Jargon yang satu ini sangat terkenal di kalangan para pengguna media sosial, sindrom ini menyebar dari Tiktok hingga Twitter. Siapa sih yang tidak tahu jargon "Kamu nanyea?", hanya bagian kecil orang saja yang tidak tahu. Bermula dari seorang Tiktokers yang menyebut dirinya sebagai Alif Cepmek atau juga dikenal dengan Dilan KW, dia memang terlebih dahulu membuat konten dengan menirukan aksi Dilan di film Dilan 1990-1991 yang diperankan oleh Iqbal Ramadhan dengan ciri khas cara bicaranya.Â
Berbeda dengan Iqbal Ramadhan alias Dilan asli, si Dilan KW ini memiliki gaya bicara unik yang dinilai lebay atau berlebihan. Diakibatkan gaya bicaranya yang unik, tidak jarang kalimat-kalimat yang diucapkannya menjadi viral di kalangan pengguna media sosial yang akhirnya menjadi jargon kegemaran banyak orang. Salah satunya adalah jargon "Kamu nanyea" yang harus diucapkan dengan nada bicara dengan penekanan terkesan lebay, lidah yang sedikit memelintir ke bagian dalam, dibarengi dengan mimik wajah seolah mengejek.Â
Akibat gaya khasnya itu jargon "Kamu nanyea?" merebak seolah sindrom, tidak sedikit konten kreator yang kembali memparodikannya. Hal tersebutlah yang kemudian semakin melambungkan namanya hingga diundang di berbagai acara TV, jargon "Kamu nanyea" ini pun semakin dikenal lebih banyak kalangan. Tidak hanya terbatas digunakan ketika berinteraksi di media sosial, namun saat berinteraksi dengan individu lain di dunia nyata seperti dengan teman tongkrongan, dengan teman di kelas, rekan kerja di kantor, dll.
Pengucapan "Kamu nanyea" dengan gaya bicara yang lebay awalnya digunakan hanya untuk guyonan semata, namun tidak jarang berhasil membuat "jengkel" beberapa orang. Sering kali ketika seseorang bertanya tentang sesuatu hal serius pun dijawab dengan kalimat "KAMU NANYEA?". Bahkan sang pencipta sindrom yaitu Alif pun dibuat kesal dengan hal tersebut.
Menurut sudut pandang sosiologis fenomena di atas erat kaitannya dengan hubungan sosial. Hubungan sosial adalah hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Secara umum hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antarindividu dan saling memengaruhi satu sama lain atas dasar kesadaran saling tolong menolong. Unsur utama yang mendasari hubungan sosial yaitu interaksi sosial.Â
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi antarindividu, antara individu dengan kelompok, dan antarkelompok. Gillin mendefinisikan interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau antarkelompok. Menurut Soerjono Seokanto, interaksi sosial memiliki syarat adanya kontak sosial dan komunikasi.
Menurut Mark Knapp dan Anita Vangelisti, dalam interaksi sosial terdapat tahap pendekatan dan tahap peregangan hubungan orang-orang yang berinteraksi.
- Tahap Pendekatan
Tahap pendekatan dijabarkan menjadi tahap memulai (initiating), menjajaki (experimenting), meningkatkan (intensifying), menyatupadukan (integrating), dan mempertalikan (bonding).
- Tahap Peregangan
Proses ini terdiri dari tahap membeda-bedakan (differentiating), membatasi (circumscribing), memacetkan (stagnating), menghindari (avoiding), dan memutuskan (terminating).
Baik, kita kembali pada sindrom "Kamu nanyea" tadi ya. Bagaimana kalimat tersebut dapat memengaruhi sebuah hubungan sosial?
Hal ini berkaitan dengan penggunaan kalimat "Kamu nanyea" yang kini justru digunakan "tidak pada tempatnya". Artinya sering kali kalimat yang bertujuan untuk guyonan atau candaan untuk mengejek orang lain ketika ia memiliki tingkat kepo yang tinggi terhadap kita, namun ketika candaan itu digunakan di situasi dan kondisi yang mengaharusnya kita untuk bersikap serius maka akan sangat menjengkelkan. Bayangkan anda sedang melakukan PDKT dengan si doi, namun tiba-tiba ia membalas pesan singkat yang anda kirim dengan kalimat "Kamu nanyea?". Jengkelnya terasa bukan? Atau mari kita adakan simulasi kecil sebagai berikut:
Kamu  : "Hai, gimana kabarnya hari ini? Ada cerita seru ga hari ini? Semoga ga ada hal buruk yang terjadi dan bikin kamu sedih ya" (Dengan nada serius dan penuh ketulusan hati)
Si doi  : "Kamu nanyeaa?"
Kamu  : "Aku cuma pengen mastiin kondisi kamu aja" (Agak kesal tetapi masih berusaha)
Si doi  : "Kamu nanyea? Kamu bertanyea-tanyeaa?"
Kerasa tidak keselnya?
Nah, dalam sudut pandang sosiologi kalimat pada pesan pertama dan kedua yang anda kirim ke si doi ini memungkinkan sebuah tahap pendekatan dalam interaksi sosial. Bisa jadi anda sudah melalui tahap memulai (initiating) dan menjajaki (experimenting). Pada tahap ketiga ini yang harusnya berubah menjad tahap meningkatkan (intensifying), anda mulai mempertanyakan kelanjutan hubungan dengan si doi karena ketulusan hati anda yang dibalas dengan kalimat "Kamu nanyea".
Ketika anda mulai mempertanyakan kelanjutan hubungan kalian, kemungkinan besar anda mulai berpikir bahwa obrolan kalian tidak sefrekuensi, tidak nyambung, ketulusan dan perhatian anda rasanya tidak dihargai, hanya kalimat candaan yang anda dapatkan. Maka interaksi sosial yang anda alami akan masuk pada tahap perenggangan yaitu tahap membeda-bedakan (differentiating). Bisa jadi tahapan perenggangan akan semakin meningkat ke tahap selanjutnya, anda mulai mengurangi intentitas curahan perhatian anda kepada doi maka telah masuk pada tahap membatasi (circumscribing).Â
Semakin lama anda berpikir, hubungan kalian tidak seharusnya berlanjut kemudian anda mulai berhenti mengirim pesan pribadi, maka anda telah masuk pada tahap memacetkan (stagnating). Si doi adalah teman satu angkatan dengan anda, suatu ketika anda melihatnya di kantin dari kejuhan dan anda memilih jalan memutar agar tidak bertemu dengannya maka anda telah masuk pada tahap menghindari (avoiding). Akhirnya hubungan kalian pun berakhir, kalian kembali seperti dua orang asing yang tidak saling mengenal dan berhenti berhubungan sosial, maka interaksi sosial yang ada di antara kalian memasuki tahap memutuskan (terminating).
      Maka, bijaklah dalam becanda. Anda tidak seharusnya menggunakan candaan-candaan pada situasi yang mengaharuskan anda bersikap serius. Bahkan si pencipta sindrom alias Alif Cepmek saja kesal ketika dilontarkan candaan "Kamu nanyeaa".
Daftar Pustaka
Suryawati, Juju & Kun Maryati. 2013. Sosiologi: Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA Kelas X. Jakarta: Esis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H