Mohon tunggu...
Diah Asih Sukesi
Diah Asih Sukesi Mohon Tunggu... Administrasi - Hobby Menulis, Travelling, Masak jika mau

Pegawai Menikah dan memiliki 3 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jika Anakku Bertemu Jodoh dengan WNA

19 Juli 2021   16:30 Diperbarui: 19 Juli 2021   18:39 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jodoh Antar Benua

Saat ini anakku yang pertama kuliah di Turki jurusan Jurnalistik di Universitas Sakarah dan diantara temannya satu angkatan di fakultasnya yang memiliki warganegara Indonesia hanya dia sendiri dan satu orang dari Asia, tapi lupa negara mana.

Dan anakku sempat bercerita ingin menjadi jurnalis internasional, terbayang lagi dalam benakku dia akan berkeliling di beberapa negara, mungkinkah ia akan berjodoh dengan WNA, karena yan dia selalu sebut banyak WNA dari negara Turki dan Palestina.

Pernah suatu kali dia bercerita," Ummi, jika aku menikah saat kuliah, diijinkan nggak," jawab Ummi kalau memang sudah ketemu jodohnya kenapa tidak. Dan kalau jodohku bukan orang Indonesia , gimana menurut Ummi, kalau memang itu sudah jodohmu, bagiku tidak masalah.

Ada rasa takut tapi senang juga sih,  katanya salah satunya adalah  perbaikan keturunan ketika menikah dengan WNA. Dan sewaktu menangani lomba ketemu dengan orang Menado, diapun berkata,"Ibu kalau mau punya keturunan yang pintar harus menikah antar pulau yaitu contoh Ibu orang Jawa harus menikah dengan orang dari wilayah kami atau sumatera dengan wilayah Kalimantan, apa pendapat ini benar perlu juga dicari jurnal penelitiannya agar pendapatnya bisa dijadikan salah satu acuan teori. Sedangkan anakku akan menikah bukan antar pulau lagi tapi antar benua.

Ketika membaca beberapa artikel tentang suka duka menikah dengan WNA , penulis mencoba melakukan identifikasi antara lain :

Jika ada WNA yang hendak menikahi orang Indonesia harus melewati beberapa tahapan adm. Sumbernya adalah situs imigrasi Indonesia yaitu : a. WNA yang hendak menikah dengan WNI harus memiliki fotocopy pasport; b. Membawa surat ijin menikah/status dari negara atau perwakilan negara yang bersangkutan dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesiaoleh penerjemah resmi; c. Membawa pasfoto ukuran 2x3 cm sebanyak 3 lembar; d. Kepastian kehadiran wali bagi wna wanita yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; e. Membayar biaya pencatatan nikah sebesar Rp. 30.000.

Tapi ternyata ada beberapa persyaratan tambahan dari Kantor KUA, harus ada surat mualaf selain prosedur persuratan lain dari rt, rw, lurah, camat, KUA, Kemenlu, Kedutaan, semoga nanti kalau zaman anak saya sudah terintegrasi tidak seperti yang dikeluhkan oleh Maury Issak dari Provinsi Jawa Timur yang akan menikah dengan orang Denmark , memurut Maury kalau ada kesalahan prosesnya mulai dari awal, waduh ribetnya, akhirnya dia memutuskan untuk menikah di Denmark yang prosesnya mudah dan tidak ribet seperti di Indonesia, disana satu pintu. 

Semoga di era anak saya apalagi saat ini pandemi cukup panjang di Indonesia proses pernikahan antar negara sudah ada aplikasi pendukung sehingga memudahkan para pasangan yang berjodoh dengan WNA.

Penulis pun  mulai mengidentifikasi lagi , hal apa lagi yang dipersiapkan jika Anak saya akan membawa calon pasangan WNA nya ke Indonesia apakah ada hal-hal yang harus dipersiapkan warga negara asing yang ada di Indonesia bisa memiliki beberapa jenis dokumen kewarganegaraan sementara.  Dokumennya antara lain :

  • Kitas (Kartu Izin Tinggal Terbatas), 

  • Kitap (Kartu Izin Tinggal Tetap), dan 

  • Faskim (Fasilitas Imigrasi). 

  • Kitas berlaku 1 hingga 2 tahun, tergantung pengunaan dan pengurusan izinnya. 

  • Umumnya, Kitas 1 tahun berlaku untuk pekerja dan 2 tahun untuk investor atau pelajar.

Ternyata berdasar pengalaman Maury, ketika memilih menikah di Denmark hanya membutuhkan surat keterangan belum menikah dan pasport, hmm beda banget dengan Indonesia, apa karena banyak bidang pekerjaan yang belum terintegrasi.

Tulisan diatas minimal persiapan jika bujangku bertemu jodoh dengan WNA, pernah suatu kali hal ini terlontar ketika kami mengobrol, menurut anakku kalau menikah beda negara seperti itu Mi, takut beda karakter, karena kalau lihat disini, orang warga negara X suka marah dan untuk makanan anakku masih belum familiar dengan makanan negara itu, tapi menurut dia makanan disini tergolong sehat. Tetapi dia sempat terlontar tetapi wanita disini cantik -cantik.

Memang tidak bisa dipungkiri ada beberapa hal yang harus disiapkan jika anakku berjodoh dengan WNA antara lain:

  1. Ada biaya yang perlu disiapkan , misalnya menantuku ingin berkunjung ke Indonesia atau sebaliknya kami ingin menengok cucu disana.

  2. Karena perbedaan budaya pasti akan ada culture shock tetapi jika seiman akan mudah untuk menyesuaikan karena di dalam agama kami diatur bagaimana bersikap sebagai suami, atau isteri atau bersikap kepada orang tua dan mertua. 

  3. Perbedaan makanan juga bisa disesuaikan karena calon isterinya akan belajar menu masakan Indonesia dan begitu juga sebaliknya dengan anakku

  4. Keuntungannya , mungkin turunannya berbeda lebih cantik dan ganteng dan semoga soleh jika mendapat anak laki-laki dan solehah jika dikarunia anak perempuan.

  5. Pola asuh yang berbeda akan memberikan energi bagi para orang tua, yaitu anak-anak mereka akan menggunakan dua bahasa, dan ini membutuhkan usaha yang lumayan tetapi bisa disiasati jika memang mereka dipertemukan Alloh swt.

  6. Saya sebagai calon mertua juga harus belajar bahasa Inggria minimal agar komunikasi dengan calon mantu lancar.

Ini sedikit hal yang penulis harus persiapkan jika nanti anak lanang benar-benar berjodoh dengan WNA pilihannya, yang penting saat ini kuliah dulu dan jika sudah waktunya semoga Alloh pertemukan dengan jodoh yang baik apapun warganegaranya yang penting sayang dengan anakku.

Tulisan ini walau baru berandai-andai tetap harus dipersiapkan ketika mendapat calon mantu WNA karena cita-citanya mau jadi jurnalis internasional, semoga dipermudah, ya anakku sayang.

Depok, 19 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun