usaha pertanian dan perkebunan yang berfokus pada tanaman hias serta buah-buahan. Usaha ini berdiri sejak 2023, namun baru diisi tanaman pada akhir 2024 setelah ia resmi pensiun.Â
Bapak Gatot Firmanto, S.H. Purn. AD, dari Militer ke Dunia Pertanian. Setelah mengakhiri masa bakti di dunia militer pada 1 November 2024, Bapak Gatot Firmanto memulai babak baru dalam hidupnya. Dengan mempunyai basic otodidak, ia merintisBerawal dari kecintaannya terhadap dunia pertanian, Bapak Gatot ingin menjadi perintis sekaligus inspirator di wilayahnya. Terletak di area yang cukup terpencil dan berbukit, usaha ini dirancang untuk memudahkan warga sekitar, khususnya di Singosari, agar tidak perlu jauh-jauh ke Batu untuk mendapatkan tanaman hias atau buah-buahan berkualitas. Inspirasi ini muncul saat ia mengamati keberhasilan Setra Bunga di Batu dan pusat pembibitan buah di Magelang.Â
Perjalanan membangun usaha ini penuh tantangan. Pada 2017, wilayah tersebut bahkan belum memiliki akses listrik. Dengan inisiatif sendiri, Bapak Gatot membangun jaringan listrik hingga hari ini mampu memasok kebutuhan energi lebih dari cukup. Ia juga berkontribusi pada pelebaran jalan dan penerangan jalan umum, menjadikan area sekitar lebih mudah diakses pembeli.
Pada awal 2023, green house pertama didirikan sebagai tempat pembibitan berbagai jenis tanaman. Ia memadukan konsep 4-in-1, yakni tanaman hias, buah-buahan, tanaman obat, dan pembibitan tanaman.
Usaha ini kini memiliki hampir 100 jenis tanaman hias dan lebih dari 30 jenis tanaman buah. Beberapa di antaranya adalah:
- Durian: 30 varietas
- Alpukat: 3 varietas
- Jambu air: 4 varietas
- Buah lainnya: Kelengkeng, sawo, rambutan, mangga, jeruk
Tanaman-tanaman ini dirawat dengan nutrisi bunga dan unsur hara makro (NPK), serta dilindungi dari hama menggunakan insektisida, fungisida, dan herbisida. Harga tanaman bervariasi: tanaman hias dihargai Rp10.000--Rp20.000, sementara pohon buah berkisar Rp40.000--Rp50.000.
Tantangan terbesar dalam usaha ini adalah serangan hama dan penyakit tanaman. Namun, dengan penggunaan pestisida yang tepat, seperti insektisida dan fungisida, masalah tersebut dapat diatasi. Harga pestisida sendiri bervariasi antara Rp12.000 hingga Rp200.000, tergantung ukuran dan jenisnya.Â
Selain menyediakan tanaman berkualitas, usaha ini telah membantu meningkatkan perekonomian lokal. Pembeli dari berbagai wilayah kini datang langsung ke lokasi, menciptakan peluang usaha baru di sekitarnya.Â