Mohon tunggu...
Uniek Widyarti
Uniek Widyarti Mohon Tunggu... -

belajar menjadi manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku dan Angin

26 November 2017   22:26 Diperbarui: 26 November 2017   22:34 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sempurna

Sempurna

Dan sempurna.......

Selang beberapa waktu jingga pun menggulung, merelakan dirinya lenyap ditelan gelap. Biru laut kini tak lagi tampak.

Perempuan bermata biru turunkan tangan, sembari membuka kedua kelopak. Helai helai rambut kembali turun memanjang

Angin menghilang dan ombak laut pun kembali tenang. Hanya ada gelap diiringi melodi dari debur debur yang memecah karang.

"Aku jatuh hati padamu,  hadirmu membuatku lupa bagaimana rasanya perih karena sayatan luka. Angin, temuilah aku di senja senja berikutnya"

Setetes bening bersarang di sudut mata, kemudian turun mengalir menghias pipi perempuan bermata biru.

Ia membalikkan badan dan  siap kepakkan sayap menembus malam untuk kembali ke peraduan bersama peri peri hutan.

By Keinu  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun