Mohon tunggu...
Diah AyuPraharani
Diah AyuPraharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Strategi Pembelajaran di TK ABA Giwangan Yogyakarta

15 November 2023   09:46 Diperbarui: 15 November 2023   10:47 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diah Ayu Praharani1, Tanaya Qotrunnada R2, Dhiaulhaq, Marcela Zahra Khoirunnisa, Muhamad Zidane

Email: 1 1 2215002018@webmail.uad.ac.id, 2215002019@webmail.uad.ac.id, 2200002021@webmail.uad.ac.id, 2200002011@webmail.uad.ac.id, 223800206@webmail.uad.ac.id Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan strategi pembelajaran yang dilakukan di Lembaga Pendidikan anak usia dini. Lokasi penelitian dilaksanakan di TK ABA Giwangan Yogyakarta. Dengan melakukan wawancara kepada kepala sekolah dan pihak guru lainnya, melakukan observasi dan dokumentasi.Artikel ini ditulis berdasarkan hasil observasi menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Lokasi penelitian dilakukan di TK ABA Giwangan,Bantul. TK ABA Giwangan menerapkan kurikulum merdeka selama proses pembelajaran. Implementasi Kurikulum Merdeka di TK berlandaskan pada beberapa berdasarkan kebijakan-kebijakan berikut pemerintah salah satunya Permendikbud Ristek No. 7 Tahun 2022 tentang standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini.Strategi pembelajaran pada anak usia dini selalu mengedepankan aspek-aspek aktivitas bermain, bernyanyi (bergembira), bercerita dan bekerja dalam arti berkegiatan. Bermain, bernyanyi dan berkegiatan merupakan tiga ciri PAUD.

Keywords: Strategi Pembelajaran, anak, Kurikulum Merdeka

INTRODUCTION 

          The National for the Educational of Young Children (NAEYC) mendefinisikan PAUD merupakan suatu lembaga pendidikan yang melayani anak dari lahir hingga 8 tahun untuk kegiatan setengah hari atau penuh (satu hari),yang dijalankan di rumah atau institusi lainnya (Carol Seefeldt et al., 1998; 13 dalam Suryana 2016). Sedangkan pengertian PAUD dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pada Bab VI Pasal 28 dijelaskan  "PAUD adalah pendidikan formal pada jalur pendidikan anak usia dini yang mendidik anak dari usia 4 sampai 6 tahun. Meskipun kedua definisi tersebut menyatakan usia yang berbeda namun tujuan utama dari PAUD itu sendiri yakni membantu anak dalam membentuk sikap, pengakuan, perilaku, kreativitas, dan keterampilan yang diperlukan anak pada masa tersebut dan masa yang akan datang. 

     Pembentukan perilaku anak sangat ditentukan pada usia 5 (lima) tahun pertama (Suryana, 2021). Oleh karena itu, dalam pelaksanaan Pendidikan untuk anak, guru perlu menentukan strategi pembelajaran yang hendak dipakai dengan mempertimbangkan karakteristik anak demi  tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal (Zahro et al (2019) dalam Purwati et.al, 2023). Selain itu, guru merupakan motivator dan penyampai ilmu pengetahuan atau informasi kepada anak didik sehingga anak didik mendapatkan pengalaman dan pengayaan dirinya sendiri. Ki Hajar Dewantara dalam  menjelaskan pula bahwa peran guru diharapkan sebagai pendorong potensi anak, penghubung anak dengan sumber belajar yang beragam sehingga guru harus bisa mengeksplorasi beragam sumber belajar dari internet dan sumber belajar lainnya, menjadi teman diskusi anak, serta mengajar dengan cara menyenangkan hingga anak paham (Mayangsari et.al, 2022) 

Guru sebagai sumber belajar merupakan kunci utama atas keberhasilan anak didik sebagai pembelajar (Nuraeni, 2014). Peran guru sangat penting karena berkaitan erat dengan penguasaan materi belajar atau kurikulum pada umumnya. Apapun yang ditanyakan anak didik tentang materi belajar, guru harus memiliki keyakinan untuk menjawabnya sehingga anak didik dapat memperoleh informasi yang memadai. Sebagai guru dalam melaksanakan proses pembelajaran tentu membutuhkan berbagai cara agar pembelajaran dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Strategi pembelajaran disini berperan penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan tersebut dalam membentuk kepribadian peserta didik secara menyeluruh. Strategi pembelajaran juga penting untuk mempersiapkan peserta didik menjadi generasi berkualitas sehingga siap memasuki era globalisasi yang lekat dengan berbagai tantangan dan masalah yang kompleks (Mulyasa (2017) dalam Zuhriani & Azmi, 2023) 

Strategi pembelajaran menjadi salah satu unsur dari proses pembelajaran. Strategi digunakan oleh guru dan siswa untuk mengkreasikan proses pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas. Oleh karena itu, guru diharapkan mengetahui dan memahami hakikat kegiatan belajar mengajar termasuk strategi dan metode pembelajaran. Untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran bahasa asing terutama bahasa Jepang, maka tidak lepas peran metode dan strategi guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Peranan metode dan strategi guru dalam kegiatan pembelajaran yang optimal akan mengefektifkan proses pembelajaran sehingga hasil yang dicapai akan baik. Untuk menciptakan susasana belajar yang baik seorang guru harus mampu menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi. Metode pengajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran itu dapat ditangkap, dipahami dan digunakan siswa dengan baik. Metode pengajaran atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau pesan lisan kepada siswa, berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan serta sikap, (Abdul, 2013:21). Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien, (Sanjaya, 2006). Hal ini perlu dilakukan oleh guru karena dapat mempermudah proses pembelajaran. Dengan adanya strategi yang jelas, proses pembelajaran akan terarah sehingga guru memiliki pedoman dan acuan bertindak yang sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang dinyatakan baik dan tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran harus memiliki perencanaan. ltulah sebabnya, seorang pendidik diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memilih dan menerapkan berbagai strategi pembelajaran, agar dalam melaksanakan tugasnya dapat memilih alternatif strategi yang dirasakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Sehingga, para Guru menguasai strategi pembelajaran, agar apa yang diharapkan dalam pembelajaran dapat dilaksanakan, (Abdul, 2013:16).

Namun kenyataannya dalam proses pembelajaran guru belumlah mengetahui strategi apa yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran biasanya dalam mengajar guru belum menyiapkan perangkat pembelajarannya yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran, guru tidak membawa/mengerti  media/alat pembelajaran di dalam kelas. selain itu biasanya dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan metode mengajar yang menyenangkan dan kurang memperhatikan kemampuan serta gaya belajar siswa sehingga hal tersebut sangat berdampak bagi proses penerimaan informasi dari guru ke anak. Penggunaan strategi yang baik akan memunculkan berbagai respon-respon dari peserta didik. Salah satunya pada proses pemahaman peserta didik. Oleh karena itu tentunya sebagai pendidik memiliki berbagai strategi pada proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pemahaman peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun