Mohon tunggu...
Diah  Ary Y
Diah Ary Y Mohon Tunggu... Guru - Apa yg ditulis ini sudah sesuai

Guru kimia di sma negeri 1 jongkong dan kerua gudep gusti sulaiman putrid rondu, suka pramuka dan hal hal yang berkaitan dengan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi 3.1 Tugas Calon Guru Penggerak

29 Juli 2024   20:02 Diperbarui: 29 Juli 2024   20:02 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rangkuman kesimpulan pembelajaran (Koneksi Antarmateri Modul 3.1)

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Pratap Triloka khususnya ing ngarso sung tuladha memberikan pengaruh yang besar dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. KHD berpandangan bahwa sebagai seorang guru, itu harus memberikan tauladan atau contoh praktik baik kepada murid. Dalam setiap pengambilan keputusan, seorang guru harus memberikan karsa atau usaha keras sebagai wujud filosofi Pratap Triloka ing madyo mangun karsa dan pada akhirnya guru membantuk murid untuk dapat menyelesaikan atau mengambil keputusan terhadap permasalahannya secara mandiri. Guru hanya sebagai pamong yang mengarahkan murid menuju kebahagiaan. Hal ini sesuai dengan filosofi Pratap Triloka Tut Wuri Handayani.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

nilai - nilai yang harus tertanam dalam diri kita adalah jujur, inovatif, kreatif, reflektif, kolaborasi, mandiri, berpihak pada murid. kompetensi sosial emosional kesadaran diri secara penuh, pengelolaan diri, kesadaran sosial dan keterampilan berinteraksi social pada saat mengambil keputusan untuk mencegah kesalahan yang mungkin terjadi. Nilai - nilai tersebut harus kita pegang dengan kuat untuk kita dapat mengambil keputusan dari pilihan dilema etika (benar vs benar). Juga pada saat kita berada diposisi bujukan moral (benar vs salah). Nilai - nilai ini dapat menjadi acuan kita untuk menentukan pengambilan keputusan yang benar dan bijaksana.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Coaching adalah keterampilan yang sangat penting dalam menggali suatu masalah yang sebenarnya terjadi baik masalah dalam diri kita maupun masalah yang dimiliki orang lain.

Alur TIRTA sebagai teknik coaching bertujuan untuk melejitkan potensi coachee dalam menemukan solusi atas permasalahannya sendiri. TIRTA adalah akronim dari :

T : Tujuan

I  : Identifikasi 

R : Rencana Aksi

TA : Tanggung Jawab

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Sebagai seorang pendidik harus mampu memenuhi kebutuhan murid yang beragam, sehingga di dalam pembelajaran semua kebutuhan belajar murid terpenuhi dan pembelajaran akan menyenangkan. Disinilah diperlukan pengambilan keputusan yang tepat untuk mengakomodasi kepentingan murid. Kompetensi sosial dan emosional dengan berpikir mindfulnes akan dapat memberikan pembelajaran dalam mengambil keputusan dengan tepat dan bijaksana.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Sebagai seorang pendidik, kita sering mengalami masalah moral ataupun etika. Didalam pendidikan guru penggerak ini kita menganut nilai - nilai reflektif, mandiri, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada murid. Pada saat membahas kasus bujukan moral ataupun dilema etika, sebagai pendidik kita harus pada keadaan berkesadaran penuh. Dimana kita dapat menerapkan sembilan langkah pengambilan keputusan, khususnya pada uji legalitas, kita dapat menentukan masalah yang terjadi apakah bujukan moral (benar vs salah ) atau dilema etika (benar vs benar), jika permasalahan yang terjadi adalah bujukan moral, maka sebagai pendidik harus tegas dan kembali kepada nilai - nilai kebenaran.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat tekait kasus-kasus pada masalah moral atau etika hanya dapat dicapai jika dilakukan melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dapat dipastikan bahwa jika pengambilan keputusan dilakukan secara akurat melalui proses analisis kasus yang cermat dan sesuai dengan 9 langkah tersebut, maka keputusan tersebut diyakini akan mampu mengakomodasi semua kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat , maka hal tersebut akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan saya adalah rasa khawatir apabila keputusan yang diambil justru berdampak tidak baik (merugikan) bagi sebagian besar suatu pihak

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengambilan keputusan yang kita ambil ini sangat berpengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita.  Apabila pengambilan keputusan kita itu salah maka akan berdampak negatif dalam memerdekanan murid. Yang kita lakukan dalam memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda adalah dengan melihat karakteristik, potensi dan kebutuhan murid kita. Setelah itu baru kita putuskan untuk merancang pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan murid kita yang berbeda- beda itu.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Sebagai pemimpin pembelajaran guru harus melakukan pengambilan keputusan dengan bijak, keputusan yang berpihak pada murid. Dengan demikian potensi yang dimiliki oleh murid akan terasah. Murid akan belajar menjadi orang-orang yang merdeka, kreatif , inovatif dalam mengambil keputusan yang menentukan bagi masa depan mereka sendiri. Sehingga di masa depan mereka akan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dalam hal ini pembelajaran berdiferensiasi juga berperan, dengan memahami kebutuhan murid, profil belajar dan kesiapan belajar dapat menentukan minat bakat dan pengemabangan diri mereka.

Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimplan yang didapat dari pembelajaran modul ini yang dikaitkan dengan modul-modul sebelumnya adalah :

Pengambilan keputusan adalah suatu kompetensi atau skill yang harus dimiiki oleh guru dan harus berlandaskan kepada filosofi Ki Hajar Dewantara yang dikaitkan sebagai pemimpin pembelajaran. Pengambilan keputusan harus berdasarkan pada budaya positif dan menggunakan alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman (well being).

Dalam pengambilan keputusan seorang guru harus memiliki kesadaran penuh (mindfullness) untuk menghantarkan muridnya menuju profil pelajar pancasila. Dalam perjalanannya menuju profil pelajar pancasila, ada banyak dilema etika dan bujukan moral sehingga diperlukan panduan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan untuk memutuskan dan memecahkan suatu masalah agar keputusan tersebut berpihak kepada murid demi terwujudnya merdeka belajar.

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Dilema etika adalah keputusan Benar vs Benar

Bujukan moral adalah keputusan Benar vs Salah

4 Paradigma, yakni individu vs kelompok, rasa keadilan vs rasa kasihan, kebenaran vs kesetiaan, dan jangka pendek vs jangka panjang

3 prinsip pengambilan keputusan adalah berbasis hasil akhir, berbasis peraturan, dan berbasis rasa peduli

9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan adalah nilai yang saling bertentangan, siapa yang terlibat, fakta relevan, pengujian benar salah, prinsip resolusi, investigasi opsi trilema, buat keputusan dan lihat keputusan dan refleksikan.

Hal yang diluar dugaan adalah opsi trilema atas sebuah kasus

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini sebenarnya tanpa sengaja saya pernah menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi dilema etika. Tapi bedanya dengan setelah saya mempelajari modul ini adalah tahapan-tahapan dalam pengambilan dan pengujian keputusan, menggunakan 4 paradigma pengambilan keputusan, seraa p3 prinsip pengambilan keputusan. Jadi pengambilan keputusan lebih cermat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Dampaknya sangat signifikan. Saya menjadi memahami bagaimana seharusnya langkah-langkah yang baik dalam pengambilan keputusan. Sebelumnya, saya cenderung mencari akar masalah dan mencari solusinya, namun stetelah mempelajari modul ini, ilmu dan keterampilan saya lebih berkembang dalam proses pengambilan keputusan.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sebagai pemimpin maka mempelajari topik modul ini lebih penting lagi demi memberikan pelayanan prima pada semua yang saya pimpin sehingga saya dapat menjadi pemimpin yang bijaksana dan membawa maslahat bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun