Mohon tunggu...
Diah Asih Sukesi
Diah Asih Sukesi Mohon Tunggu... Administrasi - Hobby Menulis, Travelling, Masak jika mau

Pegawai Menikah dan memiliki 3 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tata Kelola Kelas Ramah Anak

30 November 2024   07:15 Diperbarui: 30 November 2024   07:02 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rahma adalah seorang guru yang sangat disukai oleh para muridnya, banyak para guru yang heran, ketika pagi hari Rahma hadir di sekolah, semua anak menyapanya dan berkumpul ke arahnya, sekedar ingin bersalaman, menyapa atau bahkan hanya melihat senyumnya dan tawa lebarnya.

Apa sih tips dan strategi bu Rahma hingga disukai murid, cara memgajarnya atau pengelolaan kelasnya, ayuk kita simak ada beberapa tips dalam mengelola kelas yang ramah anak.

Pengelolaan kelas yang ramah anak adalah pendekatan yang menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan anak secara holistik. Pengelolaan ini mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosional, sosial, dan akademik anak, serta menjunjung tinggi hak-hak anak. 

Prinsip dan Langkah-Langkah untuk mewujudkan Pengelolaan Kelas Yang Ramah Anak

Berikut adalah prinsip dan langkah-langkah untuk mewujudkan pengelolaan kelas yang ramah anak:

Prinsip Pengelolaan Kelas Ramah Anak

1. Menghormati Hak Anak: Menjamin hak anak untuk berpendapat, didengar, dan dilibatkan dalam proses pembelajaran.

2. Bersifat Inklusif: Mengakomodasi perbedaan individu, seperti kemampuan, gender, budaya, dan kebutuhan khusus.

3. Lingkungan Aman: Menciptakan ruang bebas dari kekerasan fisik, verbal, atau emosional.

4. Berpusat pada Anak: Menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan, minat, dan potensi masing-masing anak.

5. Penguatan Karakter: Mendorong sikap toleransi, kerja sama, dan tanggung jawab melalui pembelajaran.

Strategi Pengelolaan Kelas Yang Ramah Anak

1. Menciptakan Suasana Positif:

Memulai kelas dengan sapaan hangat dan kegiatan yang menyenangkan. Aktifitasnya dapat berupa berdiri di depan pintu dan sapalah semua anak dengan namanya dan senyuman pada saat datang; Pastikan gesture tubuh sesuai dengan ungkapan sambutan yang anda ucapkan; Tanyakan khabar mereka; Berikan tanda bertuliskan selamat datang di dalam kelas; Pajanglah foto-foto anak agar mereka punya rasa kepemilikan; Ajari anak untuk sabar menunggu; Ucapan selamat datang dengan berbagai bahasa daerah , Indonesia dan internasional.

Membuat catatan kecil atas hal-hal baik yang dilakukan oleh anak-anak.

Penghargaan diri ( self esteem) adalah kepercayaan diri terhadap nilai dan kemampuan pribadi. Seseorang dengan penghargaan diri yang lebih baik lebih mungkin mencoba berbagai hal karena mereka lebih mampu mengatasi risiko kegagalan. Contohnya Ciptakan hari istimewa untuk tiap anak, wujudnya dengan memgenakan topi dan ceritakan hal-hal istimewa yang sudah diraih pada hari itu; Kartu pujian, ada akan menuliskan hal-hal baik di kertas pujian; keunikan pribadi; majalah kelas ; seberapa baik aku mengenalmu.

Menggunakan bahasa yang mendukung dan membangun kepercayaan diri anak. Mengutip tulisan dengan judul Manajemen perilaku Murid,” Hindarilah mengkritik pekerjaan murid atau kebiasaan selalu membicarakan bagaimana murid-murid tertentu melakukan sesuatu dengan benar atau salah. Sebaiknya cobalah untuk memberikan umpan balik yang konstruktif, khususnya untuk anak-anak denagn rasa penghargaan diri rendah.” Contoh jika ada satu murid yang membuat kesalahan dalam mengerjakan soal , tuliskan jawaban dia yang benar dan soal yang salah dia kerjakan tak perlu diperlihatkan; bersikap positif atas keinginan untuk mencoba lagi.

Apresiasi moment-moment spesial peserta didik kita dengan kata-kata ,”Pujian Cemerlang”, Penghargaan fantastis”, Cerdas Memukai,”. ( Pelibatan Orang Tua)

Manfaatkan menit-menit terakhir sebelum pulang sekolah untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan

Tips mengajar : setiap aktifitas yg mengajar murid menunjukkan minatnya pada satu sama lain dapat meningkatkan penghargaan diri. Cibalah menciptakan banyak kesempatan bagi murid-murid anda untuk menceritakan pada seluruh kelas hal-hal apa saja yang sudah mereka lalukan, aktifitas yang mereka sukai, tempat-tempat favorit mereka, atau hal-hal lucu yang dilakukan oleh keluarga mereka.

2. Partisipasi Aktif:

Melibatkan anak dalam pembuatan aturan kelas.

Nah , ini yang harus sering diterapkan oleh guru terkadang aturan kelas itu ditetapkan secara sepihak tanpa dikomunikasikan oleh anggota kelas, idealnya dikomunikasikan sehingga hasilnya adalah dari sebuah kesepakatan bersama. Sehingga guru memberikan kesempatan kepada semua anak untuk berkontribusi dalam diskusi atau tugas kelompok.

3. Metode Belajar yang Variatif:

Menggunakan pendekatan pembelajaran aktif seperti bermain peran, proyek kolaboratif, atau eksperimen.

Pembelajaran berbasis teks multimoda dilaksanakan di dalam kelas atau di luar kelas disajikan dengan cara bermain dan narasi-narasi yang seru dan eskpresif sehingga tidak membosankan anak. Salah satu metodenya memanfaatkan media belajar yang interaktif dan kreatif.

4. Pendekatan Disiplin Positif:

Memberikan bimbingan tanpa kekerasan, seperti mengajak anak merefleksikan kesalahan dan mencari solusi.

Menghindari hukuman fisik atau penghinaan.

Ada beberapa contoh hukuman positif yang tidak memalukan salah satunya adalah membaca 1 buku dan buat sinopsisnya atau menghukum dengan meningkatkan kompetensi anak berbasis kesukaan, gaya dan minat belajarnya.

5. Lingkungan Fisik yang Mendukung:

Menyediakan ruang belajar yang bersih, terang, dan nyaman.

Memastikan tata letak kelas memungkinkan interaksi yang sehat antara anak dan guru.

Salah satunya dengan menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, asri khususnya di lingkungan toilet , kelas seperti penerapan minim sampah disekolah dengan tradisi membawa box makan, tumbler dan kantong kain serta sapu tangan srhingga tak ada lagi sampah plastik di sekitar sekolah

6. Penguatan Hubungan Guru-Anak:

Menguatkan hubungan guru dan siswa yang harmonis sangat penting untuk menciptakan suasana belajar yang positif dan mendukung perkembangan siswa. Berikut adalah beberapa cara untuk memperkuat hubungan tersebut:

a.Menunjukkan Kepedulian dan Empati

Kenali siswa secara individu, termasuk minat, kesulitan, dan kepribadiannya.

Tunjukkan perhatian tulus dengan mendengarkan keluhan atau cerita mereka.

Berikan dukungan emosional, terutama saat siswa menghadapi tantangan.

b. Membangun Komunikasi yang Baik

Gunakan bahasa yang ramah dan sopan saat berbicara dengan siswa.

Berikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara, bertanya, atau menyampaikan pendapat tanpa rasa takut.

Gunakan pendekatan personal jika ada masalah, hindari memarahi di depan umum.

c. Bersikap Adil dan Konsisten

Perlakukan semua siswa secara adil tanpa membeda-bedakan.

Terapkan aturan dengan konsisten agar siswa merasa aman dan dihargai.

Jangan pilih kasih dalam memberikan penghargaan atau hukuman.

d. Menciptakan Lingkungan yang Positif

Jadikan kelas sebagai tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar.

Berikan pujian dan apresiasi untuk pencapaian siswa, baik besar maupun kecil.

Gunakan humor dan kegiatan interaktif untuk mencairkan suasana.

e. Memberikan Dukungan Akademik

Berikan bimbingan dan bantuan kepada siswa yang kesulitan memahami pelajaran.

Motivasi siswa untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan relevan dengan kehidupan mereka.

Sesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan siswa.

f. Melibatkan Siswa dalam Kegiatan

Ajak siswa untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan kelas.

Libatkan siswa dalam aktivitas kolaboratif, seperti proyek kelompok atau kegiatan ekstrakurikuler.

Berikan tanggung jawab tertentu kepada siswa untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka.

g. Mengembangkan Pendidikan Karakter

Ajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kerja sama melalui contoh nyata.

Jadilah panutan bagi siswa dalam bersikap positif dan profesional.

h. Memberi Ruang untuk Kesalahan

Jangan terlalu cepat menegur atau menghakimi ketika siswa membuat kesalahan.

Gunakan kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Dorong siswa untuk tidak takut mencoba hal baru.

i. Menjaga Komunikasi dengan Orang Tua

Sampaikan perkembangan anak kepada orang tua secara rutin.

Jalin kerja sama dengan orang tua dalam mendukung pembelajaran dan perilaku anak.

j . Menunjukkan Kesesuaian Tindakan dengan Perkataan

Jadilah konsisten antara apa yang dikatakan dan dilakukan oleh guru.

Tunjukkan sikap hormat kepada siswa agar mereka belajar untuk saling menghormati.

Dengan membangun hubungan yang harmonis, siswa akan merasa lebih dihargai dan termotivasi, yang pada akhirnya akan mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif.

7. Pemantauan dan Evaluasi:

Mengamati perkembangan anak secara individu.

Memberikan umpan balik yang konstruktif dan memotivasi.

Dengan pendekatan ini, anak-anak akan merasa lebih dihargai, termotivasi untuk belajar, dan mampu mengembangkan potensi diri mereka secara maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun