Mohon tunggu...
Dhonnie Opang
Dhonnie Opang Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Peternakan Universitas Nusa Cendana Kupang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

this life is a gift given by God

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hidup Tanpa WhatsApp, Apakah yang Akan Terjadi?

15 Januari 2021   05:30 Diperbarui: 15 Januari 2021   05:48 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup tanpa WhatsApp, apakah yang akan terjadi ?

Pertanyaan yang sangat menarik untuk diulas pada saat ini, dimana hampir semua kalanganm masyarakat maupun pejabat pemerintah sangat menikmati kemudahan - kemudahan yang dimanjakanoleh fitur-fitur serba bisa dan multi guna dari aplikasi WhatsApp.

Pertama-tamasaya mau perkenalkan kepada kita semua tentang apa Itu WhatsApp dan apak keunggulan aplikasi WhatsApp ?

WhatsApp adalah salah satu aplikasi pesan instan untuk smartphone, iPhone, BlackBerry, PC,d danLaptop. Jika dilihat dari fungsinya WhatsApp hampir sama dengan aplikasi SMS yang biasa Anda pergunakan di ponsel lama.

Tetapi WhatsApp tidak menggunakan pulsa, melainkan data internet Jadi, di aplikasi ini sobat tak perlu memikirkan soal panjang pendeknya karakter. Tidak ada batasan, selama data internet sobat memadai. Meskipun merupakan aplikasi pesan instan, aadayang unik dari WhatsApp. Jadi, sistem pengenalan kontak, verifikasi dan pengiriman pesan tetap dilakukan melalui nomor ponsel yang sudah terlebih dahulu didaftarkan. 

Cara ini berbeda dengan BBM yang menggunakan PIN, ataupun LINE yang selain nomor ponsel juga mengunakan email, dan nama pengguna.

Fitur-fitur Unggulan WhatsApp

WhatsApp mempunyai beberapa fitur:

  • Mengirim pesan teks
  • Mengirim foto dari galeri ataupun dari kamera
  • Mengirim video
  • Mengirimkan berkas-berkas kantor atau yang lainnya
  • Menelpon melalui suara, termasuk mengirim pesan suara.
  • Anda yang dapat didengarkan oleh penerima setiap saat.
  • Berbagi lokasi memanfaatkan GPS
  • Mengirimkan kartu kontak
  • WhatsAppp juga mendukung beberapa emoji, namun untuk stiker, WhatsApp tergolong minimalis. Berbeda dengan LINE yang lebih getol mengembangkannnya.
  • Di WhatsApp, pengguna juga dapat mengatur panel profilnya sendiri, terdiri dari nama, foto, status serta beberapa alat pengaturan privasi untuk melindungi profil dan juga alat bantuan untuk membackup pesan, mengubah nomor akun dan melakukan pembayaran.

Ah ya, WhatsApp ini akan menjadi aplikasi berbayar setelah setahun digunakan, biayanya hanya Rp 12.000 per tahunnya. Anda dapat juga membantu teman dengan cara membayarkan biaya berlangganan tersebut atas namanya.

Siapakah yang membuat aplikasi WhatsApp ?

Oke..! lebih tepatnya kita akan berbicara tentang "Sejarah WhatsApp" Dikutip dari WikiPedia, WhatsApp didirikan pada 24 Februari 2009, berarti sekarang WhatsApp sudah menginjak usia Dua belasan tahun. WhatsApp didirikan oleh Brian Acton dan Jan Koum yang pernah bekerja sebagai pegawai Yahoo. Bermodalkan tabungan sebesar $400.000 yang diperoleh selama bekerja di sana, Koum mengunjungi temannya, Alex Fishman untuk berdiskusi mengenai App Store yang kala itu baru berusia 7 bulan, Koum merasa toko ini menyimpan potensi. Fishman kemudian membantu Koum mencarikan pengembang aplikasi iPhone bernama Igor Solomennikov yang berasal dari Rusia. Tapi meskipun WhatsApp Inc telah berdiri, aplikasi WhatsApp sendiri masih jauh dari beres. Dalam beberapa percobaan, WhatsApp mengalami crash dan gagal berjalan seperti yang diharapkan. Putus asa, Koum berniat menutup perusahaannya dan mencari pekerjaan lain. Namun Brian Acton mendorongnya untuk tetap bertahan beberapa bulan lagi. Pada akhirnya setelah melewati fase beta yang cukup panjang, pada bulan November 2009, WhatsApp resmi memulai kiprahnya di App Store. Sebelumnya, Koum telah membujuk Acton dan lima mantan pegawai Yahoo! lainnya untuk berinvestasi. Setelah mengunjungi App Store, pada bulan Januari 2010 WhatsApp mengembara ke BlackBerry Store dan disusul Android pada bulan Agustus. Meskipun statusnya telah diubah dari gratis ke berbayar, popularitas WhatsApp tetap melesat cepat di hampir semua platform. Per Februari 2013 pengguna aktif WhatsApp meledak di angka 200 juta. Angka ini membengkak dua kali lipat pada bulan Desember dan naik lagi menjadi 500 juta pada bulan April 2014. Dan per September 2015, pengguna aktif WhatsApp tercatat sebanyak 900 juta, sehingga sampai dengan detik ini, penggunaan WhatsApp tembus 2 miliar pengguna.

Pesatnya pertumbuhan itulah yang membuat Facebook tergila-gila pada WhatsApp. Gayung bersambut, WhatsApp Inc menerima pinangan Facebook dengan mahar sebesar $19 miliar. Pasca berganti bendera, Facebook tidak melakukan banyak perubahan pada WhatsApp, tetap dipatok banderol per tahun dan tanpa iklan. Tidak seperti yang ditakutkan oleh banyak orang. Lalu kembali pada konsep pertanyaannya yaitu, apa yang terjadi bila WhatsApp ditiadakan ? Sebelum diciptakannya aplikasi WhatsApp, masih ada aplikasi lainnya seperti Line, BBM, Twitter, Instagram, Telegram, dan lainnya yang masih bisa digunakan sebagai pengganti aplikasi ini. Seperti halnya, beberapa hari lalu dikabarkan bahwa penggunaan WhatsApp menurun drastis sedangkan penggunaan telegram meningkatkan 30%. Adapun hal yang membuat pengguna WhatsApp beralih ke aplikasi Telegram yaitu fitur-fiturnya hampir sama persis.

(#WhatsApp : Dhonnie Opang#)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun