Mohon tunggu...
Diah Dee
Diah Dee Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Seorang Penulis dan Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa KKN Ajari Warga Desa di Banjarharjo Kerajinan Buket Bunga dari Kulit Jagung

27 Agustus 2019   12:30 Diperbarui: 27 Agustus 2019   12:47 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberadaan jagung di desa Pende, Kec. Banjarharjo sangatlah melimpah. Tanaman ini menjadi pengganti padi ketika musim kemarau tiba. Lazimnya, kulit jagung yang telah dijual ke pasar atau dikonsumsi sendiri dibuang begitu saja sehingga menjadi sampah organik yang mencemari lingkungan. Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa KKN kerjasama UNNES, UNY, dan UNJ mengajak masyarakat desa untuk mengolah kulit jagung menjadi buket bunga yang cantik.

Sosialisasi ini dimulai dengan edukasi pentingnya mengolah sampah dengan prinsip 3R : Reduce, Reuse dan Recycle. Juga mengenai bagaimana cara memilah sampah organik dan anorganik. Koordinator mahasiswa KKN, Fatahilah Bahario mengatakan pihaknya ingin berbagi pengetahuan tentang pentingnya bersih lingkungan sekaligus mendorong masyarakat desa untuk lebih kreatif dalam mengolah sampah menjadi barang yang bernilai jual.

"Karena populasi tanaman jagung di desa pende sangat melimpah, sehingga ada potensi sampah dari kulit jagung yang juga akan meningkat. Jadi, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli lingkungan dengan cara membuat kerajinan buket bunga. Kan lumayan, bisa dijual juga." Ujar Koordinator Mahasiswa KKN, Fatahilah Bahario, Jum'at (09/08/2019)

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Kegiatan yang diadakan di aula balai desa Pende ini dihadiri lebih dari 25 orang dari organisasi PKK dan masyarakat sekitar. Ibu Dede, selaku ibu kades yang juga mengikuti pelatihan ini mengatakan sangat antusias atas skill yang diberikan oleh mahasiswa KKN. Hal ini tentunya bermanfaat apabila ada program desa binaan atau semacamnya yang menuntut kreatifitas ibu-ibu dalam membuat kerajinan, pelatihan ini sangatlah membantu. "Masyarakat sangat antusias, bisa mengurangi sampah kulit jagung dan bisa dijual juga. " Lanjutnya setelah akhir pelatihan.

Khoridatus Sulwa selaku penanggungjawab dalam pelatihan ini mengaku mendapatkan inspirasi membuat buket bunga dari kulit jagung ketika masih aktif di organisasi kampus. "Saya pernah membuatnya ketika masih aktif di organisasi HIMA. Kebetulan di desa Pende ini memang banyak tanaman jagungnya, jadi daripada kulitnya dibuang begitu saja mending dibuat kerajinan. Selain mengurangi sampah, buket bunga ini bisa dijual sehingga bisa menambah pendapatan warga." Ujar Sulwa, mahasiswa KKN UNNES, Jurusan Teknik Kimia, Jum'at (09/08/2019)

Melalui sosialisasi dan pelatihan ini diharapkan warga desa Pende lebih peduli dengan lingkungan dan lebih kreatif dalam mengolah limbah disekitar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun