Mohon tunggu...
Diah Fitri Patriani
Diah Fitri Patriani Mohon Tunggu... Guru - Muslimah Pemerhati Umat

Muslimah Pemerhati Umat di kota Probolinggo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bersiaplah Wahai Umat

14 Desember 2023   11:00 Diperbarui: 14 Desember 2023   11:03 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.scriptersnews.blogspot.com

Karya: Diah

Waktu yang dinanti semakin dekat, cahaya benderang itu  menyeruak menembus batas ruang waktu yang panjang dan gulita. Sinarnya meski sebuah titik yang menjadi temaram di kegelapan malam,  akan tetapi telah cukup menjadi petunjuk bagi bayangan kemenangan. Kita benar-benar telah diujung penantian panjang. Bersiaplah wahai umat!


Kerinduan atas kemenangan yang abadi mestilah menjadi amunisi untuk terus berambisi mengejar mimpi surgawi. Janji Illahi itu haq, surga itu haq, neraka itu haq, tentang zaman penuh penderitaan akan diganti dengan aman sentosa pun haq Allah apabila pasal ini sudah jadi kehendak Ilahi Rabbi. Maka, bersiaplah wahai umat!

Engkau ada di periode jaman Jabariyah dimana kemaksiatan mengitarimu, bau anyir bangkai terlontar dari lisan-lisan Wahn, si pendendang cinta dunia dan pobia kematian. Engkau akan melihat merajalelanya orang-orang beriman berzina dengan ibunnya sendiri, bahkan kau saksikan kaum sodom makin merajalela mencari lubang pembuangan kotoran manusia. Kau saksikan pula anak telah menjadi raja bagi bapak ibunnya, dan kaupun pada akhirnya akan merasakan bagaimana agama dinistakan, syariat dilarang diterapkan, pengembannya dikriminalkan. Bersiaplah wahai umat!

Tiada sebaik-baik penolong kecuali Allah pencipta semesta alam, tiada pilihan sempurna kecuali iman Islam dan ketakwaan. Jika Tiberian telah sepenuhnya kering, Baisan tak lagi menuai kurma dan kediktatoran telah mencapai klimaks. Tunggulah pertanda kedatangan si mata satu telah berada dipelupuk mata. Bersiaplah wahai umat!

Ketika hijab telah tersingkap terkuaklah aurat kedustaan dan kebohongan para antek penjilat pantat penjajah. Topeng nasionalisme, patriotisme dan sosialisme keropos dengan sendiri oleh rayap-rayap demokrasi yang mereka senandungkan. Kerugian besar telah bersahabat dengan si penista agama, penyesalan tiada kepalang ketika memilih bungkam melihat negeri-negeri muslim hancur dan luluh lantak oleh kejahatan Amerika dan sekutunya, akan menjadi lengkingan pilu kesakitan atas pembiaran tangan-tangan najis musuh menyembelihi leher kaum muslim. Sungguh segala konspirasi telah berada di titik nadirnya. Bersiaplah wahai umat!

Bersiaplah akan datangnya pertolongan Allah. Bersegeralah memenuhi barisan-barisan mujahidin, bergabunglah dalam barikade al Mahdi untuk memerangi pasukan-pasukan Dajjal. Berduyun-duyunlah memenuhi saf-saf di fajar sidiq menyambut kedatangan Isa Al Masih alaihi salam yang akan menghentikan sepak terjang Dajjal laknatullah. Sungguh kemenangan Islam telah ada dipelupuk mata bagi pemilik keikhlasan karena Lillahi ta’ala, bagi penjaga kesucian dan kemurnian pemikiran, bagi keteguhan berjuang di atas metode perjuangan sesuai minhaj nubuwah. Bersiaplah wahai umat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun