Mohon tunggu...
Mardianti
Mardianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori empati dari Martin Hoffman

18 Januari 2025   09:01 Diperbarui: 18 Januari 2025   09:01 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Empati Menurut Martin Hoffman

Empati merupakan salah satu konsep psikologis yang sangat penting dalam interaksi sosial, yang berkaitan dengan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Martin Hoffman, seorang psikolog terkenal, banyak mengembangkan teori tentang empati, yang memberikan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana empati berkembang dan berfungsi dalam kehidupan manusia. Dalam teorinya, Hoffman menjelaskan bahwa empati bukan hanya sekadar merasakan perasaan orang lain, tetapi juga melibatkan proses kognitif yang lebih kompleks.

1. Pengertian Empati Menurut Martin Hoffman

Hoffman mendefinisikan empati sebagai kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain sebagai respon terhadap situasi tertentu, tanpa kehilangan pemahaman akan perasaan dan perspektif diri sendiri. Empati ini mengarah pada adanya keterhubungan emosional dengan orang lain, namun tanpa menjadi identik dengan mereka. Dengan kata lain, meskipun kita merasakan apa yang orang lain rasakan, kita tetap bisa mempertahankan jarak yang sehat dan memahami bahwa perasaan mereka adalah bagian dari pengalaman mereka sendiri, bukan diri kita.

2. Komponen Empati

Menurut Hoffman, ada dua komponen utama yang membentuk empati, yaitu afektif dan kognitif. Komponen afektif berkaitan dengan perasaan yang muncul saat kita merasakan emosi orang lain, sedangkan komponen kognitif berkaitan dengan pemahaman kita terhadap situasi dan perspektif orang lain.

a. Empati Afektif

Empati afektif adalah respon emosional langsung terhadap perasaan orang lain. Misalnya, ketika kita melihat seseorang yang sedang sedih, kita juga merasa sedih. Ini adalah bentuk empati yang paling dasar dan alami, yang sering kali terjadi tanpa pemikiran sadar. Empati afektif memungkinkan kita untuk terhubung secara emosional dengan orang lain dan merasakan kesedihan, kegembiraan, atau kecemasan mereka.

b. Empati Kognitif

Empati kognitif, di sisi lain, lebih mengarah pada kemampuan untuk memahami perspektif orang lain. Ini melibatkan proses berpikir yang lebih rumit, seperti mengingat pengalaman kita sendiri dalam situasi serupa atau mencoba membayangkan bagaimana perasaan orang lain berdasarkan informasi yang kita miliki tentang mereka. Dalam empati kognitif, kita tidak hanya merasakan perasaan orang lain, tetapi juga memahami penyebab dan alasan di balik perasaan mereka.

3. Tahapan Perkembangan Empati Menurut Hoffman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun