Pada tahap ini, keputusan moral didasarkan pada keuntungan pribadi. Individu akan melakukan sesuatu jika ada imbalan yang menguntungkan dirinya. Prinsip "Anda membantu saya, saya membantu Anda" sering muncul di tahap ini.
2. Tingkat Konvensional (Conventional Level)
Pada tingkat ini, individu mulai memahami pentingnya aturan sosial dan ekspektasi orang lain. Moralitas tidak lagi berpusat pada diri sendiri, tetapi pada hubungan dengan orang lain dan keinginan untuk menjaga harmoni sosial.
Tahap 3: Orientasi Konformitas Interpersonal (Interpersonal Accord and Conformity)
Keputusan moral dibuat berdasarkan upaya untuk mempertahankan hubungan baik dengan orang lain. Individu di tahap ini sering bertindak sesuai dengan harapan orang lain untuk dianggap sebagai "anak baik" atau "orang yang baik."
Tahap 4: Orientasi Hukum dan Ketertiban (Law and Order Orientation)
Pada tahap ini, seseorang memandang moralitas sebagai kewajiban untuk mematuhi hukum dan menjaga ketertiban sosial. Aturan dan hukum dianggap penting untuk menjaga stabilitas masyarakat, dan melanggar aturan dianggap sebagai tindakan yang tidak bermoral.
3. Tingkat Pascakonvensional (Postconventional Level)
Tingkat ini melibatkan pemahaman yang lebih abstrak tentang moralitas, yang melampaui aturan dan ekspektasi sosial. Individu pada tingkat ini mampu mempertimbangkan prinsip-prinsip universal, seperti keadilan dan hak asasi manusia, dalam membuat keputusan moral.
Tahap 5: Orientasi Kontrak Sosial (Social Contract Orientation)
Individu menyadari bahwa hukum dan aturan sosial dibuat untuk kepentingan umum, tetapi mereka juga memahami bahwa hukum dapat berubah jika tidak lagi mendukung keadilan atau kesejahteraan masyarakat.