Mohon tunggu...
Diah Asih Sukesi
Diah Asih Sukesi Mohon Tunggu... Administrasi - Hobby Menulis, Travelling, Masak jika mau

Pegawai Menikah dan memiliki 3 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Kehidupan Belajar dari Kisah Totto Chan

13 Juli 2021   13:20 Diperbarui: 13 Juli 2021   13:42 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa sih arti dari sekolah kehidupan, terkadang aku sempat berpikir sekolah kehidupan adalah sekolah dimana anak-anak bisa mengambil kesempatan, peluang, tantangan, kekuatan dan kelemahan yang akan mereka hadapi di kehidupan mereka kelak.

Tetapi apakah sekolah formal maupun informal  yang diikuti oleh mereka saat ini sudah bisa membimbing mereka untuk menapaki kehidupannya yang sangat berbeda dengan kehidupan kita di zaman dahulu.

Ada buku bagus yang mengajarkan anak-anak siap menatap masa depannya karena anak-anak dididik sesuai gaya belajar serta minat dan bakatnya, ini kadang kita yang sering salah kaprah. 

Ketika anak-anak kita mendapat nilai matematika yang jelek, sering kita sebagai orang tua langsung mencari guru les matematika agar nilai anak kita bisa bagus, dan kita sering lupa dengan nilai anak kita yang bagus ketika di bidang seni  misalnya, sering tak kita haluskan atau yang nilainya bagus sebaiknya ini yang harus kita dukung.

Buku itu mungkin buku lama tetapi buku dengan judul Totto Chan, Gadis Kecil Di  Jendela karya Tetsuko Kuroyanagi diterbitkan pada tahun 1981 dan menjadi buku best seller dan diangkat dari kisah nyata, menjadi salah satu rujukan untuk dibaca di salah satu sekolah X agar para guru bisa lebih mencintai profesinya dan anak didiknya serta bisa menciptakan lingkungan yang kondusif . 

Tapi kalau para pembaca ingin memiliki buku ini juga dicetak oleh Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Tahun Terbit: 2007 (Juni, Cetakan XIII).

Penulis akan mencoba menceritakan sekolah Tomoe Gakuen tersebut yang dikomandani oleh Bapak Kobayashi. Pada sampul depan terlihat gambar gadis kecil mengenakan topi disertai senyum manisnya, buku ini mengangkat kisah nyata tentang seorang anak kecil yang bernama Toto Chan , Toto chan lahir fari pasangan Ibu yang seorang Ibu rumah tangga dan ayah yang berprofesi sebagai seniman. 

Totto chan telah dikeluarkan dari sekolah beberapa kali dan dianggap sebagai trouble maker, sang Bunda menuju Sekolah Tomoe Gakuen yang dikomandani oleh Bapak Kobayashi, ketika menuju sekolah Toto Chan menggunakan kereta api, dan Toto chan terlihat sangat cerdik dan senang berkomunikasi serta bertanya tentang hal-hal yang terpantau oleh pandangannya.

Tak berapa lama , Totto Chan pun tiba di sekolah Tomoe Gakuen, ketika masuk ke lingkungan sekolah yang tampak hanya papan kecil bertuliskan Tomoe Gakuen dan rerimbunan pohon yang tampak asri, Mama begitu khawatir , ya khawatir Toto Chan tidak diterima di sekolah tersebut. 

Tampak di depan sebuah bangunan ada seorang Bapak yang menyambut mereka dan dipersilahkan untuk memasuki ruangan dan disitu Toto chan berbicara dengan ibunda Dan hanya ingin berbicara dengan Totto Chan, tak disangka Bapak Kobayashi mendengarkan celoteh Totto Chan hingga ber jam-jam dan Bapak Kepala Sekolah begitu perhatian kepada calon muridnya dan tak ada pemberhentian pembicaraan padahal kita kadang sebagai orang tua saja ketika anak kita bercerita sering kita enggan untuk bicara berjam-jam dengan anak kita sendiri atau bahkan hanya untuk sekedar mendengarkan. Ini mungkin yang bisa kita contoh dalam pola pendidikan yang mengacu pada sekolah kehidupan.

Model sekolah di Tomoe Gakuin adalah sekolah yang terdiri dari gerbong-gerbong kereta bekas dan di tiap gerbongnya memiliki keunikan tersendiri antara lain ada kelas sains, ada kelas bahasa, ada kelas matematika dan ada kelas olahraga, serta kelas seni. Setiap pagi anak-anak dibolehkan untuk memilih materi yang mereka suka contoh ketika Totto Chan memilih kelas Bahasa, dan Takeshi memilih untuk belajar olahraga. 

Disana ada 12 anak dengan berbagai karakter dan minat bakat yang mereka miliki ada yang suka sains, olahraga, seni, bahasa bahkan tanaman. Mereka belajar dari dunia nyata dan dikaitkan dengan pengetahuan, pernah guru mereka adalah guru yang jago di bidang pertanian, jadi mereka mengambil guru yang berprofesi sebagai petani. Tapi sayang sekolah itu hanya bertahan selama 2 tahun karena terkena bom atom oleh sekutu, kebetulan sekolah ini berada di negara Jepang. 

Walau hanya berdiri selama dua tahun tetapi di sekolah  ini telah menghasilkan ada ahli anggrek, olahragawan , beliau bernama Takeshi walaupun dia mengalami kecacatan tapi tidak membuatnya minder untuk meraih cita-citanya karena sewaktu bersekolah di Tomoe Gakuen, Bapak Kobayashi merancang arena bermain yang sesuai dengan minat dan bakat Takeshi sehingga arena itu jadi ajang berlatih dan tumbuh kepercayaan diri pada diri Takeshi. Ada yang ahli cerita yaitu Toto Chan , dia adalah penulis cerita anak, pemerhati anak dan pembaca berita. Dan banyak lagi.

Penulis jadi berpikir apakah sekolah-sekolah kita baik yang formal dan informal sudah menyiapkan kompetensi yang berguna bagi kehidupan anak-anaknya kelak di zamannya. Di masa pandemi ini jadi pelajaran bahwa sekolah harus bisa menyiapkan anak-anak untuk tetap menjaga imunitas tubuh dengan makan makanan yang bergizi, menerapkan pola hidup bersih dan sehat pada semua segi tak hanya terbatas di dalam kelas tetapi juga di luar kelas.

Sekolah harus jadi sarana praktek dan eksplorasi para siswa sesuai bidangnya , setiap materi pembelajaran harus dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari bukan hanya sekedar menerjemahkan KI dan KD sesuai teori tetapi lebih mengimplementasikan kehidupan sehari-hari dan kenyataan yang dialami oleh para peserta didik kita.

Bagaimana nanti desain kurikulumnya ya, saat ini ada kebijakan merdeka belajar, karakter profil pelajar pancasila. Kalau boleh penulis mengungkapkan salah satu pengungkapan kurikulum satu lembar, hal pertama yang harus diidentifikasi adalah potensi peserta didik kita dan gaya belajarnya serta teknik penyampaiannya yang menarik dan menyenangkan sehingga anak-anak akan menyukai pembelajaran yang kita lakukan.

Kurikulum yang terkait dengan sekolah kehidupan seperti apa sih? Penulis pernah mengikuti mata kuliahnya namanya Pembelajaran Tematik Integratif, disini dengan tema tertentu kita bisa menghubungkan materi pelajaran dengan berbagai bidang pengetahuan yang akan kita integrasikan contoh tema pembelajaran ayam tapi disitu kita sajikan dengan model spider web , ditengah kita pasang gambar ayam dan kita buat panah 1 s.d 5 sesuai dengan pertanyaan yang akan kita ajukan pada anak yaitu 

1. Mengapa Ayam diciptakan Alloh swt ? ( Bidang Agama); 

2. Bagaimana Profil ayam( Nama Familinya, dia tergolong unggas, tempat hidupnya, cara berkembang biak, makanannya), ( Bidang Sains); 

3. Bagaimana produk olahan ayam ( Bidang Entrepreneur); 

4. Bagaimana mempresentasikan karya yang sudah dibuat oleh anak-anak kepada orang lain ( Bahasa, Sosial yaitu anak dilatih untuk sosialisasi kepada teman, guru, ortu atau bahkan tetangga, ini juga sebagai pembentuk kqrakter anak); 

5. Unjuk karya anak bisa origami, gambar, poster, komik, pantun dll     ( Bidang ekstrakurikuler, Bidang seni).

Wah untuk jenjang SD sepertinya susah karena kita tidak ada guru per bidang studi, jangan menyerah kita bisa berkolaborasi dengan peserta didik kita, jadikan mereka pendamping kita yang dikenal tutor sebaya, libatkan orang tua, komunitas dan para guru, jadi saatnya bekerja bersama bukan berjalan sendiri-sendiri.

Pembelajaran tematik integratif ini bisa disampaikan secara berkesinambungan dari kelas rendah dan kelas tinggi dan harus satu benang merah jangan terputus.

Jadi kolaborasi antar guru harus diciptakan salah satunya dengan menggunakan penggunaan TIK yang saat ini sedang gencar-gencarnya dilatih dengan menggunakan aplikasi google suites. Tak ada yang tak bisa ketika kita punya semangat untuk memperbaiki mutu pendidikan kita. Bedakan pembelajaran kelas tinggi dan kelas rendah.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Adakah kriteria khusus untuk menjadi Kepala Sekolah Kehidupan, memiliki integritas dan komitmen yang didasarkan dari hatinya untuk membentuk peserta didik yang bisa bermanfaat di kehidupannya kelak dan di zamannya. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan antara lain :
  1. Kepala Sekolah melakukan penyusunan analisa SWOT  tentang ( Kebijakan, kurikulum dan sarana prasarana serta potensi warga sekolah);

  2. Kepala Sekolah harus bisa memetakan antara lain dari Kompetensi seluruh warga sekolah baik internal dan eksternal, memberikan pelayanan dengan hati untuk peningkatan kualitas sekolah secara umum dan peningkatan kualitas siswa secara khusus.

  3. Sosialisasi RPJM sekolah 

  4. Mendesain kurikulum berbasis potensi peserta didik

  5. Memberikan kesempatan guruuntuk bereksplorasi menggunakan metode pembelajaran yang tepat.

  6. Melakukan Monitoring, Evaluasi dan Supervisi serta pendampingan terhadap program yang disusun.

Sekolah kehidupan bisa menjadi contoh bagi masyarakat bagaimana menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat selain di sekolah dan di luar sekolah. Anak- anak bisa diajak untuk membina hubungan yang harmonis antara Alam, lingkungan serta penciptanya yaitu  Alloh swt yang menciptakan alam semesta dan isinya. Anak-anak juga bisa dilatih mandiri untuk menjual produk karyanya atau mencari uang dari sampah yang berhasil dipilahnya. Dan menjadi profil pelajar pancasila yang bisa berkontribusi bagi dirinya, keluarga, sekolah, masyarakat .

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokpri
Dokpri
Strategi pembelajarannya ikuti gaya belajar dan kesukaan anak, antara lain mengutip dari buku,"Anakku Luar Biasa Jenius Karya Suminaring Prasodjo.
  1. Anak belajar dari bermain, karena masa kanak- kanak senang dengan aktifitas bermain;

  2. Anak belajar dengan melakukan, ya mereka senang belajar dari benda-benda konkret atau nyata yang ada di dekatnya.

  3. Anak belajar dengan pancainderanya, dan konsep pembelajaran penulis adalah Optimalkan pancaindera dalam pembelajaran dan tuangkan dalam berbagai karya.

  4. Anak belajar melalui bahasa , bisa mengoptimalkan bahasa lokal dan bahasa ibu.

  5. Anak belajar dengan bergerak.

  6. Anak belajar dengan motivasi , motivasi menjadi bagian penting bisa melalui media pembelajaran atau penampilan tokoh yang akan kita jadikan bahan ajar.

  7. Anak belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.

  8. Anak belajar dari contoh.

  9. Anak belajar dari pengulangan.

  10. Anak belajar melalui eksperimen.

  11. Anak belajar melalui interaksi teman sebaya.

  12. Anak belajar dari kondisi fisiknya

  13. Anak belajar melalui aktifitas terintegrasi

  14. Anak melalui lingkungan yang positif.

Semoga sekolah kehidupan bisa ada di banyak sekolah bukan hanya sekolah tertentu. 

Depok, 13 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun