Mohon tunggu...
Dhiya Ulhaq
Dhiya Ulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Colleger who enjoys cooking

All's well that ends well

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penguatan Kesehatan Mental Para Penerus Bangsa Indonesia dengan Pancasila untuk Indonesia Emas 2045

10 Januari 2024   11:07 Diperbarui: 10 Januari 2024   11:21 2870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gangguan Kesehatan Mental. Sumber ilustrasi: Dirjen Kekayaan Negara

Kesehatan mental atau mental health sempat menjadi trending topic di kalangan kaum muda Indonesia. Seiring dengan tahun 2045 mendatang, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dimana proporsi usia penduduk produktif akan lebih banyak daripada yang tidak produktif. Ini merupakan suatu kesempatan untuk mewujudkan Indonesia emas, namun apakah hal ini dapat terwujud jika saat ini para kaum muda Indonesia masih digerayangi oleh masalah kesehatan mental?

Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera mental yang memungkinkan seseorang mengatasi stres. Tentunya mental health ini diperlukan seseorang untuk dapat menghadapi tekanan hidup untuk tetap bertahan dari keadaan yang buruk dan mengontrol diri agar tetap bisa menjalankan kehidupan dengan baik, bahkan tetap dapat menjadi pribadi yang produktif serta positif. Melansir dari survei yang dilakukan pada tahun 2022 oleh Indonesia-National Adolescent Mental Health, menunjukkan bahwa 15,5 juta atau 34,9% remaja di Indonesia mengalami masalah mental dan 2,45 juta atau 5,5% remaja mengalami gangguan mental. Hal ini tentunya menjadi suatu hal yang perlu disoroti dan dicarikan solusinya untuk dapat menekan angka gangguan kesehatan mental di kalangan penerus bangsa Indonesia.

Untuk mencari solusi dari permasalahan ini, kita harus mengetahui unsur dasar yang menjadi penyebab utama dari tingginya angka gangguan kesehatan mental di kalangan kaum muda Indonesia. Mengacu pada frame work, influences of mental health, terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental. Salah satu yang marak dijumpai di kalangan masyarakat adalah terkait dengan faktor gaya hidup, meliputi bullying dan cyberbullying.

Perundungan. Sumber ilustrasi: varthana.com
Perundungan. Sumber ilustrasi: varthana.com

Kemajuan teknologi saat ini menyebabkan penyebaran informasi dan komunikasi dapat dilakukan dengan cepat sehingga praktik cyberbullying sangat marak dijumpai di kalangan masyarakat, khususnya kaum muda Indonesia. Bullying atau perundungan ini dapat berupa fisik terkait dengan kegiatan yang dapat melukai tubuh korbannya, verbal dalam bentuk hinaan dan cacian terhadap korban, sosial dimana korban merasa terkucilkan dari masyarakat, hingga seksual yang terkait dengan materi ponografi, sentuhan atau physical touch di daerah yang terlarang, dan cat-calling.

Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa menjadi senjata ampuh yang dapat dijadikan salah satu solusi untuk menghadapi tantangan ini. Pancasila dapat menjadi penyembuh melalui nilai-nilai luhur bangsa yang terkandung di dalamnya. Penerapan Pancasila melalui penekanan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial dapat menjadi pondasi untuk memperkuat  kesehatan mental para kaum muda Indonesia. 

Pancasila juga mengajarkan nilai kesetaraan tanpa membeda-bedakan penganutnya dimana semua manusia adalah sama, serta nilai keadilan dimana setiap manusia mendapatkan hak dan kewajiban yang sama. Dengan memeluk nilai-nilai ini, para kaum muda penerus bangsa diharapkan dapat memiliki mental yang kuat dan tak tergoyahkan oleh apapun. Selain itu, Pancasila juga dapat dijadikan sebuah safe zone bagi para kaum muda yang merasa memiliki permasalahan dengan mental untuk dapat memperbaiki cara berpikir dan berubah menjadi lebih baik lagi sehingga mental yang kuat dapat dicapai dan good citizen juga tercipta.

Indonesia Emas 2045. Sumber ilustrasi: presidenri.go.id
Indonesia Emas 2045. Sumber ilustrasi: presidenri.go.id

Pancasila dapat menjadi suatu kekuatan yang dapat megubah kaum muda Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045. Dengan penerus bangsa sebagai sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan bermental kuat di masa depan maka diharapkan akan terwujud negara Indonesia yang maju dan sejahtera. Kualitas SDM yang unggul dan berkualitas melalui mental yang sehat di tahun 2045 mendatang akan menjadi kado terindah bagi negara kita di ulang tahunnya ke-100 tahun atau genap satu abad.

Oleh karenanya, marilah untuk kaum muda Indonesia agar dapat lebih menguatkan pemahaman, menghayati, dan menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar masalah gangguan kesehatan mental dapat diatasi guna mempersiapkan diri berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Muda berkarya membangun bangsa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun