Semarang (10/02/2022)- Edukasi mengenai pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) bagi warga RW 01 Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (27/01/2022).
Saat ini penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan di Kota Semarang. Kecamatan Ngaliyan termasuk kecamatan kedua dengan tingkat penyakit DBD yang tinggi. Kondisi cuaca saat ini dengan curah hujan yang tinggi dapat menimbulkan genangan air dan bisa menjadi tempat-tempat perkembangbiakan jentik nyamuk.
Demam berdarah dengue (DBD) termasuk penyakit yang membahayakan. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang di semua kalangan, baik anak-anak hingga orang dewasa. Pencegahan DBD dapat dilakukan melalui gerakan 3M plus.
Berdasarkan survey lokasi di lingkungan RW 01 didapati beberapa hal yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan disekitar tempat tinggalnya, maka mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2021/2022 melakukan edukasi terkait pencegahan DBD melalui 3M plus yang dilaksanakan di Balai RW 01 Kelurahan Kalipancur. Edukasi ini diberikan kepada ibu-ibu kader RW 01 Kelurahan Kalipancur.
Gerakan 3M plus ini dilakukan dengan cara :
- Menguras dan Menyikat
- Menutup tempat penampungan air
- Mengubur barang bekas
Plus :
- Tidak mengantung pakaian di dalam kamar
- Gotong royong membersihkan lingkungan
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
- Periksa tempat-tempat penampungan air
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang sudah dikuras
Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan warga RW 01 Kalipancur lebih aware dan menyadari terkait bahaya penyakit DBD, selalu melakukan upaya pencegahan DBD baik di dalam rumah ataupun di lingkungan rumah serta kasus penyakit DBD dapat berkurang khususnya di RW 01 Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.