Usut punya usut ternyata para pendiri JNE baik H, Soeprapto maupun Djohari Zein mereka berdua meletakkan dasar pemikiran dalam budaya perusahaan tidak semata-mata untuk profit oriented akan tetapi juga prinsip perusahaan connecting happiness yaitu berbagi, memberi dan menyantuni masyarakat sekitar agar dapat diterima masyarakat dan diterima sang khalik Allah SWT pengatur rezeki hambanya. Hal inilah yang semakin mendorong perkembangan perusahaan dan tetap eksis.
Merubah Tantangan menjadi peluang
Krisis 1998
Pada 1998 saat Indonesia mengalami krisis moneter dimana terjadi inflansi dan nilai mata uang yang jatuh bebas. Beberapa sector bisnis terdampak hal tersebut dan gulung tikar. Akan tetapi JNE malah mengalami peningkatan penjualan.
Dirilis dalam iNews.id (3 Desember 2022), Djohan Zein menuturkan bahwa pada saat 1998 JNE telah membantu orang-orang jualan. Tanpa disadari di tahun 2000 Â sudah hasilnya lewat online selling, dan di tahun 2010 Â sudah bisa jualan Rp. 1 triliun per tahun, lalu naik 30-40 persen tiap tahunnya.
Akibat pandemic covid-19
Dilansir dari katadata.co.id, Asosiasi Logistik Indonesia ( ALI) mencatat arus pengiriman barang mengalami pertumbuhan hingga 40% selama pandemic covid-19. Prospek bisnis yang menggeliat ini justru menimbulkan tantangan baru bagi JNE karena banyak pelaku bisnis pada saat itu tertarik dan mulai memasuki industry logistik. Hal ini menjadikan persaingan bisnis semakin ketat antar perusahaan.
Disinilah JNE tampak berusaha untuk menjawab persaingan tersebut dengan melakukan pengembangan strategi dan berbagai innovasi. Sebagai upaya untuk meningkatkan nilai bisnis perusahaan logistic.
Digitalisasi Bisnis
Rupanya JNE benar-benar telah membaca dan mempelajari bahwa perkembangan teknologi yang semakin canggih dan arus informasi yang begitiu cepat sehingga JNE segera bertransformasi melakukan perubahan-perubahan untuk menyesuaikan keadaan agar perusahaan bisa tetap eksis, mewujudkan ekosistem pelayanan berbasis digital yang lebih praktis dan mudah diakses.
Beberapa manfaat digitalisasi dalam perusahaan logistik adalah;
- Perusahaan dapat memonitor barang secara online, realtime dan akurat.
- Memungkinkan pelanggan untuk dapat melihat proses pengiriman paket mereka
- Digitalisasi perusahaan logistic juga menghasilkan arus informasi yang cepat, hal ini memungkinkan perusahaan untuk menerapkan system operasional yang jauh lebih efisien. Artinya Biaya operasional dapat ditekan.
- Digitalisasi yang menghasilkan proses yang serba otomatis meringankan beban pekerjaan-pekerjaan teknis manajemen. Sehingga manajemen bisa lebih fokus dalam berinovasi mengembangkan produk dan layanan baru yang akan meningkatkan nilai bisnis perusahaan.