Mohon tunggu...
Dhorothea Triarsari
Dhorothea Triarsari Mohon Tunggu... -

Penulis yang tertarik dengan travel dan makanan enak.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Diskriminasi Justru oleh Petugas Kesehatan Sendiri

16 Januari 2014   11:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:47 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Tenang, bu. Kistanya kecil sekali kok. Itu biasa ditemukan ketika seorang wanita memasuki masa menjelang menstruasi."

Bagaimana pun juga, informasi seperti itu pasti bikin jatuh mental. Jadi kebayang kan, ketika seorang wanita mendapati petugas kesehatan memberi tahu ada benjolan yang diduga kanker di payudaranya.

Sampai sekarang hasil pemeriksaan itu tidak pernah saya ambil hasilnya. Mental saya terlanjur jatuh. Mungkin dokter itu terbiasa memeriksa perempuan yang terlanjur sakit. Jadi ketika ia memeriksa seorang pasien, ia sudah berasumsi pasiennya pasti sakit dan punya keluhan. Mungkin jarang ada pasien yang periksa untuk deteksi dini dan ketika diperiksa tubuhnya masih baik-baik saja.

Pengalaman serupa itu juga pernah saya alami ketika periksa kesehatan untuk mengambil beasiswa studi ke Jepang. Salah satu syaratnya adalah pemeriksaan kesehatan lengkap termasuk foto rontgen dada.

Karena ketika mahasiswa tidak punya uang berlebih untuk pemeriksaan itu, saya mengakalinya dengan menghemat surat rujukan dokter. Kebetulan ada sepupu yang sedang menjalani PTT di sebuah desa terpencil di Sleman. Jadi saya mengantongi surat rekomendasi dari sepupu untuk periksa kesehatan.

Mungkin karena saya membawa surat pengantar dari sebuah desa bernama Ngemplak di Sleman yang terpencil, petugas rontgen langsung menanyai,"Apakah Mbak punya keluhan batuk-batuk berdarah?" Mungkin dia curiga saya disuruh rontgen karena dokter perlu memastikan penyakit TBC di tubuh saya. Yah, mentang-mentang diberi rekomendasi oleh dokter puskesmas....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun