Perayaan 17 Agustus diadakan Di Rumah
Ketika aku kecil, sering ada perayaan lomba dari mulai cerdas cermat, tarik tambang, lomba balap karung, menari hingga perayaan besar-besaran adalah menonton TV di lapangan luas dengan layar yang ditancap bambu, kami sering sebut layar tancap.
Yang paling aku suka adalah simbokku akan menjajakan berbagai panganan dari rebusan hingga gorengan , makanan pencuci mulut hingga pecal dengan siraman bumbu pedas asam manis yang membuat pembeli ketagihan termasuk aku yang sering ambil makanan bolak-balik tak pernah bayar, entahlah pasti simbokku rugi, karena menurut beliau berjualan itu selain menyalurkan hobby ada keterpuasan tersendiri untuk berbagi. Sehingga setiap kali berjualan simbok tak pernahuntung banyak malah kadang merugi , karena ada kepuasan batin yang tidak bisa dideskripsikan dengan jelas di sini.
Suatu kali RT dan RW kami ada resesi sehingga lomba tidak diadakan lagi, ibuku karena mempunyai anak 7 orang dan mayoritas anak-anaknya di jenjang Sekolah Dasar, akhirnya Ibu berinisiatif untuk mengadakan lomba di lingkungan rumah kami. Kami yang akan menjadi panitia penyelenggaranya termasuk penyedia hadiahnya. Ibu mulai mengajak anak-anak untuk merancang kegiatan lomba dari jenis hingga juara yang akan kita tetapkan 1 s.d 3 atau ditambah harapan.
Ketika itu kami masih di jenjang SD tapi oleh Ibu diberikan kepercayaan untuk menjadi Eo acara, jenis lombapun ditetapkan memasukkan benang ke lubang jarum, membawa kelereng dengan sendok, berlari memindahkan bendera, membaca puisi, lomba makan kerupuk, tarik tambang.Â
Wah banyak kategori lomba kami adakan. Seru banget sampai kami tertawa terpingkal-pinvkal ketika lomba makam kerupuk banyak yang tidak berhasil kardna tali sering digoyang sehingga  menyulitkan peserta lomba untuk makan kerupuknya.Â
Belum lagi lomba balap karung, penuh teriakan para pendukung untuk mwnsupport para jagoannya dengan teriakan yang memekakan telinga, sehingga tambah seru acara tersebut. Ibuku menyediakan hadiah untuk para jiara tetapi simpatisan peserta lomba walau tak juara dapat hadiah juga walau bentuknya ATK atau alat tulis kantor , tapi kami bahagia karena ada lomba di perayaan 17 , di hari kemerdekaan.
Ketika lomba diadakan saat pandemi seharusnya lomba yang diadakan bentuk nyata untuk kemajuan negeri antara lain :
Lomba minim sampah dari rumah;
Lomba rumah hijau ;
Lomba mengolah sampah organik dan anorganik;
Lomba mengajar anak di rumah dengan gembira;
Lomba menulis kisah inspiratif sehingga memberikan motivasi;
Lomba membuat unjuk karya produk olahan dari rumah di era pandemi.
Lomba bersih rumah
Lomba melukis jadi buat lomba berdasarkan potensi anak
Lomba membuat menu sehat di era pandemi.
Lomba yang memberikan aksi nyata.
Semoga perayaan 17 agustus 2021 , perayaanmya mengapresiasi karya2 anak dan keluarga agar para keluarga menjadi keluarga-keluarga contoh dan panutan di suatu wilayah.
Salam sehat, salam semangat, tetap jaga protokol kesehatan 5 M ( Menjaga jarak, Mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjauhkan kerumunan dan menjaga mobilitas). Indonesia Tumbuh, Indonesia Tangguh bukan slogan tapi didukung tindakan nyata, Merdeka.
Depok, 18 Agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H