Saat ini arus globalisasi telah memberikan dampak yang sangat signifikan bagi kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan semakin canggihnya teknologi dalam berbagai bidang, salah satu aspek yang terpengaruh adalah bidang seni hiburan. Dalam bidang ini, globalisasi memegang peran penting, terutama dengan adanya dukungan dari teknologi yang semakin maju. Seni hiburan seperti musik, film, drama, podcast dan lain-lain dapat dinikmati melalui platform digital seperti Spotify, Youtube, Tiktok, Viu, Iqiyi, Youku dan lainnya, tentunya kapan saja dan di mana saja. Perkembangan teknologi semakin memudahkan masyarakat untuk menjelajahi berbagai macam seni hiburan, tidak hanya dari Indonesia, melainkan juga dari mancanegara. Seni hiburan dari Korea dan Cina menjadi salah satu yang paling diminati oleh publik. Salah satu dampak yang muncul akibat hal tersebut adalah meningkatnya kegemaran masyarakat terhadap budaya Korea dan Cina.
Melalui film, drama dan musik masyarakat mulai mengenal kebudayaan dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh , hingga saat ini, banyak remaja sampai orang dewasa yang menyukai drama Cina (DRACIN), drama Korea (DRAKOR), dan musik Korean pop (K-pop) yang populer di kalangan anak muda masa kini. Hal tersebut memberikan berbagai dampak pada gaya hidup dan kebudayaan masyarakat. Ketertarikan pada drama dan musik dari Korea dan Cina mendorong masyarakat untuk mencoba dan mengadopsi gaya hidup dan kebudayaan kedua negara.Â
Lalu , apakah hal tersebut termasuk dalam kemunduran kebudayaan Indonesia?
Menurut Ralph Linton (1936), kebudayaan mencakup semua pemahaman, cara berpikir, tindakan, atau sikap yang menjadi kebiasaan masyarakat, yang dimiliki dan diwariskan oleh generasi sebelumnya dari nenek moyang. Kebudayaan merupakan suatu kebiasaan atau perilaku yang dilakukan oleh masyarakat. Namun, di era saat ini, kebiasaan tersebut sudah semakin ditinggal kan. Munculnya tren-tren baru dan pengaruh kebudayaan dari negara asing membuat masyarakat cenderung mengadopsi kebudayaan baru daripada melestarikan kebudayaan Indonesia.
Berikut beberapa pengaruh yang dibawa oleh seni hiburan Korea dan Cina terhadap gaya hidup masyarakat:
1. Perubahan gaya penampilan masyarakat
Seni hiburan dari Korea dan Cina, yang semakin populer di tengah masyarakat telah menciptakan tren baru. Tren ini secara signifikan memengaruhi gaya hidup masyarakat, terutama dalam hal penampilan. Generasi muda cenderung lebih mengadopsi gaya berpakaian  ala Korea, seperti penggunaan crop top yang saat ini populer di kalangan remaja perempuan. Tidak hanya itu, gaya rambut, make-up dan aksesoris yang digunakan juga banyak terinspirasi dari tren Korea maupun Cina. Selanjutnya, yang terlihat sangat mencolok adalah kecenderungan masyarakat untuk mengikuti standar kecantikan dari negara-negara tersebut. Banyak dari mereka yang terpengaruh oleh tren kecantikan yang dianggap ideal, seperti kulit putih, hidung mancung, tubuh ramping, yang sering ditampilkan dalam seni hiburan Korea dan Cina. Hal tersebut sering dijadikan tolak ukur kecantikan modern yang tentunya dapat memengaruhi pola pikir dan preferensi masyarakat, terutama generasi muda. Selain itu, tidak jarang juga, beberapa generasi muda membeli pakaian tradisional dari kedua negara tersebut, seperti hanbok dari Korea dan hanfu yang berasal dari Cina. Mereka tertarik mencoba mengenakan pakaian tersebut karena mengekspresikan minat mereka terhadap budaya yang dipopulerkan melalui musik, drama maupun film yang ditonton.
2. Perubahan selera kuliner
Masyarakat mulai terpengaruh gaya hidup yang ditampilkan dalam DRAKOR maupun DRACIN, sehingga mereka mulai tertarik untuk menyukai dan mencoba berbagai hal yang diperlihatkan dalam tayangan tersebut. Salah satu contohnya adalah dalam hal makanan dan minuman, di mana banyak orang yang menggemari makanan seperti, Tteokbokki, Kimchi, Kimbap, Jjajangmyeon yang merupakan makanan khas Korea. Pengaruh ini merupakan bagian dari tren gaya hidup yang semakin meluas dan turut menimbulkan perubahan selera kuliner di masyarakat.
3. Perubahan gaya bicara atau gaya bahasa
Perubahan gaya bicara atau bahasa ini dapat terlihat dari banyaknya generasi muda yang mulai mengadopsi kata-kata dari bahasa Mandarin (Cina) dan Korea saat berkomunikasi. mereka menambahkan kata-kata tersebut sebagai selingan dalam percakapan, sehingga menciptakan kombinasi antar bahasa. Contohnya, oppa dan kamsahamnida dari bahasa Korea dan xie xie yang berasal dari bahasa Cina.
Fenomena di atas menunjukkan bagaimana pengaruh kebudayaan asing terhadap masyarakat Indonesia. Di mana masyarakat mulai mengadopsi kebudayaan asing yang cenderung lebih dominan daripada kebudayaan lokal. Lalu, apa dampaknya terhadap kebudayaan Indonesia?
1. Pergeseran nilai budaya
Hal ini menyebabkan pergeseran nilai budaya, di mana banyak elemen kebudayaan Indonesia yang terlupakan atau kurang diminati. Banyak dari masyarakat, terutama generasi muda , lebih mengadopsi gaya hidup negara asing secara dominan daripada budaya Indonesia.