Mohon tunggu...
Sudirta Lasabuda
Sudirta Lasabuda Mohon Tunggu... Freelancer - Wartawan

Dan hanya jika kau peka, maka akan sering kau sadari bahwa saya selalu ada disaat kau, kalian dan mereka serta manusia manusia lainnya sedang merasa tak mengenal saya.

Selanjutnya

Tutup

Money

Semacam Solusi Tangani Korupsi

3 Januari 2017   15:36 Diperbarui: 3 Januari 2017   15:42 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantas, bagaimana cara menanggulanginya? Kebijakan seperti apa yang perlu diambil terhadap oknum koruptor yang mulai belajar merugikan Negara berdasarkan level dan tingkatannya? Ini pendapat saya yang berusaha memaknai tindakan korupsi itu sendiri.

Pada dasarnya, Korupsi itu ada 3 tingkatan. Pertama, mereka yang korupsi karena sekedar bertahan hidup. Inilah para pegawai kecil yang meminta “uang rokok” agar urusan kita lancar. Menanggulangi korupsi jenis ini, pemerintah harus tingkatkan gaji pegawai rendahan dan harus sederhanakan aturan administrasi dan birokrasi yang njelimet dan bisa menjadi celah permintaan “uang rokok”.

Kedua korupsi yang terjadi karena sistemnya yang bobrok dan membuka peluang terjadinya penyalahgunaan wewenang. Ini biasanya melibatkan level dirjen dan direktur atau bupati dan walikota di daerah. Menanggulanginya harus dengan memperbaiki sistem keuangan di pemerintahan kita. Banyak dana yang tidak cair karena pejabat kwatir akan kena tuduhan korupsi. Banyak juga masalah pengadaan barang atau alat – alat yang tidak memenuhi prosedur admin tapi terkena pasal korupsi.

Ketiga ada yang korupsi karena serakah. Ini biasanya terjadi di level menteri, ketua MK, kepala SKK, pejabat BI, BUMN, DPR, dan lainnya. Gaji dan fasilitas sudah sangat tinggi, tapi masih saja mau korupsi, sikat aja bleehh yang model beginian sihh . . 

Nah,, KPK itu baru menangani korupsi level ketiga. Makanya masih banyak praktek korupsi terjadi karena persoalan di level pertama dan kedua belum tuntas di selesaikan. Pemerintah, khususnya instansi yang menangani persoalan ini, badan, lembaga, dan masyarakat yang terdiri dari berbagai lapisan serta para pengusung syariat islam juga harus berfikir kreatif untuk memecahkan persoalan level pertama dan kedua, baik pencegahan dan pengawasannya, jangan cuma teriak – teriak menyelamatkan Indonesia dan Daerah kita tercinta ini dengan syariah. Jangan sampai pula mereka khilaf mengusung khilafah yang masih khilafiyah. 

Namun, segenting apapun alasan , laku dan edan para elit memainkan perannya dalam urusan penanganan  pemberantasan korupsi ini, saya sebagai anak bangsa yang sedikitpun tidak ada hak paten melakukan pembelaan terhadap kaum papah yang -tanpa sadar- menjadi korban keserakahan ini, hanya bisa mengajak kepada kita semua untuk dapat bersama sama satu dalam doa agar praktek Korupsi di Endonesya dapat teratasi, tentu saja penanganannya harus dimulai dari level terendah. Semoga Negeri ini bebas merdeka dari Korupsi. Aminn.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun