Mohon tunggu...
Diah Asih Sukesi
Diah Asih Sukesi Mohon Tunggu... Administrasi - Hobby Menulis, Travelling, Masak jika mau

Pegawai Menikah dan memiliki 3 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Diary

Lambang Ikon Satu Wilayah Padat oleh Pembeli bukan Pengunjung

16 November 2022   09:00 Diperbarui: 16 November 2022   09:15 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lambang Ikon Satu Wilayah Padat oleh Pembeli bukan Pengunjung

Lambang yang ditempatkan di sentra kota yang akan menjadi tempat sakral dan diburu orang untuk berfoto sejenak dan bercerita bahwa kaki kita pernah menjejakkan di wilayah ini.

Kabupaten ini disahkan dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 29 Oktober 2008, sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus. Kabupaten ini terletak sekitar 37 kilometer sebelah Barat kota Bandar Lampung, Ibu kota provinsi Lampung, 270 kilometer Barat Jakarta, serta 330 kilometer Timur Laut Kota Palembang.

Gajah berdiri diatas bola dunia dan mengangkat seperti barbel besi, dulu memang ada satu wilayah yang terkenal dengan sepak bola gajahnya, sayangnya gambarnya jadi penuh bukan oleh orang yang ingin berfoto tetapi  hanya kumpulan pembeli.

Arti dari Tugu ini adalah banyak atlet angkat besi yang berasal dari Kabupaten ini berhasil berprestasi di tingkat dunia.

Nah ini bisa jadi peluang untuk daerah lain belajar bagaimana tips dan triknya untuk bisa meraih hal tersebut.

Konon khabarnya Kabupaten tersebut termasuk kabupaten yang minim daerah wisatanya sehingga PAD daerahnyapun menjadi kecil...nah ini bisa dilirik oleh Pemda mengembangkan pusat pelatihan angkat besi yang mendunia.

Khabar kedua wilayah ini terkenal dengan sentra pertaniannya tapi sayang lagi2 belum memiliki komoditas unggulan yang bisa jadi kebanggaan.

Ada yang tahu ini lambang identik dengan wilayah mana, maksud hati agar bisa mengambil foto di wilayah ini tapi apa daya keduluan para pembeli yang mengelilingi salah satu penjual buah lontar...hmm kenapa bisa ya berjualan di tempat yang katanya ikonik ini, seharusnya pemda bisa menertibkan selain membuat jalan jadi padat dan tak sedap di pandang.

Ada pepatah ada gula ada semut mungkin penjualnya berpendapat seperti itu semakin laris jualannya maka tempatnya harus strategis yaitu di tempat yang diminati oleh orang yang akan berfoto salah satunya tugu yang dibangun dengan berbagai bentuk yang melambangkan ciri khas di wilayah teraebut, al hasil strateginyanya berhasil dagangannya dikerumuni banyak orang tapi sayang pengunjung yang ingin berfoto jadi tidak kebagian...jika ada pengumuman bisa dituliskan...,"Kepada para pengunjung mohon bersabar, anda akan mendapatkan giliran jika penjualan produk kami telah habis terjual...terimakasih kami haturkan."

Semoga di lain waktu bisa mengambil foto utuh tanpa tambahan gambar orang yang berkerumun.

Lampung, 16 November 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun