Dalam pembuatan briket terdapat faktor yang harus diperhatikan yaitu bahan baku dari briket sendiri dan perekat yang digunakan. Briket yang baik adalah briket yang permukaannya halus dan tidak meninggalkan bekas hitam di tangan.Â
Selain itu, sebagai bahan bakar, briket juga harus memenuhi kriteria sebagai berikut: mudah dinyalakan, tidak mengeluarkan asap, emisi gas hasil pembakaran tidak mengandung racun, kedap air dan hasil pembakaran tidak berjamur bila disimpan pada waktu lama dan menunjukkan upaya laju pembakaran (waktu, laju pembakaran dan suhu pembakaran yang baik).
Pemanfaatan bonggol jagung sebagai bahan baku pembuatan briket ini memiliki keunggulan selain bahan yang mudah didapatkan juga penggunaan briket dari bonggol jagung jika digunakan untuk memasak dapat bertahan selama 6 jam. Waktu yang cukup lama dan tentunya sangat efektif untuk menggantikan bahan bakar minyak tanah dan gas elpiji.
Peluang bisnis briket ini sangat menguntungkan jika dilakukan dengan serius. Pembuatan briket yang tergolong mudah dan bahan baku yang digunakan juga berasal dari bahan yang alami seperti bonggol jagung. Bonggol jagung ini merupakan limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku briket.Â
Karena bahan baku yang didapat mudah membuat harga jual briket sendiri relatif murah sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, briket juga memiliki peluang ekspor yang bagus dimana permintaan pasar luar negeri yang cukup tinggi. Beberapa negara tujuan ekspor briket adalah negara-negara kawasan Timur Tengah, Jepang, Australia, Korea dan sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H