Pasca serangan Badai Gaza yang dilakukan oleh pejuang Hamas pada Sabtu 7 Oktober 2023 memicu serangan balasan di pihak Israel yang membabi buta. Di luar dugaan Masyarakat internasional bereaksi dengan melakukan aksi bela palestina di beberapa kota besar di Amerika, Inggris dan negara-negara Eropa lainnya. Sampai hari ini slogan-slogan Pro Palestina dan yel,yel free Palestine terus menggema di seluruh dunia. Terlepas dari sikap para pemimpin mereka yang lebih pro Israel.
Di Amerika kota New York, San Fransisco California dan Washington DC penuh dengan masyarakat yang mendukung perjuangan mililtan Hamas dalam Badai Gaza melawan penjajahan Israel. Mereka mengutuk dan menyerukan diakhirinya aksi militer Israel di jalur Gaza.
Di London kota Oxford Circus di penuhi ribuan pro-Palestina. Mereka mengutuk agresi militer Israel ke Gaza. Hal serupa juga terlihat di beberapa kota di Jerman , Spanyol, Perancis, dan Belanda.
Seolah Masyarakat dunia sedang tersadarkan oleh sihir yang selama ini menutupi hakekat kebenaran tentang rakyat Palestina yang memperjuangkan tanah airnya dan agamanya. Air susu dibalas air tuba, begitu lebih tepatnya menggambarkan Yahudi Israel yg dulunya adalah kelompok imigran yang terusir dari negeri-negeri Eropa oleh Nazi Hitler Jerman. Kemudian kekhilafaan ottoman (Ustmaniyah) membuka pintu untuk para Imigran yahudi yang tertolak dimana-mana. Mereka hidup di bawah kekuasaan ottoman dengan damai dan dapat menjalankan agamnya dengan tenang.
Akan tetapi niat baik tersebut berakhir dengan malapetaka bagi rakyat Palestina dan penderitaan bertahun-tahun. Israel membalas kebaikan rakyat Palestina dengan pengkhianatan dan kedzaliman. Mengusir rakyat Palestina dari rumah-rumah mereka, membatasi ruang gerak mereka, merampas semua yang dimiliki rakyat Palestina, meneror, membunuh rakyat Palestina dan menfitnah mereka sebagai teroris. Semua dilakukan demi ambisi merebut tanah rakyat Palestina.
Kesadaran Tentang Bahaya Zionis dan Sistem Penopangnya
Bagaimana entitas Yahudi yang kecil bisa menguasai dunia. Menurut data The Global Religious Landscape, ada sekitar 14 juta orang Yahudi di seluruh dunia. Jumlah itu hanya sekitar 0,2% populasi global (CNBC, 29 Agustus 2023).
Zionis saat ini pun telah menguasai Amerika dan negeri-negeri Eropa. Mereka menguasai parlemen, media komunikasi, perdagangan internasional dan perbankan. New York adalah markas terbesar para pemukim Yahudi sedunia dan menjadi pusat gerakan Zionis Internasional terbesar dan terkuat di dunia. PBB didirikan atas dana seorang bankir Yahudi, Rothshilds, yang belakangan kemudian diangkat menjadi Bapak PBB.
Sistem Kapitalisme inilah yang membuat segelintir kaum Yahudi ini menjadi kuat. Karena sistem ini lahir dari pemikiran seorang Yahudi bernama Adam Smith yang saat ini dijadikan sebagai landasan berfikir para bankir, para pemilik modal untuk memonopoli ekonomi dunia. Teori tentang Pasar Bebas yang meniadakan peran negara untuk mengaturnya dan teori tentang individualisme yang dianggap mampu menggerakkan ekonomi. Kepentingan individu ini menurutnya menjadi aturannnya sendiri, tidak perlu negara dan Tuhan pun cukup sebagai pencipta tidak pula ikut campur mengatur manusia.
Bisa dibayangkan betapa sistem ini rusak dan bobrok serta tidak cocok dipakai oleh umat yang lain hanya cocok untuk mereka saja. Lihatlah bagaimana Sejarah bergulir siapa dibalik semua kekacauan dunia, siapa yang diuntungkan, siapa yang menjadi pemenang?
Mengutip dari buku Armageddon Peperangan Akhir Zaman yang ditulis oleh Wisnu Sasongko 2003. Kesadaran bangsa Amerika terhadap bahaya Yahudi ini sebenarnya sudah ada sejak kepemimpinan presiden Benyamin Franklin. Dia mengatakan ada bahaya besar mengancam Amerika. Bahaya itu adalah orang-orang Yahudi. “Di bumi mana pun Yahudi itu berdiam, mereka selalu menurunkan tingkat moral kejujuran dalam dunia komersial. Mereka hidup mengisolasi diri dan berusaha mencekik leher keuangan penduduk pribumi seperti yang terjadi di Spanyol dan Portugal.
David Duke seorang Kristen, dalam bukunya yang berjudul Bagaiamana Terorisme Isrel dan Subversi Amerika Menyebabkan Serangan 11 September memaparkan berbagai kejahatan Israel terhadap Amerika Serikat. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Pertama serangan teroris Israel terhadap USS Liberty 8 Juni 1967 di Laut Tengah. Israel meluncurkan kapal-kapal torpedo tanpa identitas untuk menenggelamkan kapa AL Amerika Serikat USS Liberty yang menyebabkan 34 orang tewas dan 171 lainnya luka-luka. Amerika tidak mengetahui pelaku penenggelaman kapal mereka karena Israel secara licik telah menyerang tower radio USS Liberty terlebih dahulu. Israel melakukan hal tersebut dan membuat narasi bahwa Mesirlah yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Juga pengalihan kasus atas pembantaian Sabra dan Shatila yang dipimpin oleh Ariel Sharon.
Kedua aktivitas mata-mata Israel, Jonathan Pollard di Amerika pada waktu perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet mengakibatkan banyak tertangkapnya anggota CIA yang bekerja di Blok Timur dan dieksekusi,
Ketiga, serangan 11 September 2001 yang meruntuhkan Menara kembar WTC dan dilaporkan menelan banyak korban. Sebelumnya Israel ternyata telah menerima Instan messages to Israel Warned of WTC sehingga ada pemeritahuan lebih dulu pada warga Israel akan tetapi tidak kepada pemerintah Amerika. Oleh karena itu dari 3000 warga Israel hanya 1 orang yang mati.
Maka, dengan kasus tersebut semakin terbukalah mata masyarakat dunia internasional tentang Zionis Israel, bahkan Jenderal Perancis de Gaule sempat mengatakan dengan berani “Di Perancis ada satu kekuatan lobi pro-Israel yang terutama menjalankan pengaruhnya di lingkungan informasi.” Pengakuan Jenderal di Perancis ini pada tahun 1980-an ini sempat menimbulkan skandal di Perancis.
Islam telah mengabarkan tentang kaum Yahudi
Jika dilihat dari sisi kapasitas maka semua orang sepakat bahwa orang-orang Yahudi ini adalah orang-orang yang cerdas. Akan tetapi sebagaimana telah disampaikan dalam agama Islam bahwa mereka ini manusia dengan sifat-sifat buruk.
Yahudi adalah satu bangsa yang rusak dan pembuat makar. Ini merupakan hukum Allah terhadap mereka. Sifat-sifat buruk mereka antara lain: menyembunyikan kebenaran dan menyembunyikan ilmu, khianat, ingkar janji dan membuat tipu muslihat, dengki, merusak, mngobarkan fitnah dan peperangan, merubah Kalamullah dan syari’atNya serta berdusta atas nama Allah dengan apa-apa yang sesuai dengan hawa nafsu dan tujuan mereka yang rusak, berkata jorok/tidak sopan dan kurang adab, merendahkan orang lain, keras hati, serakah, tamak dan ambisius terhadap kehidupan dunia, membenci kaum muslimin dan selalu membuat makar terhadap mereka.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik“. [al-Maidah/5 : 82]
Jika demikian maka akankah kita hari ini masih nyaman dalam sistem kapitalisme. Bukankah sistem ini hanya bersifat exclusive untuk kalangan Yahudi saja, selain itu pasti akan menderita terutama umat Islam karena kebencian mereka terhadap umat ini. Lalu kapan umat muslim sedunia menyadarinya?
Wallahu a'lam bishawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H