Mohon tunggu...
Diah Rahmayati
Diah Rahmayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Keluarga Kaum Dhuafa

27 Desember 2022   15:07 Diperbarui: 27 Desember 2022   15:47 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kondisi tempat tinggal keluarga bapak wandi. Dokpri

Indonesia merupakan negara yang dimana kesenjangan sosialnya masih terbilang tinggi. Dilihat dari kondisi perekonomian di Indonesia khususnya di DKI Jakarta masih banyak keluarga-keluarga dhuafa yang kekurangan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya, walaupun mereka tinggal di jantung ibukota Negara Indonesia.

Dhuafa ialah kaum yang miskin, tidak berdaya, tertindas, lemah, serta mendapatkan penderitaan yang terus-menerus, maka keluarga dhuafa ialah keluarga yang lemah pada aspek ekonominya, sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-harinya secara layak. Hal tersebut menyebabkan perlu adanya penanganan yang tepat guna membantu dan mengubah menjadi keluarga yang cukup finansialnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan pemberdayaan keluarga dhuafa.

Di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA memiliki mata kuliah "Kemuhammadiyahan" yang mengajarkan untuk saling menolong dan berbagi sesama umat manusia dengan melakukan pemberdayaan keluarga kaum dhuafa. Pemberdayaan keluarga kaum dhuafa ini dilakukan secara berlekompok, yang dimana kelompok kami yang beranggotakan Siti Nurhaliza, Diah Rahmayati, Muthmainnah, dan Debilla Novianti. Dari tiga keluarga yang kami temukan berdasarkan hasil wawancara langsung, maka kelompok kami bersama dengan dosen kami yaitu Zuhratul Aini Mansur, Lc.,M.A selaku dosen mata kuliah kemuhammadiyahan memutuskan untuk membantu keluarga bapak Wandi Wijaya.

Keluarga bapak Wandi Wijaya yang tinggal di Jl. Kincir Kota Jakarta Barat. Bapak Wandi memiliki tanggungan keluarga sebanyak enam orang. Pekerjaan bapak Wandi tidak menentu (serabutan) dengan mengumpulkan barang bekas yang tentunya penghasilan yang didapat tidak menentu setiap harinya. 

Anak pertama dari bapak Wandi wijaya bernama Yusuf ikut membantu bapak wandi wijaya bekerja sehari-hari dan anak yang kedua bernama Anggi bekerja sebagai pengerok kulit ikan. Sedangkan anak yang lainnya masih bersekolah. Dengan penghasilan yang tidak menentu dengan kisaran Rp.30.000 s/d Rp.60.000 per harinya dan dibantu dengan penghasilan anaknya yang tidak menentu juga, tetap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. 

Dokpri
Dokpri

Selain itu, keluarga bapak wandi tinggal di sebuah kontrakan yang cukup memprihatinkan. Tempat tinggal beliau hanya menggunakan kayu dan berdinding seng serta tidak ada alas dipermukaan rumahnya. Tempat tinggal keluarga bapak wandi terlihat sempit dan kumuh karena terdapat banyak barang hasil dari pekerjaan bapak wandi. Dengan adanya kegiatan pemberdayaan keluarga kaum dhuafa ini semoga dapat membantu keluarga bapak Wandi Wijaya.

kondisi tempat tinggal keluarga bapak wandi. Dokpri
kondisi tempat tinggal keluarga bapak wandi. Dokpri

Kami melalukan fundraising dengan menyebarkan pamflet melalui sosial media selama sebulan dan berhasil mendapatkan dana sebanyak Rp. 1.325.000. Bantuan yang kami berikan berupa sembako, tunjangan sekolah, dan untuk membantu kesulitan keluarga bapak wandi dalam membayar hutang. Kami berharap semoga dengan adanya kegiatan pemberdayaan keluarga dhuafa kepada keluarga bapak Wandi Wijaya dapat bermanfaat, membantu dan meringankan kesulitan keluarga beliau.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kerabat dan para donatur yang sudah memberikan sebagian rezekinya untuk membantu keluarga bapak Wandi Wijaya. Kami juga berterima kasih kepada dosen mata kuliah kemuhammadiyahan yaitu ibu Zuhratul Aini Mansur, Lc.,M.A  yang sudah memberikan pelajaran yang sangat bermanfaat untuk kami. Dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan satu pengalaman yang sangat luar biasa dan memberikan sebuah pelajaran yang sangat baik untuk kita yaitu dengan saling berbagi sesama manusia.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun