Mohon tunggu...
Diana
Diana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sejarah Ibu Nur Hidayati menuju Profesi Jurnalis

30 Oktober 2024   08:34 Diperbarui: 30 Oktober 2024   08:47 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua STAI sadra Dr. Kholid Al-Walid memberikan sebuah buku kepada Ibu Nur Hidayati | dokpri

Perjalanan Ibu Nur Hidayati menuju profesi jurnalis dimulai dengan membangun fondasi yang kuat dalam penulisan, pemahaman isu-isu sosial, dan kemampuan riset yang mendalam. Berikut ada beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Pendidikan dan Pelatihan
Jika memungkinkan, Ibu Nur Hidayati dapat di mulai dari pendidikan di bidang komunikasi/jurnalistik. Banyak kampus menawarkan program jurnalistik atau komunikasi yang akan memberikan landasan teori dan praktik. Dan ibu Nur hidayati juga mengikuti kursus atau pelatihan khusus jurnalistik, baik secara daring maupun luring, bisa memberikan wawasan lebih luas tentang dasar-dasar profesi ini.

2. Magang di Media
Magang di media lokal ataupun nasional akan sangat berharga sekali.Ini bisa menjadi kesempatan beras bagi Ibu Nur Hidayati untuk memahami lingkungan kerja jurnalis, belajar dari mentor, serta berinteraksi dengan jurnalis lainnya. Pengalaman magang Ibu Nur Hidayati juga dapat membantu sekalih untuk memahami etika jurnalistik dan memperkuat keterampilan menulis berita, wawancara, dan meliput di lapangan.

3. Pengembangan sebuah Keterampilan Riset
Menjadi jurnalis membutuhkan kemampuan riset yang mendalam. Ibu Nur Hidayati bisa melatih keterampilan ini dengan membiasakan dirinya untuk membaca berita dari beragam sumber, memahami isu-isu lokal ataupun global, dan mempelajari cara verifikasi informasi untuk memastikan keakuratan berita tersebut.

4. Portofolio Karya
Membangun sebuah portofolio ialah langkah yang  penting. Ibu Nur Hidayati bisa memulainya dengan menulis untuk blog pribadi, media kampus, atau publikasi lokal. Artikel, reportase, atau opini yang diterbitkan bisa menjadi bukti kemampuan jurnalistik yang dapat ditunjukkan kepada calon pemberi kerja.

5. Mengikuti Kompetisi dan Bergabung dengan Komunitas Jurnalis lainnya
Kompetisi penulisan atau lomba jurnalistik dapat memperluas jaringan dan menambah pengalaman. Bergabung dengan komunitas jurnalis juga bisa memberikan dukungan, inspirasi, dan peluang kolaborasi.

6. Memahami Etika dan Nilai-nilai Jurnalisme
Yaitu Jurnalisme yang bertanggung jawab selalu berpegangan pada prinsip-prinsip seperti objektivitas, kejujuran, dan keberimbangan. Memahami dan menerapkan sebuah etika jurnalistik akan menjadi nilai tambahan yang signifikan dalam perjalanan profesi ini.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Ibu Nur Hidayati bisa memulai karier jurnalistik yang berlandaskan keterampilan, pengalaman, dan pemahaman yang kuat dalam peran dan tanggung jawab seorang jurnalis

Ketua STAI sadra Dr. Kholid Al-Walid memberikan sebuah buku kepada Ibu Nur Hidayati | dokpri
Ketua STAI sadra Dr. Kholid Al-Walid memberikan sebuah buku kepada Ibu Nur Hidayati | dokpri

Pengalaman Ibu Nur Hidayati bekerja di Kompas selama 20 tahun sebagai seorang jurnalis sekaligus editor menunjukkan bahwa di dunia jurnalisme tidak  membosankan. Selalu ada tempat untuk belajar dan bertumbuh di sini. Saat ini Ibu Nur Hidayati mengampu Rubrik Ekonomi untuk surat kabar dan format digital, Kompas.id.

Pekerjaan Ibu Nur Hidayati bersinggungan dengan kehidupan banyak orang, perjuangan kelompok miskin dan rentan, dan ketahanan kerja keras Organisasi Masyarakat Sipil (OMS). Di waktu yang sama, Ibu Nur Hidayati juga terlibat dalam naik turunnya sektor bisnis, begitu juga dengan kebijakan-kebijakan pemerintah.

Pengalaman-pengalaman itu membuat Ibu Nur Hidayati melihat tantangan-tantangan pembuatan kebijakan di tingkat lokal ataupun nasional. Di sisi lain, jelas bagi Ibu Nur Hidayati sendiri bahwa manusia yang membentuk "publik" bukanlah sekedar angka atau data. Mereka ialah para pemangku kepentingan dari setiap keputusan dan kebijakan publik. Pandangan itu mendorong Ibu Nur Hidayati mengambil studi Master of Public Administration di Lee Kuan Yew School of Public Policy -- National University of Singapore, lulus pada 2017.

Ibu Nur Hidayati juga suka terhubung dengan banyak orang. Ibu Nur Hidayati merasa bersemangat ketika bertemu dengan mereka, baik yang berlatar belakang sebagai figur berpengaruh maupun yang berasal dari kalangan masyarakat umum. Entah itu "hanya" untuk melakukan wawancara, bertukar pikiran atau berbagi pengalaman, mencari titik temu, atau menggagaskan proyek kolaborasi bersama dengan saling bermitra. Bagi Ibu Nur Hidayati, semuanya sama pentingnya. Mari saling menginspirasi.

Kepenulisan untuk seorang jurnalis menuntut keterampilan khusus agar dapat menyampaikan informasi secara akurat, menarik, dan mudah dipahami oleh pembaca. Berikut ialah beberapa pedoman yang bisa menjadi panduan:

1. Akurasi dan Fakta: Pastikan setiap informasi yang ditulis telah diverifikasi kebenarannya. Seorang jurnalis harus mengutamakan keakuratan data, menghindari spekulasi, dan selalu mencantumkan sumber informasi yang terpercaya.

2. Objektivitas: Tulisan jurnalis harus bersifat objektif, tidak memihak, dan memberikan sudut pandang yang seimbang. Hindari opini pribadi kecuali memang artikel opini

4. Judul yang Menarik: Judul ialah bagian penting yang harus menarik perhatian pembaca namun tetap informatif. Judul yang baik menggambarkan isi artikel secara singkat dan jelas tanpa menyesatkan

Ibu Nur Hidayati menekankan bahwa menjadi seorang wartawan bukan hanya tentang menulis, tetapi juga tentang mempertanggungjawabkan setiap informasi yang disajikan. Pesannya yang kuat: "Baca dan tulis sebanyak mungkin untuk terus mengasah kemampuan." Dengan penutupan yang menginspirasi, diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk terjun ke dunia jurnalistik dengan semangat dan tanggung jawa

Menulis ialah kegiatan yang  menuangkan ide, pemikiran, perasaan, dan informasi lainnya ke dalam bentuk tulisan. Aktivitas ini ialah mencakup penyusunan kata, kalimat, dan paragraf agar tersusun secara teratur dan mudah dipahami oleh pembaca.

 Menulis bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu esai, puisi, artikel, cerita, atau laporan, dan memiliki banyaknya tujuan, seperti menyampaikan informasi, menceritakan pengalaman, atau mengekspresikan kreativitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun