Mohon tunggu...
Diah Ayu
Diah Ayu Mohon Tunggu... karyawati -

Hati berdarah rindu... lengkung senyum sunyi syahdu... hening memaksaku bertamu... saat sunyi menghujam mimpi... membuyar angan.. terkunci dalam bayang - bayang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keseimbangan hidup

19 Februari 2016   19:32 Diperbarui: 19 Februari 2016   20:40 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

*

Menyusuri malam

Ribuan bintang

Hias langit

Gemerlap

 

**

Rembulan berpendar

Di remang malam

Goda hati

Penikmat

 

***

Pilih kesendirian

Lelaki sunyi

Rintih rindu

Pencipta

 

****

Sesali hidupnya

Tertindih beban

Jauh diri

Terlena

 

*****

Puja duniawi

Harkat martabat

Kekuasaan

Tertinggi

 

******

Dalam penyesalan

Berserah diri

Mohon ampun

Dari Nya

 

*******

Rapatkan barisan

Dengarkan adzan

Ayat suci

Lantunkan

 

********

Sang Maha Pencipta

Di jagat raya

Kun Fayakun

Terjadi

 

*********

Penyeimbang hidup

Illahi robi

Tumpu doa

Abadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun