Bagaimana pendidikan usia dini itu?
Di zaman modern ini pendidikan ditanamkan kepada anak usia dini agar dapat mengimbangi dengan semakin ketatnya persaingan global serta anak-anak bangsa untuk menghasilkan generasi muda dan berkualitas. Dalam hal ini tujuan dari suatu negara, Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah telah merencanakan pendidikan yang akan diberikan kepada seorang anak dari mereka lahir hingga menginjak usia enam tahun.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik-beratkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spritual, sosio- emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi sesuai dengan keunikkan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Tahap Sensori Motor (0-2 tahun), tahap Pra Operasional (2-7 tahun), tahap operasi Konkret (7-12 tahun), tahap Operasi Formal (12 tahun ke atas).
Menurut Hariwijaya (Suyanto, 2007:14), mengemukakan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diartikan sebagai salah satu bentuk jalur pendidikan dari usia 0-6 tahun, yang diselenggarakan secara terpadu dalam satu program pembelajaran agar anak dapat mengembangkan segala guna dan kreativitasnya sesuai dengan karakteristik perkembangannya. Dengan demikian dapat disimpulkan anak usia dini diajarkan dan diberi pemahaman secara mendalam untuk mengembangkan bakat yang ada di dalam dirinya, dan terus berusaha agar anak tersebut dapat semakin lebih termotivasi.
Apa alasan pendidikan usia dini menjadi tonggak pendidikan selanjutnya
Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang diarahkan pada upaya pembelajaran yang sesuai dengan tingkat usia anak dalam kemampuannya menggali potensi, sehingga anak memiliki bekal untuk perananya dalam memasuki kehidupannya di masa depan. Pendidikan anak usia dini sangat penting dilaksanakan sebagai dasar bagi pembentukan kepribadian secara utuh, yaitu untuk pembentukan karakter, budi pekerti luhur, cerdas, ceria, terampil dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pendidikan anak usia dini sangat penting karena usia dini merupakan masa keemasan (golden ages), perkembangan anak pada masa awal sangat menentukan kualitasnya di masa depan. Dalam perkembangan anak usia dini adanya kesadaran personal, kesehatan emosional, sosialisasi, komunnikasi, kognitif, dan keterampilan motorik. Dalam pendidikan formal dimana guru mengontrol reaksi dan respons murid.
Menurut Froebel (Suyanto, 1990:33) “Guru bertanggung jawab dalam membimbing, mengarahkan agar anak menjadi kreatif, dengan kurikulum terencana dan sistematis”. Berdasarkan pendapat ini dapat diambil kesimpulannya bahwa guru manajer kelas yang bertanggung jawab dalam merencanakan, mengorganisasikan, memotivasi, membimbing, mengawasi dan mengevaluasi proses ataupun hasil belajar.
Kesimpulan
Pendidikan anak usia dini telah menjadi tanggung jawab bersama orang tua, masyarakat dan pemerintah sebagai suatu dasar yang kokoh dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun. Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyuluruh, yang mencakup aspek fisik dan non-fisik, dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual ), motorik, akal pikir, emosional, dan sosial yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Berbagai pandangan ahli pendidikan anak pendidikan di usia dini sebagai landasan bagi keberhasilan pendidikan di jejang berikutnya. Dengan demikian bahwa pendidikan di usia dini akan menentukan perkembangan anak baik perkembangan intelektual, emosi sosial, spriritual, ataupun aspek lainnya