Mohon tunggu...
Diah Asih Sukesi
Diah Asih Sukesi Mohon Tunggu... Administrasi - Hobby Menulis, Travelling, Masak jika mau

Pegawai Menikah dan memiliki 3 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Assesment Nasional Sebagai Evaluasi Pendidikan yang Holistik

15 Agustus 2024   22:28 Diperbarui: 16 Agustus 2024   04:45 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Asesmen Nasional muncul sebagai respons terhadap kebutuhan akan evaluasi pendidikan yang lebih komprehensif dan relevan dengan perkembangan zaman. Ada beberapa faktor utama yang mendorong lahirnya Asesmen Nasional:

1. Keterbatasan Ujian Nasional:

   * Ujian Nasional lebih fokus pada pengukuran hasil belajar kognitif secara kuantitatif, tanpa memberikan gambaran yang menyeluruh tentang kualitas pendidikan.

   * Ujian Nasional seringkali menjadi beban bagi siswa, guru, dan sekolah, serta memicu berbagai praktik yang tidak sehat.

 2. Perubahan Paradigma Pendidikan:

   * Pendidikan saat ini menekankan pada pengembangan kompetensi siswa yang lebih luas, tidak hanya kognitif, tetapi juga sosial-emosional dan karakter.

   * Asesmen Nasional dirancang untuk mengukur kompetensi yang lebih relevan dengan tuntutan abad ke-21.

 3. Hasil Studi Internasional:

   * Hasil studi internasional seperti PISA (Programme for International Student Assessment) menunjukkan bahwa prestasi siswa Indonesia masih perlu ditingkatkan, terutama dalam literasi membaca dan matematika.

   * Asesmen Nasional diharapkan dapat menjadi alat untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar sejajar dengan negara-negara lain.

 4. Kebutuhan akan Data yang Lebih Akurat:

   * Data hasil belajar yang diperoleh dari Ujian Nasional seringkali dianggap kurang akurat dan tidak memberikan gambaran yang lengkap tentang kondisi pendidikan di suatu daerah atau sekolah.

   * Asesmen Nasional bertujuan untuk menghasilkan data yang lebih akurat dan dapat diandalkan untuk pengambilan kebijakan.

Love pix.com
Love pix.com

Secara singkat, Asesmen Nasional hadir untuk:

 * Mengganti Ujian Nasional yang dianggap kurang relevan dan memberatkan.

 * Mengukur kualitas pendidikan secara lebih komprehensif.

 * Memberikan data yang lebih akurat untuk perbaikan kualitas pendidikan.

 * Menyiapkan siswa untuk menghadapi tantangan abad ke-21.

Pembahasan

Apa itu Assesment Nasional? 

Asesmen Nasional adalah sebuah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk meningkatkan mutu pendidikan di seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Program ini dirancang untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kualitas pendidikan, tidak hanya sebatas hasil belajar kognitif, tetapi juga mencakup aspek sosial-emosional, karakter, dan lingkungan belajar.

Tujuan Asesmen Nasional:

 * Memotret kualitas pendidikan: Mengukur capaian pembelajaran siswa secara menyeluruh.

 * Meningkatkan mutu pembelajaran: Memberikan data yang akurat untuk perbaikan proses pembelajaran.

 * Memperkuat ekosistem pendidikan: Memberikan informasi yang berguna bagi berbagai pemangku kepentingan dalam pendidikan.

Komponen Asesmen Nasional:

 * Asesmen Kompetensi Minimum (AKM): Mengukur literasi membaca, literasi numerasi, dan kemampuan berpikir kritis.

 * Survei Karakter: Mengukur hasil belajar sosial-emosional siswa.

 * Survei Lingkungan Belajar: Mengukur kualitas lingkungan belajar di sekolah.

Peluang:

     * Perbaikan mutu pembelajaran: Bagaimana data Asesmen Nasional dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

     * Pengembangan kurikulum: Bagaimana 

Asesmen Nasional dapat menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan peserta didik, karena setiap anak unik dan memiliki berbagai ragam kecerdasan, ada yang mencintai seni, sains, math, olahraga, agama, dll.

     * Peningkatan profesionalisme guru: Bagaimana Asesmen Nasional dapat mendorong guru untuk terus belajar dan mengembangkan diri serta melakukan refleksi untuk memberikan proses pembelajaran yang memenuhi kebutuhan,gaya belajar, bakat dan minat murid.

   * Tantangan:

     * Beban kerja: Bagaimana Asesmen Nasional dapat menambah beban kerja guru dan sekolah.

     * Tekanan untuk mencapai target: Bagaimana tekanan untuk mencapai target nilai Asesmen Nasional dapat mempengaruhi praktik pembelajaran.

     * Kesiapan infrastruktur: Bagaimana kesiapan infrastruktur sekolah dalam pelaksanaan Asesmen Nasional.

 

Dampak dan Manfaat Asesmen Nasional:

 * Bagi sekolah:

   * Mendapatkan gambaran yang jelas tentang kekuatan dan kelemahan sekolah.

   * Membantu dalam menyusun program perbaikan mutu sekolah.

   * Meningkatkan akuntabilitas sekolah.

* Kepala Sekolah bisa mendesain visi dan misi sekolah berbasis aset best thingking yang dimiliki di tingkat satuan pendidikan dan terintegrasi dengan masyarakat setempat.

 * Bagi guru:

   * Mendapatkan umpan balik tentang efektivitas pembelajaran.

   * Membantu dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih baik.

* Membantu dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih baik berbasis teks multimodal

* Guru menjadi pembelajar dan guru reflektif serta kolaboratif

 * Bagi siswa:

* Setiap anak unik dan bisa berkembang sesuai dengan bakat, minat dan gaya belajarnya

   * Mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan yang lebih luas.

   * Membantu dalam mengembangkan diri secara holistik.

* Menjadi pembelajar sepanjang hayat 

* Anak-anak mampu menyelesaikan permasalahan di kehidupan sehari-hari

 * Bagi pemerintah:

   * Mendapatkan data yang akurat untuk membuat kebijakan pendidikan yang lebih baik.

   * Meningkatkan kualitas pendidikan secara nasional.

* Membantu mengembangkan potensi daerah dan budaya lokal sehingga tercipta sdm handal sesuai dengan kebutuhan di wilayah setempat.

* Program kerja yang disusun akan sinergi dengan program kerja di satuan pendidikan karena hasil rapot mutu pendidikan di tingkat pemda menjadi IKU pemda setempat.

Indikator Keberhasilan Asesmen Nasional:

 * Meningkatnya literasi membaca dan numerasi siswa.

 * Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa.

 * Peningkatan hasil belajar sosial-emosional siswa.

 * Perbaikan kualitas lingkungan belajar di sekolah.

 * Tersedianya data yang akurat untuk pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan.

Perbedaan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional:

| Aspek | Ujian Nasional | Asesmen Nasional |

|---|---|---|

| Fokus | Hasil belajar kognitif | Hasil belajar kognitif, sosial-emosional, dan lingkungan belajar |

| Jenis soal | Sebagian besar soal pilihan ganda | Beragam jenis soal, termasuk soal esai dan soal berbasis komputer |

| Tujuan | Mengukur pencapaian individu | Memotret kualitas pendidikan secara keseluruhan |

| Frekuensi | Tahunan | Sebagian besar sekolah setiap tahun, namun tidak semua siswa mengikuti semua komponen |

Strategi agar hasil Asesment Nasional Baik

Perencanaan yang Matang

 * Tujuan yang jelas: Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari Asesmen Nasional secara spesifik dan terukur. Tujuan ini harus sejalan dengan tujuan pendidikan nasional.

 * Lingkup asesmen: Tentukan kompetensi apa saja yang akan diukur, baik itu kognitif, sosial-emosional, maupun karakter.

 * Instrumen yang relevan: Pilih instrumen asesmen yang sesuai dengan kompetensi yang akan diukur. Instrumen harus valid, reliabel, dan obyektif.

 * Sampel yang representatif: Tentukan sampel siswa yang akan mengikuti asesmen secara acak dan representatif sehingga hasil yang diperoleh dapat digeneralisasi.

Pelaksanaan yang Efektif

 * Pelatihan petugas: Latih petugas yang terlibat dalam pelaksanaan asesmen, mulai dari penyusun soal, pengawas, hingga pemeriksa jawaban.

 * Sosialisasi yang luas: Sosialisasikan Asesmen Nasional kepada semua pihak yang terkait, termasuk siswa, guru, orang tua, dan masyarakat.

 * Teknologi informasi: Manfaatkan teknologi informasi untuk mempermudah pelaksanaan dan pengolahan data asesmen.

 * Pengamanan soal: Jaga kerahasiaan soal asesmen untuk mencegah kebocoran.

Analisis Data yang Mendalam

 * Pengolahan data yang akurat: Gunakan perangkat lunak yang tepat untuk mengolah data asesmen.

 * Interpretasi yang tepat: Analisis data secara mendalam untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan peningkatan mutu pendidikan.

 * Laporan yang komprehensif: Susun laporan hasil asesmen yang mudah dipahami dan berisi rekomendasi perbaikan.

Pemanfaatan Hasil Asesmen

 * Perbaikan pembelajaran: Gunakan hasil asesmen untuk memperbaiki proses pembelajaran di sekolah.

 * Pengembangan kurikulum: Sesuaikan kurikulum dengan hasil asesmen untuk memastikan relevansi dengan kebutuhan siswa.

 * Pengembangan profesional guru: Latih guru untuk dapat memanfaatkan hasil asesmen dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

 * Pengambilan kebijakan: Gunakan hasil asesmen sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan pendidikan di tingkat daerah maupun nasional.

Keterlibatan Semua Pihak

 * Kerjasama lintas sektor: Libatkan berbagai pihak, seperti pemerintah, sekolah, guru, siswa, orang tua, dan masyarakat dalam pelaksanaan dan pemanfaatan hasil asesmen.

 * Partisipasi aktif: Dorong partisipasi aktif semua pihak dalam proses asesmen, mulai dari perencanaan hingga pemanfaatan hasil.

Aspek Penting Lainnya:

 * Etika dalam asesmen: Jaga etika dalam pelaksanaan asesmen, seperti menghindari diskriminasi dan menjaga privasi peserta.

 * Evaluasi berkelanjutan: Lakukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan asesmen untuk terus meningkatkan kualitas.

 * Keterbukaan informasi: Publikasikan hasil asesmen secara transparan agar masyarakat dapat mengetahui kualitas pendidikan di daerahnya.

Kesimpulan

Asesmen Nasional merupakan langkah maju dalam dunia pendidikan Indonesia. Dengan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kualitas pendidikan, diharapkan program ini dapat mendorong peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.

Kejujuran dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik dan fokus pada pengembangan talenta dan kebutuhan peserta didik.

Drilling soal tidak diperlukan tetapi perbaikan ekosistem di tingkat satuan pendidikan dengan memberikan pembelajaran yang bermakna dan kontekstual berbasis teks multimodal, salah satunya alam dijadikan laboratorium terbesar dalam kegiatan pembelajaran.

Setiap anak unik, mereka bisa berkembang sesuai bakat, minat dan gaya belajarnya tentunya didukung dengan lingkungan yang aman, nyaman dan membahagiakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun