa sitokinin akan Mengganggu akar. 

Demikian jua kebalikannya apajika kita menaruh hormon akar pada pada merangsang pertumbuhan akar wajib diingat bahwa hormon akar tadi akan Mengganggu tunas. Sedangkan pada hal mendorong pertumbuhan suatu organ masih ada konsentrasi optimal, yaitu konsentrasi yg optimal pada pada menaruh efek yg terbesar & selesainya itu apajika konsentrasi ditambah justru akan Mengganggu pertumbuhan. 

Harus diingat jua bahwa apajika kita ingin mendorong pertumbuhan akar & tunas secara bersamaan, maka hal tadi justru mengakibatkan efek yg saling melemahkan & meniadakan & apajika suatu tumbuhan sedang berbunga atau berbuah, maka jangan sekali-kali menaruh hormon akar lantaran akan mengakibatkan gugur bunga atau butir. 

Pada perkembangan pertanian waktu ini, pemanfaatan Hormon Organik pada lebih kurang kita poly, misalnya : (a). Air seni (kencing) kambing, kelinci dll secara generik mengandung hormon auksin. (b). Kecambah (toge) mengandung auksin, (c). bawang merah mengandung auksin, (d). buncis mengandung sitokinin, (e). air kelapa mengandung auksin, sitokinin, giberelin, (f). sirih mengandung sitokinin, (g). kacang hijau mengandung giberelin, (g). enceng gondok mengandung giberelin, (h). pisang mengandung auksin dll. Pemanfaatan bahan-bahan alam/organik sangat krusial lantaran bisa mengefisienkan porto produksi & bisa menaikkan pertumbuhan tumbuhan. Hormon organik merupakan hormon yg asli/alamiah didapatkan sang tanaman atau mahluk hayati. 

Hormon organik/alami tadi sanggup diproses secara terbaru (diisolasi) atau sanggup jua dimanfaatkan secara pribadi pada bentuk pupuk organik. Hormon usahakan diberikan pribadi dalam sasaran kerjanya contohnya : hormon akar pribadi dalam media tanam, hormon tunas disemprotkan dalam tajuk. Hal yg perlu diingat merupakan bahwa konsentrasi optimal hormon merupakan konsentrasi optimal yg terjadi dalam wilayah sasaran. 

Daerah sasaran yg dimaksud merupakan wilayah perakaran & wilayah pertunasan. Tercapainya tujuan anugerah hormon nir hanya tergantung dalam tercapainya konsentrasi optimal dalam wilayah sasaran/sel sasaran, akan tetapi jua dipengaruhi sang kandungan hormon endogen menurut tanaman . 

Misalnya : apajika kita ingin membungakan suatu tumbuhan, kemudian kita menaruh hormon bunga menggunakan takaran tertentu, walaupun konsentrasi hormon giberelin telah mencukupi akan tetapi lantaran kandungan hormon endogen menurut tumbuhan didominasi sang hormon vetetatif yaitu hormon auksin & sitokinin, maka konsentrasi hormon bunga tadi akan sebagai lemah & nir sanggup mendorong terbentuknya bunga atau butir. Kandungan hormon dan dominasi suatu tumbuhan dapat diperkirakan dengan melihat bentuk/morfologi tumbuhan, mengacu pada fakta bahwa hormon kuncup diproduksi di ujung akar dan hormon bunga diproduksi di ujung pucuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun