Mohon tunggu...
Diah Asih Sukesi
Diah Asih Sukesi Mohon Tunggu... Administrasi - Hobby Menulis, Travelling, Masak jika mau

Pegawai Menikah dan memiliki 3 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Merdeka adalah Sekolah Berbasis Keahlian

11 Oktober 2023   20:44 Diperbarui: 12 Oktober 2023   06:25 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah Merdeka adalah Sekolah berbasis keahlian

Saat ini kita tengah dihadapi dengan model2 pendidikan yang disesuaikan dengan zamannya. Saya tergelitik menulis artikel ini ketika bertemu dengan Bapak pengemudi gocar yang mengantarkan saya dari tempat bekerja hingga tiba di rumah. Boleh nggak mbak, saya kasih pendapat bahwa sebenarnya sekolah yang dibutuhkan orang-orang seperti kami adalah sekolah yang memberikan kompetensi keahlian bagi anak-anak kami atau peserta didik. Kemudian saya bertanya alasannya, menurut beliau :1. Untuk kuliah selain kami tidak mampu karena mahal; 2. Setelah lulus para mahasiswa itu masih berebut untuk melamar kerja. Berdasarkan pengalaman anaknya yang saat ini bekerja di Korea, anaknya lulus SMK masuk balai latihan kerja dan akhirnya terarah jenis latihannya sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja saat ini, akhirnya tercetuslah kata kenapa Kemdikbud tdk membuat sekolah yang berbasis keahlian yang diminati dunia kerja saat ini.

Hmm, penulis merasa tertantang untuk menuliskan judul diatas. Apa sih arti sekolah berbasis keahlian, Dimana sekolah berbasis keahlian itu; Bagaimana ragamnya; Apa ada syarat2 pendiriannya ; Bagaimana prosedur pendirian dan pengakuan ijazahnya; Apakah lulusannya diminati di dunia kerja; Tantangan dan solusinya...ups banyak juga ya, jika hal ini ingin dituliskan.

Sekolah berbasis keahlian

Membaca buku Toto chan, penulis mendapatkan gambaran di sekolah Tomoe gakuen itu adalah sekolah berbasis keahlian karena walau sekolah itu hanya didirikan aelama 2 tahun tetapi dari sana ada yang ahli anggrek, ahli olahraga, ahli fisika, dan Toto chan, si ahli bercerita menekuni profesi menulis buku cerita anak dan presenter, kalau kita membaca alur cerita setiap bab banyak petualangan seru yang terjadi dan anak2 difasilitasi berdasarkan bakat dan minatnya, contoh ada kelas 2 yang berbeda berdasarkan pada kesukaan anak, kebetulan kelas-kelas mereka berbentuk gerbong kereta ada kelas  sains, kelas matematika, kelas bahasa, dll.

Saat ini sekolah berbasis keahlian disebut sekolah menengah kejuruan dan biasanya para lulusannya langsung diserap di dunia kerja. 

Dan di sekolah2 swasta juga ada beberapa yang mengarah pada bidang2 tertentu, contoh broadcast dll, tetapi untuk sekolah negeri belum dikenal secara legal.

Sekolah berbasis keahlian adalah sekolah yang pembelajaran berbasis kompetensi dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara akhir dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Dimana kita bisa mendapatkan sekolah berbasis keahlian

Pada umumnya sekolah berbasis keahlian disebut sebagai sekolah menengah kejuruan untuk jenjang menengah, sekolah karakter,  sekolah alam serta sekolah terbuka untuk jenjang dasar dan menengah.

Prinsip-prinsip Sekolah Berbasis Keahlian

  1. Fokus pada perkembangan murid

  2. Kegiatan pembelajaran berbasis pada kompetensi yang dimiliki siswa

  3. Guru hanya sebagai fasilitator 

  4. Tujuan pembelajaran spesifik,

  5. Penekanan pembelajaran pada unjuk kerja/kinerja, 

  6. Pembelajaran lebih bersifat individual, 

  7. Interaksi menggunakan multi metoda: aktif, pemecahan masalah dan kontekstual, 

  8. Berorientasi pada kebutuhan individu, 

  9. Umpan balik langsung, 

  10.  Menggunakan modul, 

  11.  Belajar di lapangan (praktek), 

  12.  Kriteria penilaian menggunakan acuan patokan (PAP). Ada tujuh prinsip CBT yang perlu menjadi perhatian.

Bagaimana bentuk sekolah  berbasis keahlian?

Sekolah2 yang ada di Indonesia yang berbasis keahlian adalah sekolah vokasi, contoh ada yang berbasis keuangan, multi media, otomotif dan lain sebagainya

Kendalanya ?

Apakah sekolah berbasis keahlian itu sudah sesuai dengan kebutuhan kerja atau hanya menumpuk pada sektor tertentu dan ini yang belum dilakukan kajian secara mendalam.

Proses pendirian sekolah berbasis keahlian sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kemdikbud sudah membuat peraturan dan tata caranya.

Apakah Dasar Hukum yang mendukung pendirian sekolah berbasis Keahlian?

Permendikbudristek Nomor 47 Tahun 2023 mengatur standar pengelolaan pendidikan meliputi perencanaan kegiatan pendidikan, pelaksanaan kegiatan pendidikan, dan pengawasan kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang menengah.

Contoh Sekolah berbasis keahlian

Penulis pernah berkunjung ke Beijing untuk melihat sekolah vokasi yang berbasis pada 2 keahlian yaitu memasak dan desain...anak2 dibina sejak usia dini dan ketika jenjang menengah kelas 2 mereka sudah bisa go internasional terkait karya2 yang dihasilkan.

Nah apakah di Indonesia ada...sebenarnya sekolah kejuruan sudah berbasis pada kompetensi dan keahlian siswa.

Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Putu Sudira,MP. Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY putupanji@uny.ac.id

Pembelajaran berbasis kompetensi kembali menjadi perhatian praksis jagat pendidikan kita untuk memulihkan praksis-praksis pendidikan konvensional yang cenderung abstrak, tekstual, verbal, artifisial, dan maya. Praksis pembelajaran berbasis kompetensi menekankan mahasiswa untuk mengenal nilai (logos), menginternalisasikan nilai-nilai kedalam hati nurani (etos), dan menerapkan nilai-nilai yang dipelajari kedalam kehidupan sehari hari (patos). Pembelajaran berbasis kompetensi menerapkan keutuhan proses knowing, loving dan doing atau acting. Tujuh prinsip dasar pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi melandasi konsepsi pengembangan pembelajaran kejuruan/vokasi.

Pembelajaran berbasis kompetensi bukan sesuatu hal yang baru dalam jagat pendidikan. Belanda pada masa penjajahan pada tahun 1853 mendirikan sekolah kejuruan yang diberi nama Ambachts School van Soerabaia atau Sekolah Pertukangan Surabaya yang diperuntukkan bagi anak-anak Indo dan Belanda sudah menggunakan pendekatan berbasis kompetensi. Sejak dulu pendidikan kejuruan telah menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Di Bali seorang anak yang menginginkan memiliki kompetensi menari cukup datang ke Balai Banjar bersama sekehe teruna-teruni belajar bersama menari dan menabuh untuk mengenal nilai (logos), menginternalisasikan nilai-nilai seni kedalam hati nurani (etos), dan menerapkan nilai-nilai yang dipelajari kedalam kehidupan sehari hari di Banjar (patos). Terbukti pola semacam ini telah melahirkan seniman-seniman besar dalam bidang seni tari seperti Ketut Mario, I Wayan Retug, I Nyoman Kakul, I Ketut Dibyaguna.

Ada beberapa masalah -masalah jika kita ingin menerapkan sekolah berbasis keahlian yang cenderung memgarah pada kurikulum merdeka, untuk anak2 yang cenderung menyukai gambar, cenderung suka olahraga harus melaksanakan ujian yang bersifat umum yaitu didominasi pengetahuan kognitif bukan ujian praktek atau ketrampilan sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki.

Semoga dengan kebijakan kurikulum merdeka akan semakin banyak sekolah-sekolah yang berbasis pada keahlian dan kompetensi siswa, yang tentunya dibangun sejak usia dini sehingga bisa lebih terpantau dan fokus pada keahlian dan kompetensi yang dimiliki oleh siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun