Mohon tunggu...
Diah Fitri Patriani
Diah Fitri Patriani Mohon Tunggu... Guru - Muslimah Pemerhati Umat

Muslimah Pemerhati Umat di kota Probolinggo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sambut Ramadhan dengan Ketakwaan Haqiqi

5 Maret 2024   18:30 Diperbarui: 5 Maret 2024   18:35 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Majelis Taklim Islam Kaffah

Mengawali hari ahad yang cerah pada tanggal 3 Maret 2024. Majelis Taklim Muslimah Islam Kaffah Leces Probolinggo menggelar kembali acara bulanan yang kali ini mengangkat tema 'Menyambut Ramdhan Dengan Ketaqwaan haqiqi'.

Kedatangan bulan Ramadhan biasanya disambut dengan eforia kebahagiaan oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia. Dan suasana penuh kebahagiaan itu telah terasa di bulan sya'ban dimana masyarakat di berbagai sudut negeri menyambutnya dengan berbagai tradisi seperti Mungguhan tradisi yang biasa dilakukan ditengah masyarakat sunda pada umumnya yaitu berkumpul bersama sambil menikmati sajian makanan yang disuguhkan. Ada juga tradisi Megengan di Surabaya yaitu memakan apem yang dibagikan ke tetangga sekelilingnya.. Dan berbagai tradisi yang berbeda-beda disetiap daerah. 

Akan tetapi yang terpenting sebagaimana yang disampaikan dalam majelis taklim kafah oleh ustdah Yati bahwa dalam meluapkan rasa bahagia untuk menyambut bulan Ramadhan adalah dengan memanjatkan doa yang sudah kita awali di bulan Rajab dan Sya'ban. Doanya adalah 'Allahumma bariklanaa fii Rajaba wa Sya'ban wa baliqhnaa Ramadhaan'. Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan.

Ujian bulan Ramadhan yang dihadapi umat hari ini akan jauh lebih berat dari tahun-tahun sebelumnya. Umat muslim di Indonesia tidak saja dihadapkan pada kenaikan harga-harga bahan pokok yang meroket seperti harga beras yang sangat mahal dan langka belum lagi akan diikuti kenaikan semua bahan pangan yang biasanya ikut meroket saat menjelang Ramadhan.

Demikian yang lebih pahit lagi adalah kondisi saudara muslim kita di Palestina saat ini sedang menghadapi perang dan genosida oleh Zionis Israel sementara beberapa hari lagi mereka akan menyambut Ramadhan.

Bagaimana Rasulullah saw Menghadapi Ramadhan

Rasulullah saw sangat bergembira dengan kedatangan Ramadhan. Beliau akan melakukan  melatih diri memperbanyak amal kebajikan saat di bulan Sya'ban seperti puasa, membaca Qur'an, menelaah dan memahami isinya serta mentadzaburi kandungannya. Sehingga ketika telah berada di bulan Ramadhan beliau telah benar-benar siap dan semakin memperbanyak amal kebajikan dibulan Ramadhan.

Keistimewaan Ramadhan:
1. Biq sale pahala, segala amal kebajikan di bulan Ramadhan di ganjar dengan pahala yang berlipat ganda. Rasulullah memperbanyak sedekahnya di bulan Ramadhan sebagaimana riwayat Bukhari dan Muslim berikut ini:
()

Artinya: "Rasulullah SAW adalah orang paling dermawan di antara manusia lainnya, dan ia semakin dermawan saat berada di bulan Ramadhan." (HR Bukhari dan Muslim)

2. Dibuka pintu2 surga, Salah satu keutamaan bulan suci Ramadan yang diungkap dalam sabda Rasulullah SAW adalah dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Berikut bunyi riwayat hadits yang dikisahkan dari Abu Hurairah RA:

 

Artinya:"Ketika datang (bulan) Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu," (HR Bukhari dan Muslim).

3. Bulan penuh berkah, bulan yang penuh keberkahan (syahrul mubaarok), sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang berasal dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

  -

Artinya: "Telah datang kepada kalian Ramadhan bulan penuh berkah (syahrun mubarokun), Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya." (HR An-Nasai dan dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Kitab Shahih Al-Jami')

4. Bulan dimana Allah mengundang menjadi tamu Allah, bulan Ramadhan bulan kemuliaan dimana yang menjadi tamu Allah akan dimuliakan dengan berbagai kemurahan Allah. Setiap aktifitas hamba sekecil apapun bahkan nafas-nafas hamba menjadi tasbih mereka, tidur pun menjadi ibadah. Berbagai amal kebajikan dilipatgandakan pahalanya. Sedangkan doa-doa lebih diijabahi

5. Malam Nuzulul Qur'an, diturunkan al Qur'an pertama kali pada malam 17 Ramadhan dibawa oleh malaikat Jibril untuk dibaca oleh Rasulullah saw yang  berada di gua Hiro. sebagaimana firman Allah SWT dalam Qs. Al Baqarah ayat 185 sebagai berikut:

Artinya "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."

6. Malam Lailatul Qodr, malam kemuliaan bagi Alquran, dimana Allah menurunkan keseluruhan al Qur'an dari lauh Mahfuzh ke langit paling bawah atau langit dunia Baitul izzah dan malam  penuh keberkahan yang lebih baik dari seribu bulan. Sementara itu, Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa bagi Al Qur'an. Sebagaimana telah disampaikan oleh Allah SWT melalui firman-Nya dalam Qs. Al Qadr ayat 1-5 sebagai berikut:

,

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."

Tujuan Puasa 

Aktivitas menahan lapar dan haus di bulan Ramadhan semata-mata untuk mendapatkan buah ketakwaan. Yaitu ketaan hamba kepada sang Khaliq menjalankan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya.

Ketakwaan individu sulit untuk digapai jika tidak didukung oleh ketakwaan masyarakat. Ketakwaan masyarakat pun mustahil terwujud jika tidak disupport oleh ketakwaan negara.

Negara yang bertakwa adalah negara yang taat dalam menjalankan hukum-hukum Allah. Nicaya akan lahir darinya masyarakat yang bertakwa tercermin dari individu-individu yang tahu mana halal dan haram, mana haq dan bathil. 

Menjauhi riba karena negaranya tidak menerapkan riba, tidak ditemukan lagi kriminalitas, kemaksiatan dan koruptor karena negara menerapkan uqubat. Masyarakat akan sejahtera karena tidak ada lagi monopoli ekonomi oleh sekelompok oligarkhi yang menguasai sumber-sumber produksi. 

Negara benar-benar melayani kepentingan rakyatnya, membuka lapangan kerja dengan mengelola SDM dikembalikan kepada rakyat dengan berbagai program sekolah gratis, sarana dan prasarana jalan yang baik dan gratis, pupuk subsidi untuk para petani agar bisa berlomba-lomba meningkatkan hasil pertanian, meningkatkan taraf perekonomiannya. Rakyat sejahtera karena negara bertakwa. Negara bertakwa dengan menerapkan Islam secara kaffah.

Para ibu-ibu jamaah majelis taklim tampak bahagia mendapat ilmu luar biasa dalam mempersiapkan bulan Ramadhan beberapa hari lagi.  Semoga ilmu di dalam kajian majelis taklim ini bermanfaat dan kita semua yang berbahagia dalam menyambut kedatangan Ramadhan diberi kemudahan dan kelancaran dan bertemu di penghujung Ramadhan dengan menjadi individu yang bertakwa . Aamin Allahuma aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun