Terletak di wilayah geografi yang penggunaan lahan nya masih didominasi oleh bidang pertanian, keberadaan tanaman jagung dan kacang hijau di desa Pende, Kec. Banjarharjo, Brebes terbilang cukup melimpah. Kedua tanaman ini didapuk sebagai pengganti padi apabila sudah memasuki musim kemarau. Selain dijual ke pasar Cikakak, hasil panen jagung dan kacang hijau seringkali di konsumsi sendiri oleh warga desa.
Biasanya di desa Pende, jagung diolah menjadi nasi jagung. Sedangkan kacang hijau hanya dibuat bubur atau sayur. Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa KKN kerjasama UNNES, UNY & UNJ mengadakan sebuah pelatihan pembuatan nugget dari jagung dan sari kacang hijau sebagai produk inovasi dari hasil pertanian di desa Pende.
Koordinator mahasiswa KKN, Fatahilah Bahario mengatakan hal ini merupakan program kerja unggulan dari bidang ekonomi yang fungsinya untuk mendorong industri UKM di desa Pende. " Kami melihat potensi SDA di desa Pende memang banyak tanaman jagung dan kacang hijau. Jadi kami berikan pelatihan mengolah nugget dari jagung dan sari kacang hijau yang berkolaborasi dengan mahasiswa UNY dan UNJ " Ujar mahasiswa UNNES Jurusan manajemen ini, Kamis (1/08/2019)
Nugget dari jagung ini memiliki banyak manfaat, diantaranya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengatasi anemia, menurunkan kolesterol sampai pada mencegah penyakit kanker paru-paru. Pembuatan nugget jagung sendiri cukup mudah. Pertama, kukus jagung hingga matang kemudian dipipil dan dihaluskan. Campurkan jagung yang telah dihaluskan dengan tepung, gula, telur, vanili, keju, air dan aduk sampai rata lalu tuangkan ke dalam loyang. Â Adonan dalam loyang ini dikukus, didinginkan, dan dipotong sesuai selera. Tahap akhir adalah melumuri potongan nugget jagung dengan tepung panir dan digoreng hingga kecoklatan.
Nugget jagung ini bisa dijual dengan kondisi mentah yang tahan selama kurang lebih sebulan apabila dimasukkan ke dalam freezer dan tiga hari jika tidak dimasukkan ke dalam freezer, atau juga bisa dijual matang dengan taburan selai dan messes diatasnya.
Pelatihan yang kedua adalah pengolahan sari kacang hijau yang digawangi oleh mahasiswa UNY, Vickar Jaya Saputra selaku penanggungjawab atas program kerja tersebut. Dirinya mengaku sudah lama melakukan penelitian dalam membuat sari kacang hijau dan ingin menularkannya kepada masyarakat.
Lalu, kacang hijau diblender selama 40 detik saja dan disaring esktraknya. Minuman sehat ini bisa dikonsumsi dalam kondisi hangat maupun dingin. Minuman sari kacang hijau bisa tahan hingga sebulan apabila dimasukkan ke bagian freezer dan 3 hari jika hanya dimasukkan ke kulkas.
Sebagai follow up dari pelatihan ini, juga diadakan demo masak nugget jagung dan sari kacang hijau di RT 2 RW 4 dalam suasana kekeluargaan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menegaskan kembali ilmu dari mahasiswa KKN agar masyarakat mahir dalam membuat kedua produk tersebut. Harapannya, dengan adanya pelatihan dari mahasiswa KKN dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat di desa Pende, kec. Banjarharjo, Kab. Brebes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H