Mohon tunggu...
Diah Fitri Patriani
Diah Fitri Patriani Mohon Tunggu... Guru - Muslimah Pemerhati Umat

Muslimah Pemerhati Umat di kota Probolinggo

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kartu Tani Kebobolan Tiba-Tiba Punya Hutang 25 Juta di Bank

14 Januari 2024   12:19 Diperbarui: 14 Januari 2024   12:46 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akar Masalah 

Kehidupan Hedonis hanya lahir dalam sistem Kapitalis. Hedonis yaitu gaya hidup yang berfokus mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas. Seperti hidup glamour dengan barang-barang branded, suka pamer dan berlebih-lebihan. Jika para aparatur negara yang notabene adalah pelayan masyarakat akan tetapi telah terpapar penyakit hedon ini maka mereka adalah aparat yang tidak memiliki integritas dan moral profesional yang baik dan berpotensi menggunakan jabatannnya untuk memperkaya diri sendiri dan merugikan masyarakat.

Sistem Kapitalis juga menancapkan kepada setiap orang menjadi sekuler. Percaya akan adanya sang Pencipta akan tetapi tidak mau menerapkan aturanNya. Sehingga mereka semakin jauh dari agama. Tidak ada standar nilai halal dan haram dalam berbuat dan bersikap kecuali hanya memandang segala sesuatu dari segi manfaat semata.  Maka akan kita dapati perbedaan mencolok antara orang yang menerapkan agama sebagai sistem kehidupannya dia cenderung akan memiliki sikap moral dan akhlaq yang baik pula. Sementara orang yang hidup sekuler mereka cenderung berbuat semaunya.

 

Islam Solusi Tuntas 

Sistem administrasi di dalam Islam mampu mewujudkan penguasa yang bersih. Dasar administrasi Islam adalah akidah Islam, akan melahirkan ketakwaan individu yang mampu mengontrol dan menjadi pengawas pejabat dan aparat keamanan yang memiliki integritas tinggi.

Nabi SAW pernah mengingatkan Mu'adz ketika ditugaskan sebagai Wali di Yaman, bahwa orang yang melakukan tindakan korupsi kelak akan memperoleh balasan dosanya di hari kiamat. Peristiwa ini direkam oleh hadits riwayat Imam At-Tirmidzi berikut.

Diriwayatkan:

 

Artinya, "Dari Mu'az bin Jabal, ia berkata, 'Rasulullah saw mengutus saya ke Yaman. Ketika saya baru berangkat, beliau memerintahkan seseorang untuk memanggil saya kembali. Maka saya pun kembali dan beliau berkata, 'Apakah engkau tahu aku mengirimmu orang untuk kembali? Janganlah kamu mengambil sesuatu tanpa izin saya, karena hal itu adalah ghulul (korupsi). Dan barangsiapa berlaku ghulul, maka ia akan membawa barang yang digelapkan atau dikorupsi itu pada hari kiamat. Untuk itulah aku memanggilmu. Sekarang berangkatlah untuk tugasmu." (HR At-Tirmidzi)

Demikianlah Rasulullah saw. mengontrol para pejabatnya memastikan benar-benar bahwa para pejabatnya tidak akan melakukan perbuatan korupsi dalam menjalankan tugas-tugas administrasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun