Mohon tunggu...
Diah Mardiah
Diah Mardiah Mohon Tunggu... Guru - Guru

seorang guru yang penuh semangat demi mewujudkan generasi penerus bangsa yang Berkarakter, beriman dan berakhlak. Mempunyai hobi membaca....semoga disini saya dapat menuangkan tulisan karya saya dan bermanfaat bagi semua pembaca..Aamiin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hilangnya Cahaya Mery Part 2

28 Januari 2023   13:18 Diperbarui: 28 Januari 2023   13:30 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lanjutan Hilangnya Cahaya Mery Part 2

Pertunangan Mery dan Syam yang hanya direncanakan melalui telepon pun terlaksana. Dan keluarga Syam pun menepati janjinya datang ke rumah Mery tepat waktu untuk melangsungkan acara pertunangan dan merencanakan tanggal pernikahan Mery dan Syam. Selama selang waktu 2 minggu dari pertunangan Mery dan Syam menuju pernikahan, mereka pun mempersiapkan segalanya dengan baik dan keluarganya pun turut mempersiapkan. Mery dan Syam selama 2 minggu tidak bertemu dalam sunda istilahnya "dipingit" mereka mempersiapkan pernikahan bersama keluarga nya masing -- masing. Adapun jika ada yang diperlukan mereka membicarakan lewat telepon.

Pertemuan  Mery dan Syam terhitung singkat menuju ke jenjang pernikahan, karena Mery saat itu baru pertama kali mengenal pria yang benar- benar membuat nya jatuh hati. Disaat itu Mery terlalu fokus menyelesaikan Pendidikan dan cita -- cita nya menjadi guru. Ketika malam sebelumnya pernikahan Mery merasa resah, takut sampai tidak bisa tidur semalaman karena entah apa yang Mery rasakan malam itu. Dibalik jendela kamar sambil menatap hujan Mery Melamun. Keluarga dan sodara Mery di luar ramai memasak.

Keesokan harinya tibalah pernikahannya, Mery berdandan dan semua keluarga mempersiapkan kedatangan keluarga Syam. Didepan penghulu Syam mengikrarkan akad pernikahan, dan semua yang hadir ikut Bahagia ketika pernikahan Mery dan Syam sah. Acara pernikahan berjalan dengan lancar, Keluarga, saudara, tetangga dan sahabat semua hadir mendo'akan pernikahan Mery dan Syam.

Pernikahan Mery dan Syam harmonis, mereka tinggal bersama di rumah orangtua Mery, mereka pun melaksanakan aktifitas masing -- masing, Syam begitu terlihat setia dan perhatian menjemput Mery. Dua bulan kemudian Mery mengeluh badan terasa panas dingin, dan Syam pun memberi kabar ke Sekolah tempat kerja Mery tidak bisa bekerja hari itu. Mery istirahat di rumah dan Syam melaksanakan aktifitasnya. Mereka kelihatan baik -- baik saja dalam pernikahannya karena selalu terlihat bersama.

Mery yang makin hari merasa kesakitan, akhirnya Syam membawanya ke Dokter dan disana mereka mendapatkan kabar Bahagia bahwa Mery saat ini sedang mengandung 2 minggu, wajah Syam yang terlihat bahagia akan menjadi seorang Ayah. 

Syam memperlakukan Mery baik, namun tingkah Mery saat itu berubah dari yang biasanya perhatian sekarang Mery tidak mau makan bareng Syam, seolah- olah tidak suka melihat suami nya Syam mungkin Mery "ngidam". Mery bertingkah seolah seperti anak kecil maunya berubah -- rubah. 

Kemudian Syam berencana mengajak Mery Pindah rumah walau hanya sekedar ngontrak, akan tetapi Mery menolak karena Mery menginginkan Setelah melahirkan baru mau pindah rumah dari orangtuanya. Syam terdiam, beberapa hari kemudian Syam seperti biasa menjadi imam solat subuh dan Mery menjadi makmum, Akan tetapi hal yang mengagetkan Mery bahwa Setelah selesai solat subuh, Syam Menjatuhkan Talak kepada Mery . 

Mery pun kaget dan tidak percaya di usia pernikahan mereka yang terbilang masih seumur jagung akan adanya perpisahan. Mery tidak percaya dengan wajah yang pucat tegang sambil mengusap perutnya yang sedang hamil. Akhirnya Syam pergi meninggalkan Mery, Mery pun sudah berusaha. Namun Qodarulloh Syam dan Mery memutuskan untuk bercerai. 8 bulan kemudian Mery melahirkan dan Syam pun hadir, lahir bayi perempuan yang diberi nama Lisa.

Kemudian Syam pun mendaftarkan diri ke pengadilan setelah Mery melahirkan. Setelah perceraian Mery dan Syam, mereka hidup masing -- masing, Syam tetap memenuhi kewajibanya kepada putrinya Lisa. Dan Mery pun melanjutkan hidupnya membesarkan Lisa sendiri dengan penuh rasa ikhlas dan sabar, selama 9 tahun Mery belum bisa membuka hati untuk menikah lagi, dengan bekal ilmu pengetahuannya Mery mengurus Lisa dengan baik bekerja dan menjadi guru bimbel untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Rekan tempat bekerja Mery sangat memotivasi agar Mery tetap bangkit dan semangat jangan larut dalam kesedihan. Syam dan Mery tidak menyalahkan satu sama lain atas perpisahannya, karena mereka sadar bahwa mereka terburu -buru memutuskan pernikahan sedangkan mereka belum mengenal karakter masing -- masing. Mereka menerima takdirnya masing -- masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun