Malam pertama ini kami diajak berkeliling pulau. Â Perkampungan yang cukup ramai dengan para pedagang makanan , souvenir , dan penginapan untuk turis local dan Internasional. Sebagai tempat berlindung masyarakat/penduduk di Derawan ini berupa rumah panggung yang pada umumnya di buat dari kayu walau ada beberapa rumah sudah permanen, masyarakat disana pada umumnya nelayan walau ada beberapa guru, pegawai negri dan sipil. Â Untuk pendidikan di Pulau ini ada 2 sekolah yaitu PAUD, TK, SD dan SMP.
Pulau ini sudah ada penerangan 24 jam, tetapi sumbernya berasal dari tenaga surya maka lokasinya di sebut LTS (Listrik Tenaga Surya) Listrik mandiri dengan panel surya. Kami semua tidak terlalu kewatir dengan chager mengecager alat telekomunikasi. Nah untuk sinyal telekomunikasin disini yang paling kuat adalah TELKOMSEL dan XL .
Dari mata mencari keunikan di salah satu tempat jualan souvenir ternyata banyak pernak pernik dari penyu. Ternyata di pulau ini pun ada lokasi penyu bertelur, lokasinya dekat dengan penginapan. Saya sempat berpikir apa aman itu telur-telur penyu?, dalam perjalanan menuju penginapan Lestari I (di atas air) dimana saya dan teman-teman menginap di kelola oleh Pak H.Memed.
Dalam perjalanan rekan saya menanyakan pada pemandu malam itu ada kesempatan tidak untuk melihat penyu bertelur. Setelah mendapat jawaban dari petugas bahwa boleh melihat di malam terakhir kami di Derawan itu waktu penyu naik ke darat (Akan saya tulis khusus tentang penyu). Setelah mengelilingi pulau akhirnya waktu istirahat pun tiba, kami semua masuk satu persatu dalam kamar masing-masing, satu kamar 2 -3 orang.
Selamat ISTIRAHAT semoga esok bisa explore kepulau dengan badan yang segar..
(Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H