Mohon tunggu...
Diah Anggraini Putri
Diah Anggraini Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Anggota KKN KS 04 dan PBL DR 01

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UINSU

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menjaga Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Saat Bekerja

31 Agustus 2020   03:59 Diperbarui: 31 Agustus 2020   03:54 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao


Transmisi epidemiologi dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular semakin terbukti, hal ini dikarenakan adanya perubahan perilaku masyarakat seperti gaya hidup yang tidak sehat, tingginya angka konsumsi makanan cepat saji, konsumsi pangan tinggi kalori, konsumsi makanan berlemak, konsumsi rokok, serta rendahnya konsumsi makanan berserat (buah dan sayur), serta aktifitas fisik.

Meningkatnya angka penyakit tidak menular (PTM) salah satunya adalah penyakit Diabetes Melitus (DM). Penyakit Diabetes Melitus adalah suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal secara menahun. Sebutan glukosa darah sering dikenal oleh masyarakat dengan gula darah. (P2PTM Kemenkes, 2018). 

Penyakit ini umumnya ditandai dengan gejala utama seperti poliuri (sering buang air kecil), polifagia (cepat lapar), polidipasi (sering merasa haus). 

Sedangkan gejala tambahan seperti berat badan menurun cepat tanpa penyebab yang jelas. Kesemutan, gatal di daerah kemaluan wanita,nkeutihan pada wanita, luka sulit sembuh, bisul yang hilang timbul, penglihatan kabur, cepat lelah, mudah mengantuk, impotensi pada pria. (Kementrian Kesehatan RI,2019).

Prevalensi penderita DM diperkirakan mengalami kenaikan di seluruh dunia setiap tahunnya. Diabetes Melitus tidak hanya diderita oleh penduduk di Negara maju namun juga di Negara berkembang misalnya Indonesia. 

Berdasarkan diagnosis dokter dan status pendidikan, prevalensi penderita DM tertinggi merupakan tamatan pendidikan setingkat D1/D2/D3/PT yang merupakan kategori jenjang pendidikan tertinggi pada hasil Riskesdas tahun 2018. 

Untuk status pekerjaan yang paling banyak mengidap penyakit DM berstatus PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD.berdasarkan kategori usia, penderita diabetes terbesar berada pada rentang usia 55-64 tahun dan 65-74 tahun. (Kementrian Kesehatan RI,2018).

Diabetes Melitus disebut juga dengan the silent killer sebab penyakit ini dapat menyerang beberapa organ tubuh dan mengakibatkan berbagai macam keluhan dan sering menimbulkan berbagai komplikasi bagi penderitanya. 

Komplikasi yang disebabkan oleh diabetes mellitus dapat mengenai hampir seluruh organ tubuh dan dapat terjadi secara akut maupun kronis. Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan salah satu jenis penyakit yang memiliki banyak komplikasi. 

Hiperglikemia merupakan salah satu kondisi DM tipe 2 yang dapat mengakibatkan kerusakan berbagai system tubuh. DM tipe 2 juga dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung dan stroke dengan resiko kematian dua kali lipat dibandingkan penderita yang bukan penderita diabetes mellitus (Kemenkes RI,2014).

Jika dilihat dari data yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa penderita penyakit ini umumnya terjadi pada pekerja dengan usia produktif. Dalam bekerja, penderita diabetes sering merasa kesulitan bekerja dalam dalam rentang waktu yang panjang dikarenakan waktu istirahat, pola makan, dan konsumsi obat-obatan harus seimbang. 

Saat bekerja mereka sering melewatkan waktu makan karena terlalu sibuk bekerja. Hal ini sangat mempengaruhi tingkat kadar glukosa darah. Penderita diabetes sering mengalami masalah di tempat kerja karena harus menjaga kadar glukosa, suntikan insulin, obesitas serta terjadinya komplikasi. 

Sehingga banyak dari mereka yang mengalami perasaan cemas, takut, ataupun hilangnya kepercayaan diri. Akibatnya pekerjaan akan terganggu dan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Perlunya mengontrol Diabetes Melitus di tempat kerja agar tidak mengganggu selama proses bekerja. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengelola kadar gula darah selama bekerja yaitu:

1. Perhatikan pola makan

Pola makan merupakan asupan makanan yang berbagai macam 3J (jumlah, jenis dan jadwal) makanan seseorang. Bagi penderita diabetes usahakan selalu sarapan pada pagi hari sebelum berangkat bekerja. 

Menurut The American Diabetes Associatio, penderita diabetes dianjurkan untuk makan-makanan dan minuman tanpa kalori untuk menjaga kadar gula darah dalam tubuh tetap stabil. Misalnya Sereal gandum, milkshake buah segar, omalete dengan roti panggang, buah segar ataupun yogurt.

2.Lakukan kegiatan fisik

Usahakan lakukan kegiatan fisik di sela-sela pekerjaan. Kegiatan fisik secara teratur terbukti mengurangi sejumlah factor-faktor risiko aterogenik. Misalnya, membantu mengurangi obesitas dan menurukan tekanan darah serta memperbaiki kesensitifan insulin.

3. Diet sehat

Penderita diabetes disarankan untuk diet sehat selama bekerja. Seperti Makan cemilan sehat dapat membantu menjaga kadar gula darah. Disarankan untuk memilih makanan ringan yang tinggi serat, protein dan lemak, sehat. 

Kepatuhan penderita dalam mentaati diet diabetes mellitus sangat berperan penting untuk menstabilkan kadar glukosa pada penderita diabetes mellitus, sedangkan kepatuhan itu sendiri merupakan suatu hal yang penting untuk dapat mengembangkan rutinitas (kebiasaan) yang dapat membantu penderita dalam mengikuti jadwal diet yang terkadang sulit untuk dilakukan oleh penderita.

4. Turunkan stress

Pekerjaan yang menumpuk, kurang istirahat, kurang asupan gizi selama bekerja dapat membuat kadar gula darah meningkat. Tingkat stress yang tinggi dapat memicu seseorang semakin meningkat, sehinggga semakin tinggi tingkat stress yang dialami penderita diabetes, maka penyakit tersebut yang diderita akan semakin buruk. Maka dari itu penting untuk kelola stress selama bekerja agar gula darah tetap terkontrol.

5. Latihan senam kaki

Penggunaan alas kaki yang tepat juga merupakan bagian dari manajemen diabetes di tempat kerja. Usahakan untuk memakai alas kaki senyaman mungkin yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat, tidak ketat dan lembut saat digunakan. Selain itu, glukosa yang tinggi akan merusak serat saraf dan satu lapisan lemak di sekitar saraf. 

Kerusakan saraf tepi lebih sering terjadi pada jempol kaki serta seluruh bagian kaki sehingga menimbulkan mati rasa, kesemutan, seperti terbakar, tertusuk-tusuk atau kram bagian otot kaki karena kurangnya asupan suplai darah dan menebalnya arteri pada kaki. 

Disarankan kepada pekerja yang menderita penyakit ini untuk melakukan senam kaki yang dapat dilakukan dengan bik dan teratur membuat peningkatan aliran ke otot sehingga akan menurunkan tekanan pada otot yang alirannya.

Diabetes Melitus tidak dapat disembuhkan tetapi glukosa darah dapat dikendalikan melalui 4 pillar yaitu edukasi, diet, olahraga dan obat-obatan. Factor yang mempengaruhi pengendalian kadar gula darah yakni pengobatan DM yang bermanfaat untuk mempertahankan kadar gula darah dalam kisaran normal. 

Selain itu untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontrol sebaiknya penderita DM tipe 2 menjaga asupan gula, selalu rutin berolahraga, tidak merokok dan selalu menjalani pengobatan. 

Berbagai factor mempengaruhi tinggi rendahnya kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2, antara lain lama menderita diabetes, obesitas, aktifitas fisik, jenis latihan jasmani, frekuensi latihan jasmani,kepatuhan diet, kepatuhan minum obat, dukungan keluarga dan motivasi.

Referensi:

Br.Karo Mestiana,dkk.2017.Pengaruh senam kaki terhadap perubahan glukosa pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Lingkungan STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun 2017.STIKes Santa Elisabeth Medan.

Budi Rahayu Khasanah,dkk.2018. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus Tipe 2 (Studi Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang..Jurnal Kesehatan Masyarakat(e-Journal).

Kementrian Kesehatan R.I. (2019). Buku Pintar Kader Posbindu.Jakarta Selatan.

Kementrian Kesehatan R.I. (2018). INFODATIN (Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI) Hari Diabetes Sedunia.

Reza Toriquddin Mochammad,dkk.2019.Hubungan stres dengan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus di ruang Dahlia RSUD Jombang.Media Pendidikan Keperawatan.

Riamah,dkk.2020.Efektifitas senam diabetets terhadap penurunan kadarglukosa darah pada pasien Diabetes Melitus Tipe II di wilayah kerja Puskesmas Rumbio Jaya.Jurnal Keperawatan Abdurrab.

Sam nur,dkk.2017.Analisis hubungan activity daily (ADL), aktifitas fisik, dan keatuhan diet terhadap kadar gula darah pasien diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas POASIA Tahun 2017.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat.

Wahyuni Ridha,dkk.2019.Hubungan pola makan terhadap kadar gula darah penderia Diabetes Melitus.Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun