Mohon tunggu...
Rahmadhona
Rahmadhona Mohon Tunggu... Administrasi - International Affairs Graduate

"and one day, a girl with book will the girl writing them.."

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indo-Pasifik, Peradaban di Masa Depan

5 Desember 2016   18:32 Diperbarui: 5 Desember 2016   18:49 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Politik Luar Negeri India pun sudah semakin meninggalkan sikap politik nonaliansi ala Jawaharlal Nehru. Pada era pemerintahan PM Narendra Modi, India terlihat lebih berani menunjukan hubungan yang lebih mesra dengan AS, terutrama di bidang pertahanan. Dinamika geopolitik menuntut India memiliki kekuatan ekstra dalam menghadapi China di utara dan Pakistan di barat terkait sengketa perbatasan dengan kedua negara pemilik senjata nuklir tersebut. Di Timur, India berbatasan dengan Bangladesh yang merupakan bekas wilayah India yang terpisah akibat berbagai perbedaan. Sementara itu, di selatan, India berbatasan dengan Sri Lanka yang tidak lain juga rival India.

Walaupun hubungan China dengan negara hegemon di Indo-Pasifik masih cukup baik terutama di sektor ekonomi, dan tanda-tanda pecah perang masih cukup jauh, namun negara-negara tersebut tampak sangat intensif mempersiapkan segala sesuatunya. Contoh-contoh diatas hanyalah sebagian kecil dan mendasar yang terjadi di Indo-Pasifik. Masih banyak kekuatan besar lainnya seperti Philipina dengan Presiden barunya, Korea Utara dengan nuklirnya, Korea Selatan dan Jepang yang semakin dekat dengan AS, serta negara-negara Asia Tenggara lainnya yang mulai memperlihatkan diri melalui angkatan bersebnjatanya di Laut China Selatan, contoh Indonesia. Walaupun tidak ingin terlibat dengan konflik tersebut, namun kebijakan Indonesia untuk aktif di Pulau Natuna dengan semua peralatan militernya berada disana merupakan contoh bahwa Indonesia pun merasa terancam dengan konflik di kawasan. 

Dengan berbagai persoalan yang terjadi di benua Eropa dan Timur Tengah, bukan tidak mungkin peradaban Indo-Pasifik mungkin sebentar lagi akan datang. Namun, melihat dari sejarah, Eropa dan AS bisa menjadi peradaban hegemoni setelah melewati 3 perang besar di dunia yaitu Perang Dunia 1, Perang Dunia 2 dan Perang Dingin. Mungkinkah sejarah akan berulang di Indo-Pasifik sebelum kawasan ini menjadi peradaban hegemoni selanjutnya?

Referensi:

- Untung Suropati, Yohanes Sulaiman, Ian Montratama, "Arungi Samudra Bersama Sang Naga: Sinergi Poros Maritim Dunia dan Jalur Sutra Maritim Abad ke-21" (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2016).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun