Mohon tunggu...
Diah Fitri Patriani
Diah Fitri Patriani Mohon Tunggu... Guru - Muslimah Pemerhati Umat

Muslimah Pemerhati Umat di kota Probolinggo

Selanjutnya

Tutup

Politik

Waktunya Menjadi Ummat Yang Satu!

7 Februari 2024   11:15 Diperbarui: 7 Februari 2024   11:30 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Genap 100 tahun sejak sang penjaga harkat dan martabat umat muslim itu runtuh tak ada lagi perisai bagi mereka, maka rentetetan teror menakutkan, hidup penuh ancaman, dijauhkan umat dari prinsip dan nilai-nilai Islam serta kemurtadan sistemik terjadi diseluruh penjuru negeri-negeri muslim.

Di Turki hukum Syariah tak lagi diterapkan. 1924 Turki Ottoman runtuh, 1928 resmi dideklarasikan bahwa ia adalah negara sekuler, 1948 diciptakan negara zionis Israel oleh Inggris di atas tanah leluhur Palestina, pemiliknya diusir dan digenosida. Negara-negara Arab dikalahkan dan dihinakan oleh tentara-tentara sabilis itu. muslim Bosnia di bantai oleh Serbia, di Afrika tengah muslim dipenggal kepala dan diteror, di Suriah rakyat ditindas oleh penguasa dzalim Basar As'ad boneka , di Xinjiang kaum muslim dipaksa murtad dalam aniyaya, di Indonesia kemaksiatan dan riba merajalela dan jatuh dalam Islampobia akud. Tak ada umat muslim yang tak terkena fitnah akhir jaman ini.

Sekulerisme menjadi agama baru dan umat muslim dipaksa untuk menganut aqidah tersebut. Bagi yang bersikukuh menggenggam keimanan ia bagai memegang "Bara Api" di akhir zaman.  Kaum muslim Gaza Palestina di genosida, diusir dari tanah tempat tinggalnya oleh Zionis Israel, si ahli hoax kelas dunia.  Segalanya dihancurkan, dibom sampai meninggalkan lubang yang dalam. Dihinakan dilucuti pakaian sampai telanjang, para wanita dirampok harta dan kehormatan. Anak-anak disembelih dilempar ditungku pembakaran. Tidak ada lagi belas kasihan hilang rasa kemanusiaan bahkan lebih jahat dari setan.

Sekulerisme telah mencampur aduk keimanan muslim menjadi setengah iman setengah kafir, setengah haq setengah batil dan setengah halal setengah haram. Liberalisme adalah amal perbuatan yang dituntunkan dan PBB adalah hukumnya. Sekulerisme telah membuat sebagian besar mereka tak peduli bahwa agamanaya dilecehkan, mereka Islam tapi tak percaya pada hukum Syariah, mereka Islam tapi membenci Khilafah. Lisan-lisan mereka sama dengan lisan-lisan pemimpin kafir dunia yang terus membuat tipu daya untuk memadamkan cahaya Allah.

Ingatlah firman Allah :

"Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai" (QS: Taubah ayat 32)

Inilah saatnya untuk menyatukan pemikiran dan perasaan yang sama, inilah waktunya untuk kebangkitan Islam. Jangan biarkan penghina Islam dengan lisan-lisan mereka untuk terus memadamkan cahaya Allah. Siapa yang kau jadikan penolongmu Allah SWT atau mereka, Apa yang ingin kau genggam duniamu atau akhiratmu?

Ingatlah firman Allah bagi engkau pencari akhirat:

"Dan barangsiapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik" (QS; Al Isra' ayat 19)

Ingatlah Firman Allah bagi engkau pencari dunia:

"Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan kami tentukan baginya nereka jahannam, ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir" (QS: Al Isra' ayat 18)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun