Mohon tunggu...
Muzayyinatul Hamidia
Muzayyinatul Hamidia Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Semi-idealis. Penulis lepas di beberapa media cetak. Suka menulis opini dan puisi. Berdarah Madura asli, sedang menempuh program Master Pendidikan Bahasa Inggris. Tinggal di kota Malang. Sering berkutat dengan buku dan jus jambu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anak-anak Mungil

7 Februari 2014   17:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:03 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebatang kapur tulis memutih

menyemburkan debu-debu penuh harapan

berteman papan kayu menghitam legam

berdiri kokoh tanpa lelah

disini,

disini aku berdiri dengan hembusan nafas panjang

menatap lekat anak-anak mungil itu

haruskah aku renggut wajah polosnya?

haruskah aku bunuh gelak tawanya?

membunuhnya dengan amarah

Ya, amarah

Oh, Tidak !!

Kejamkah aku?

Haruskah aku menyerah menuntun mereka dari Alif hingga iya' ?

Itu bukan alasan

Karena ini pengabdian

Bukan permainan profesi yang kudambakan

Muzayyinatul Hamidia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun