Pra-attachment (0-6 minggu): Bayi menunjukkan respons positif kepada siapa saja, tetapi belum menunjukkan keterikatan khusus.
Attachment dalam Pembentukan (6 minggu--8 bulan): Bayi mulai mengenali dan menunjukkan preferensi terhadap pengasuh utama.
Attachment yang Jelas (8--24 bulan): Bayi menunjukkan kecemasan perpisahan dan menjadi sangat terikat pada pengasuh utama.
Attachment yang Terbentuk (2 tahun ke atas): Anak mulai memahami bahwa pengasuh memiliki kebutuhan dan jadwal sendiri, dan hubungan menjadi lebih timbal balik.
Mary Ainsworth: Memperluas Teori Attachment
Mary Ainsworth (1913--1999) memberikan kontribusi signifikan terhadap teori attachment melalui penelitian empirisnya, khususnya melalui metode yang disebut "Strange Situation". Penelitian ini dirancang untuk mengamati perilaku keterikatan anak-anak dalam situasi yang melibatkan kehadiran, kepergian, dan kembalinya pengasuh.
Dalam penelitian ini, Ainsworth mengidentifikasi tiga gaya attachment utama:
1. Attachment Aman (Secure Attachment)
Anak dengan attachment aman merasa nyaman untuk mengeksplorasi lingkungan saat pengasuh hadir, tetapi merasa cemas saat pengasuh pergi. Ketika pengasuh kembali, anak dengan cepat merasa tenang dan mencari kenyamanan. Gaya attachment ini umumnya terbentuk jika pengasuh responsif dan konsisten dalam memenuhi kebutuhan anak.
2. Attachment Cemas-Ambivalen (Anxious-Ambivalent Attachment)
Anak-anak dengan attachment ini menunjukkan kecemasan yang berlebihan saat berpisah dengan pengasuh dan sulit untuk ditenangkan bahkan setelah pengasuh kembali. Gaya ini biasanya berkembang jika pengasuh tidak konsisten dalam memberikan perhatian atau respons.