Mohon tunggu...
Diah Asih Sukesi
Diah Asih Sukesi Mohon Tunggu... Administrasi - Hobby Menulis, Travelling, Masak jika mau

Pegawai Menikah dan memiliki 3 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Upwelling , Ancaman atau Berkah Bagi Kita

25 Desember 2024   17:30 Diperbarui: 25 Desember 2024   19:38 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena Upwelling

Ancaman atau Berkah Bagi Kita

Foto diambil dari Merdeka.Com
Foto diambil dari Merdeka.Com

Foto diambil dari merdeka.com

Pengantar

Kemarin penulis sempat melihat di layar medsos, bahwa di dermaga Lampung banyak ikan berloncatan keluar dari permukaan laut, apa sih maknanya , dan ikan-ikan itu sudah bergerombol hanya tinggal kita serok bisa dengan mudah untuk didapatkan, hal ini merupakan ancaman atau berkahnya, ayuk kita simak tulisan dibawah ini!

Pengertian Upwelling

Upwelling adalah fenomena oseanografi yang terjadi ketika air laut dari lapisan bawah (yang lebih dingin dan kaya nutrien) naik ke permukaan untuk menggantikan air permukaan yang terbawa angin atau arus. Fenomena ini sangat penting karena membawa nutrien yang diperlukan oleh ekosistem laut untuk mendukung produktivitas biologis.

Proses Terjadinya Upwelling

1. Angin Permukaan Laut: Angin yang bertiup sejajar dengan pantai (misalnya, angin muson tenggara) menggeser air permukaan ke arah laut lepas.

2. Efek Coriolis: Rotasi bumi menyebabkan pergerakan air laut berbelok ke kanan (di belahan bumi utara) atau ke kiri (di belahan bumi selatan), menjauh dari pantai.

3. Air Pengganti: Ketika air permukaan bergerak menjauh, air dari lapisan bawah yang lebih dingin dan kaya nutrien naik ke permukaan untuk menggantikannya.

Faktor-Faktor Penyebab Upwelling

1. Angin Muson:

Di Indonesia, upwelling sering dipengaruhi oleh angin muson tenggara pada musim kemarau (Juni-September).

2. Topografi Dasar Laut:

Lereng curam atau struktur bawah laut seperti gunung bawah laut dapat memicu pergerakan air ke atas.

3. Arus Laut:

Sirkulasi arus laut tertentu, seperti arus divergen, juga dapat menyebabkan upwelling.

4. Efek Coriolis:

Rotasi bumi memengaruhi pergerakan arus laut, terutama di wilayah dekat garis pantai.

Dampak Upwelling

1. Dampak Positif

Meningkatkan Produktivitas Primer:

Nutrien dari dasar laut seperti fosfat dan nitrat mendorong pertumbuhan fitoplankton, yang menjadi dasar rantai makanan laut.

Meningkatkan Perikanan:

Wilayah upwelling biasanya memiliki populasi ikan yang tinggi karena banyaknya makanan.

Dukungan Ekosistem:

Membantu ekosistem laut tetap seimbang dan produktif.

2. Dampak Negatif

Pendinginan Air Permukaan:

Penurunan suhu permukaan laut dapat memengaruhi cuaca lokal dan pola iklim.

Zona Mati (Dead Zones):

Jika upwelling berlangsung terlalu intens, nutrien yang melimpah dapat memicu ledakan alga, yang akhirnya menyebabkan penurunan oksigen di laut (hipoksia).

Contoh Wilayah Upwelling

1. Dunia

Pantai Barat Afrika (Sistem Upwelling Benguela).

Pantai Barat Amerika Selatan (Sistem Upwelling Peru dan Chili).

Pantai California, Amerika Utara.

Samudra Hindia Barat Daya (Somalia).

2. Indonesia

Pantai Selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur:

Dipengaruhi oleh angin muson tenggara.

Laut Banda:

Sirkulasi arus di Laut Banda memicu upwelling yang mendukung ekosistem perikanan.

Perairan Selatan Papua:

Pengaruh angin muson menyebabkan naiknya air kaya nutrien.

Ciri-Ciri Wilayah Upwelling

1. Suhu Permukaan Laut Rendah:

Air yang naik dari bawah lebih dingin dibanding air permukaan.

2. Kandungan Nutrien Tinggi:

Fosfat, nitrat, dan silikat melimpah.

3. Kepadatan Fitoplankton Tinggi:

Warna laut tampak kehijauan akibat banyaknya fitoplankton.

4. Populasi Ikan Melimpah:

Wilayah ini menjadi tempat utama bagi perikanan komersial.

Manfaat Upwelling

1. Ekonomi:

Mendukung sektor perikanan dengan hasil tangkapan yang tinggi.

2. Ekologi:

Menyediakan sumber makanan bagi hewan laut, mulai dari ikan kecil hingga predator besar.

3. Penelitian Oseanografi:

Memberikan data penting untuk memahami ekosistem laut dan perubahan iklim.

Upwelling di Indonesia

Indonesia, sebagai negara kepulauan, mengalami upwelling di beberapa wilayah seperti:

Pantai Selatan Jawa hingga NTT: Akibat angin muson tenggara.

Laut Banda: Dipengaruhi oleh sirkulasi arus laut.

Selatan Papua dan Laut Arafura: Nutrien dari dasar laut mendukung keanekaragaman hayati.

KESIMPULAN

Upwelling adalah fenomena alami yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut. Meski memiliki dampak negatif, manfaatnya jauh lebih besar, terutama untuk produktivitas perikanan dan keberlanjutan ekosistem laut. Wilayah seperti Indonesia sangat bergantung pada fenomena ini untuk mendukung kehidupan laut dan ekonomi masyarakat pesisir.

Jakarta, 25 Desember 2024

TENTANG PEMILIK

Diah Asih Sukesi, Asn di Kemendikbud Direktorat SMP. Jabata Widyaprada Ahli Madya. Hobby travelling, penyuka buku dan hobby menulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun