Apa itu nyeri punggung bawah?
Nyeri punggung bawah atau yang biasa disebut Low Back Pain (LBP) adalah salah satu penyakit akibat dari tulang belakang bagian bawah mengalami sakit atau pegal yang menjalar hingga ke kaki bagian atas/paha. Nyeri punggung bawah menjadi salah satu penyebab ketidaknyamanan ketika bekerja. Bahkan ketika ditangani, seringkali gejala muncul kembali dan tidak kunjung membaik hingga akhirnya menjalar ke kaki dan mengganggu sistem saraf. Dalam beberapa kasus, nyeri punggung bawah yang tidak diobati atau dikendalikan dengan baik dapat menyebabkan komplikasi, termasuk kelemahan otot atau atrofi otot, gangguan pada fungsi ginjal atau saluran kemih (terkait masalah pada organ di sekitar punggung bawah)serta gangguan tidur atau gangguan kualitas hidup (Kemkes.go.id).
Siapa saja yang dapat menderita nyeri punggung bawah?
Menurut Data Global Burden Disease (GBD) tahun 2019, disebutkan bahwa prevalensi nyeri punggung bawah di Indonesia berdasarkan jenis kelamin yaitu pada perempuan 10.004,26 kasus per 100.000 kasus, Â sedangkan pada laki-laki sebesar 6.599,5 Â per 100.000 kasus.
Umumnya, nyeri punggung bawah sering terjadi pada orang tua karena pengeroposan tulang yang disebabkan oleh usia, seringkali juga terjadi akibat gangguan saraf tulang belakang. Namun, tidak selamanya nyeri punggung bawah diderita oleh orang tua saja, tapi kalangan anak muda juga sering terkena nyeri punggung bawah karena sikap ergonomis.Â
Apa itu posisi ergonomis?
dr. Didik Librianto, Sp.OT (K) menjelaskan terkait posisi ergonomis di laman FK UI sebagai Spesialis bedah ortopedi dan konsultan tulang belakang "Posisi ergonomis ialah posisi yang sangat penting untuk tulang belakang kita, yaitu harus efektif, nyaman, aman, dan efisien sehingga tidak menimbulkan keluhan-keluhan yang bisa memberatkan kita".Â
Dilansir dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, beberapa penyebab nyeri punggung bawah yaitu :Â
Posisi Duduk, Penyebab pertama atau seringnya dari Nyeri Punggung Bawah karena posisi duduk yang tidak tegap, sehingga posisi tulang belakang tidak simetris dan menyebabkan tulang belakang akan sedikit membengkok dari posisi seharusnya.Â
Membawa Tas, Jika membawa tas terutama tas ransel dengan beban berat, usahakan posisi tubuh tegap lurus jangan sedikit menunduk saat berjalan. Selain akan mengakibatkan nyeri punggung bawah, tubuh juga akan mengalami penyakit lain yang berhubungan dengan tulang belakang di bagian leher.
Mengangkat dan membawa barang, saat membawa barang berat, seperti galon dengan cara mengangkatnya dalam posisi menunduk lalu mengangkat ke bagian bahu merupakan cara yang salah. Cara yang benar adalah dengan berjongkok terlebih dahulu kemudian mengangkat galon/benda berat tersebut.
Posisi Tidur, Â sering sekali langsung berbaring di kasur dan tidak memperhatikan posisi tidur, sehingga menyebabkan punggung bawah sakit ketika terbangun. Selain itu, tulang belakang juga bisa menjadi skoliosis atau tulang belakang melengkung atau menyamping secara tidak normal.
Setelah mengetahui penyebab dan akibat dari nyeri punggung bawah, mari saatnya membiasakan diri bersikap ergonomi yang baik dan benar mulai dari hari ini. Jangan sampai abai terhadap posisi duduk hingga posisi tidur. Jangan lupa untuk melakukan olahraga satu kali dalam seminggu untuk memperkuat badan, otot dan tulang lainnya, agar di hari tua nanti badan tetap sehat dan bugar.
REFERENSI
dr. Reyhan Eddy Yunus, Sp.Rad(K), MSc, dr. Heltara Ramandika, Sp.Rad(K), dr. Athari. Nyeri Punggung Bawah: Perlukah X-Ray atau Magnetic Resonance Imaging (MRI)?.Â
https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/artikel-populer/nyeri-punggung-bawah-perlukah-x-ray-atau-magnetic-resonance-imaging-mri diakses pada 29 Oktober 2023.
http://www.rspon.co.id/leaflet/listleaflet2022/lowBackPain2021.pdf diakses pada 29 Oktober 2023.
https://fk.ui.ac.id/infosehat/dokter-ingatkan-pentingnya-posisi-duduk-yang-ergonomis-saat-bekerja diakses pada 29 Oktober 2023
https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/kelainan-muskuloskeletal/nyeri-punggung-bawah#:~:text=Dalam%20beberapa%20kasus%2C%20nyeri%20punggung,tidur%20atau%20gangguan%20kualitas%20hidup. diakses pada 29 Oktober 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H