Mohon tunggu...
Dhiya UlHaqqi
Dhiya UlHaqqi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Tukang Ngobrol

Psikologi Industri Organisasi, Psikologi Sosial Budaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Diderot Effect, antara Kebutuhan Fisiologis atau Lingkaran Setan

26 Juli 2023   12:05 Diperbarui: 8 Agustus 2023   11:33 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi live shopping. (Dok. Shutterstock/BaLL LunLa via kompas.com)

Kesadaran akan efek ini dapat membantu kita mempertimbangkan lebih matang sebelum membeli barang baru dan bertanya pada diri sendiri apakah kita benar-benar membutuhkan barang tersebut atau apakah itu hanya merupakan dorongan yang timbul dari efek kecenderungan sosial.

Foto oleh Huy Phan
Foto oleh Huy Phan

Diderot Effect merupakan fenomena yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, baik secara sadar maupun tidak sadar, terutama dari segi pakaian. 

Ketika seseorang membeli pakaian baru yang lebih mewah atau bergaya daripada pakaian yang dimiliki sebelumnya, mereka mungkin merasa kebutuhan untuk memperbarui seluruh koleksi pakaian mereka agar sejalan dengan gaya baru tersebut. Ini bisa berarti membeli sepatu, aksesori, atau pakaian lain yang sesuai dengan gaya baru mereka. 

Apalagi di masa perkembangan teknologi saat ini sangat pesat, update fitur tertentu terjadi sangat singkat sehingga seseorang membeli perangkat elektronik baru seperti smartphone atau laptop dengan spesifikasi terbaru, Faktor sosial ini dapat mempengaruhi persepsi seseorang tentang kepemilikan mereka terhadap barang atau status. 

Ketika seseorang melihat orang lain memiliki barang atau gaya hidup yang lebih baik, mereka mungkin merasa perlu untuk menyesuaikan diri dengan standar yang sama atau lebih tinggi. 

Pembandingan sosial ini dapat memicu Diderot Effect, karena seseorang ingin memiliki hal-hal yang sesuai dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. 

Terkadang alasan background konten atau update story pun seseorang berhasrat membeli furnitur baru atau elemen dekorasi rumah yang mewah, hal itu bisa menyebabkan perubahan dalam seluruh dekorasi rumah. 

Faktor psikologis ini mengacu pada kecenderungan manusia untuk cepat beradaptasi dengan perubahan positif dalam hidup mereka dan merasa kurang terpuaskan setelah mendapatkan hal-hal yang baru. 

Ketika seseorang membeli barang baru yang membawa kepuasan awal, kepuasan tersebut cenderung berkurang seiring berjalannya waktu. Hal ini bisa memicu keinginan untuk mencari hal-hal baru yang dapat memberikan kepuasan sementara.

Karena sekarang kita cenderung merasa kita sangat di perhatikan seseorang membeli kendaraan baru yang lebih mewah atau prestisius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun