Mohon tunggu...
Dhiya UlHaqqi
Dhiya UlHaqqi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Tukang Ngobrol

Psikologi Industri Organisasi, Psikologi Sosial Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Navigasi antara Dunia Kerja dan Kehidupan Pribadi

16 Agustus 2023   00:34 Diperbarui: 16 Agustus 2023   00:35 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara efektif melakukannya adalah dengan mengadakan waktu khusus untuk berbicara, mendengarkan dengan aktif, dan mencari solusi bersama. Dengan mendapatkan dukungan dan pemahaman dari pasangan atau keluarga, Anda dapat membangun fondasi yang kuat untuk menjaga keseimbangan antara tanggung jawab pekerjaan dan kebahagiaan pribadi.

Menggunakan Cuti dan Istirahat dengan Bijak

Cuti reguler adalah waktu yang penting untuk mereset diri dari rutinitas dan tekanan pekerjaan. Saat mengambil cuti, Anda memberikan diri sendiri kesempatan untuk mengembalikan energi, meningkatkan kreativitas, dan mengurangi stres. Istirahat yang cukup dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Cara memanfaatkannya adalah dengan merencanakan cuti secara berkala dan dengan sengaja, jauh-jauh hari. Pastikan untuk benar-benar melepaskan diri dari pekerjaan selama cuti, menghindari aktivitas yang terkait dengan pekerjaan. Dengan memahami pentingnya cuti reguler sebagai cara untuk memulihkan diri, Anda dapat kembali ke pekerjaan dengan semangat baru dan lebih siap menghadapi tuntutan pekerjaan sehari-hari.

Ketika tuntutan pekerjaan terus meningkat, penting untuk dapat mengenali tanda-tanda kebutuhan akan istirahat jangka panjang sebelum terjerumus pada burnout, yang merupakan keadaan fisik dan mental yang parah akibat stres kronis. Tanda-tanda seperti penurunan produktivitas, perasaan putus asa, dan ketidakmampuan mengatasi stres dapat mengisyaratkan adanya kelelahan yang serius.

Untuk mengatasi burnout, langkah pertama adalah mengakui pentingnya istirahat dan merespon tanda-tanda tersebut dengan serius. Menetapkan batasan yang sehat antara pekerjaan dan waktu pribadi, melibatkan diri dalam aktivitas yang menyenangkan di luar pekerjaan, dan memprioritaskan kesehatan fisik dan mental adalah langkah kunci. Jika diperlukan, konsultasi dengan profesional kesehatan mental dapat memberikan dukungan yang diperlukan.

Dalam melangkah menuju keseimbangan kerja-kehidupan yang lebih baik, ingatlah pepatah lama yang bijak: "Istirahatlah sejenak, agar bisa berlari lebih jauh." Melalui panduan praktis dan langkah-langkah bijak yang telah dibagikan,  Anda bisa menjelajahi keseimbangan ini dengan semangat dan senyum yang tak tergoyahkan. Jadi, mari kita hadapi dunia kerja dengan keberanian, tetapi juga jangan lupakan keindahan kehidupan pribadi yang unik dan penuh warna. Pada akhirnya, sukses bukan hanya tentang berapa banyak tugas yang terselesaikan, tetapi juga tentang betapa baik kita menjalani perjalanan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun