Bagaimana membangun literasi keluarga
Dahulu ketika kami kecil ayah dan bunda selalu berlangganan koran siapa yang bangun pagi diberi kesempatan untuk membaca terlebih dahulu setelah membaca koran diharuskan menyimpulkan dan diceritakan di depan saudara-saudara kami.
Tips kedua adalah ayah dan bunda selalu membolehkan kami untuk jajan buku yang kami suka,bahkan di rumah kami berlangganan berbagai majalah ini membuat kami jadi suka baca. Buku-buku kami lima sekawan,Marga T, Tintin, dll.
Tips ketiga adalah ayah dan ibu selalu membelikan kaset tentang dongeng kalau tidak salah dari sanggar Pravitasari, dari sini kami jadi suka berimajinasi punya mimpi hendak pergi ke negeri-negeri di Indonesia bahkan di dunia.Â
Tips keempat adalah memberikan penomoran pada buku yang akan disusun di sebuah perpustakaan sekolah, kebetulan ibuku adalah seorang guru, karena buat kami buku itu jadi tempat petualangan seru kami dan tak akan pernah bosan membacanya. Dan buku itu akan akan kami habiskan dalam waktu satu minggu.
Tips kelima ketika aku dikaruniakan seorang bayi , aku selalu membacakan Al Quran dan buku, alhamdulillah ketika besar anak-anakku jadi suka bercerita dan menulis.
Tips keenam adalah menyediakan buku-buku menarik bagi anak dan anak-anak dikenalkan dunia perbukuan sejak dinu ketika bayi, Â buku yang kita berikan adalah buku kain, dan dibacakan buku sesuai dengan jenjang usianya.
Tips ketujuh berikan anak-anak buku cerita sesuai dengan jenjang usia dan untuk buku digital bisa mengakses lets read yang bisa didownload dari playstore.
Tips kedelapan beri kesempatan anak-anak untuk membangun kedekatan dengan buku sejak dini minimal buku didekatkan pada anak-anak dan bisa diletakkan di dalam kamar.
Tips kesembilan beri keteladanaan dari orang tua yang suka membaca.
Tips kesepuluh bangun rasa ingin tahu anak dengan cerita dari kisah nyata atau kisah dalam buku dan ajak anak untuk bercerita isi buku atau cerita yang kita sampaikan dengan memggunakan bahasanya.