Mohon tunggu...
Dhya Mirza
Dhya Mirza Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fakta Negatif Konsumsi Kopi Secara Berbelihan pada Kalangan Anak Muda

6 November 2023   10:19 Diperbarui: 6 November 2023   10:28 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kopi itu apa ?

Kopi itu adalah minuman dari biji kopi merupakan minuman yang asalnya dari proses pengolahan biji tanaman kopi. Kopi digolongkan kedalam famili Rubiaceae dengan genus Coffea.Secara umum kopi hanya memiliki dua spesies yaitu Coffea arabica dan juga Coffea Robusta. Kopi dapat digolongkan sebagai minuman psychostimulant yang akan menyebabkan orang tetap terjaga, mengurangi kelelahan, dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi.

Bagaimana konsumsi kopi di Indonesia?

Pada konsumsi kopi domestik Indonesia yang meningkat dan juga didukung oleh pola sosial masyarakat dalam mengkonsumsi kopi, dan di tambah dukungan dengan harga yang terjangkau, kepraktisan dalam penyajian serta keragaman rasa/cita rasa yang sesuai dengan selera. Meningkatnya yang mengkonsumsi kopi, memancing adanya berbagai brand, cafe serta coffee shop di kota-kota besar. Meskipun banyak brand yang bemunculan namun pasar yang dituju itu berbeda-beda. Dalam budaya konsumsi kopi ini biasanya di cafe dan coffee shop di kota-kota besar, dan di kedai atau warung kopi pada masyarakat desa ataupun kota- kota kecil. Budaya minum kopi berawal dari minuman kopinya berwarna hitam pekat, rasanya pahit dan panas. Selain itu, karena tempatnya berupa sebuah warung yang suasana tempatnya juga panas dan penuh dengan orang-orang.

Karena itu sekarang banyaknya remaja yang menyukai kopi selain karena rasanya yang enak namun, banyaknya tempat atau kedai yang menjual kopi dan juga kopi sekarang sedang banyak yang mengkonsumsi kopi sesuai dengan penjelasaan Selvi & Niingrum (2020)

Di era millennial ini, cafe atau coffee shop hampir bisa kita temui di tempat manapun serta berbagai daerah. munculnya cafe atau bisa juga di sbeut coffee shop dengan konsep yang beragam dan tentu menarik ditambah sajian variasi minuman yang unik  membuat eksistensi cafe atatu juga coffe shop semakin digemari oleh para remaja. Tak bisa di sanggah bahwa banyaknya  tempat bersantai seperti  cafe atau coffee shop ini, dimana orang-orang dapat duduk santai sejenak untuk menghabiskan waktu luangny, berkumpul bersama teman kerja dan bisa juga teman sebaya. Melihat kenyataan ini tentu terdapat faktor-faktor yang melatar belakangi para remaja lebih memilih coffee shop sebagai tempat untuk menghabiskan waktunya.

Seperti apa kebiasaan minum kopi pada remaja?

Selama beberapa dekade terakhir, kebiasaan konsumsi kopi semakin populer, tren konsumsi kopi di kalangan mahasiswi dan konsumsi kopi seringkali dikaitkan dengan perilaku makan yang tidak sehat sehingga menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.Dari data laporan yang di ketahui mahasiswa mungkin memiliki risiko tinggi terkena efek negatif akibat asupan kafein yang berlebihan.

Kandungan yang terdapat di kopi.

mengkonsumsi kopi yang didalamnya ada kafein bisa menjadi faktor ysng menganggu kesehatan seperti penyatan dari Czarniecka-Skubina et la (2021). Konsumsi kafein yang berlebihan dan jangka panjang (di atas 500–600 mg setiap hari) dapat menyebabkan kecanduan dan banyak gejala negatif pada tubuh, namun juga menunjukkan bahwa kopi menjadi faktor risiko berbagai penyakit jika dikonsumsi di atas lima cangkir per hari. Banyak dari perilaku pembelian konsumen dan konsumsi terukur, dan preferensi mengenai metode penyeduhan kopi atau aspek yang terkait dengan persiapan infus yang tepat.  Kopi dianggap sebagai makanan berkualitas tinggi serta pengalaman positif yang berkaitan dengan gaya hidup dan status sosial. 

Di dalam minuman kopi ada zat kafein yang mana zat kafein ini termasuk bahan penyegar dan kafein tidak hanya kopi melainkan ada di berbagai makanan serta minuman seperti yang tertera pada pernyataan Jee et al (2020) Kafein terdapat secara alami dalam berbagai makanan, seperti kopi, teh, dan coklat, dan telah digunakan dengan aman sebagai stimulan ringan sejak lama.  Namun bila terlalu banyak mengkonsumsi kafein sebanyak (1~1,5 g/hari) bisa menyebabkan keracunan kafein (kafeinisme), bisa mengalami gejala seperti kecemasan, agitasi, insomnia, dan gangguan pencernaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun