Mohon tunggu...
Dia Anggraini
Dia Anggraini Mohon Tunggu... -

newbie writer :p

Selanjutnya

Tutup

Healthy

SDM Kesehatan : Kuantitas VS Kualitas

29 Oktober 2014   17:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:18 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

501.052

661.289

707.234

877.098

891.897

Merujuk dari data diatas, terdapat penambahan SDM Kesehatan dari tahun ke tahunnya. Pertanyaannya, apakah penambahan SDM Kesehatan ini berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan?

Tingkatkan Kinerja

1/1/2015 bisa jadi merupakan tanggal keramat bagi pihak swasta yang diwajibkan ikut JKN maupun pihak pemerintah yang menyediakan pelayanan kesehatan. Sudah saatnya untuk merubah pola pikir SDM-SDM Kesehatan yang terjun langsung dengan memberikan pelayanan kesehatan. Pola pikir yang harus dirubah, yang saya maksudkan disini adalah : selama ini kita berfikir bahwa sebagai fasyankes milik pemerintah kita adalah “raja”. Suka tidak suka, puas tidak puas, pasien akan tetap datang ke fasyankes pemerintah untuk mencari pertolongan/pengobatan karena biayanya yang sangat murah dibandingkan dengan fasyankes milik swasta. Tapi tunggu dulu kalau peserta BPJS adalah karyawan BUMN yang notabene sudah terbiasa dengan “perlakuan swasta”. Menjadi kritis terhadap suatu pelayanan yang kurang memuaskan sudah menjadi ciri karyawan-karyawan BUMN ini. Tidak dipungkiri apabila dibandingkan dengan fasyankes milik swasta, fasyankes milik pemerintah dari sisi etos kerja, SDM nya masih banyak kekurangan. Tidak semua memang, masih banyak SDM-SDM Kesehatan baik nakes maupun non nakes yang bekerja dengan hati, melayani tanpa pamrih, tapi tidak dapat dipungkiri sebagian besar masih memiliki etos kerja yang rendah. Jargon “datang telat pulang cepat” bagi Pegawai Negeri Sipil sudah sangat dihapal masyarakat. Belum lagi pelayanan yang jutek dan tidak ramah. Padahal SDM-SDM Kesehatan yang bersentuhan langsung dengan para pasien adalah “wajah” dari pelayanan kesehatan kita. Terutama untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas, dokter keluarga dan klinik. Diberlakukannya sistem rujukan berjenjang dan program rujuk balik menjadikan fasilitas kesehatan tingkat pertama ini pilar paling depan dalam pelayanan kesehatan.

Untuk itulah setiap pegawai yang bekerja di fasyankes milik pemerintah baik Puskesmas maupun Rumah Sakit, sedianya kita harus terus meningkatkan kinerja individu agar dapat meningkatkan kinerja organisasi dalam hal pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat jangan hanya dianggap sebagai rutinitas dari pekerjaan saja. Apalagi dengan bertambahnya SDM-SDM Kesehatan setiap tahunnya haruslah dibarengi dengan meningkatnya pengetahuan dan kemampuan setiap individu demi peningkatan pelayanan, sehingga fasyankes milik pemerintah mampu bersaing dengan fasyankes swasta. Mudah-mudahan dengan kepemimpinan Presiden yang baru yang oleh majalah Time disebutkan sebagai “New Hope” ada harapan baru juga bagi kita untuk menghasilkan suatu kinerja yang baik dimana hasil akhirnya adalah sebuah bentuk pelayanan prima kepada pasien/konsumen. Untuk itu : AYO KERJA..KERJA..KERJA!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun