Kepemimpinan strategis merupakan kepemimpinan yang memiliki kemampuan untuk menciptakan harmonisasi antara tuntutan lingkungan eksternal (dunia) dengan visi, misi, strategi dan organisasi. Visi menggambarkan wujud di masa depan, sedangkan misi menggambarkan nilai pokok, tujuan dan alasan eksistensi. Mereka bekerja dalam konteks strategis di lingkup Nasional dan mungkin saja di lingkup regional maupun internasional.
Dalam dunia militer, dapat diartikan mengarahkan anggota untuk keberhasilan tugas. Â Definisi kepemimpinan ini mencakup hal-hal penting yang dapat menginspirasi orang lain dan bersiap melakukannya. Meski terdapat berbagai gaya kepemimpinan, semua pemimpin yang efektif mempunyai karakteristik tertentu. Salah satu pemimpin militer yang terkenal dalam sejarah dunia adalah Adolf Hitler.
Kepemimpinan Adolf Hitler
Adolf Hitler lahir pada 20 April 1889 di Braunau am Inn, Austria. Pada 1913, Hitler menetap di Munich. Adolf Hitler merupakan veteran Perang Dunia I. Ia tercatat sebagai anggota ketentaraan Bavaria sejak Agustus 1914. Setelah Perang Dunia I berakhir, Hitler kembali ke Munich dan meneruskan kerjanya di militer Jerman. Adolf Hitler merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh pada abad ke 20, yang menjadi tokoh utama Jerman NAZI, Perang Dunia II di Eropa dan Holocaust. Hitler dapat mencapai hal ini karena memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat untuk mewujudkan rencananya.
Hitler berambisi untuk menjadikan Jerman sebagai bangsa yang paling berkuasa didunia dan melanjutkan ideologi NAZI di Eropa. Ia kemudian melakukan invansi ke Polandia yang menyebabkan terjadinya Perang Dunia ke II. Adapun jiwa kepemimpinan yang dimiliki Adolf Hitler, antara lain:
- Jiwa Otoriter: Hitler memiliki jiwa otoriter karena dalam pengaturan strategi perang dan waktu untuk melakukan penyerangan semua berada didalam kekuasaan Hitler. Para bawahannya tidak satupun berani menentang perintahnya.
- Berkarisma: Didalam setiap pidatonya, Hitler berhasil membuat orang bersimpati kepadanya dan dapat mengikuti keinginannya. Seperti pada propaganda NAZI, karena karisma yang dimiliki Hitler, banyak orang yang bergabung dengan NAZI. Sehingga mereka mau melaksanakan rencana-rencana Hitler.
- Ambisius: Jiwa ambisius Hitler tampak dari ambisinya yang ingin menjadikan ras bangsa arya sebagai bangsa yang memiliki derajat diatas bangsa lain. Sehingga ia akan melakukan cara apa saja untuk mewujudkan ambisinya tersebut. Seperti melakukan penyerangan ke negara lain. Salah satu contohnya adalah penyerbuan ke Polandia yang justru mengawali terjadinya Perang Dunia ke II.
- Oportunis: Hitler dapat dikatakan berjiwa oportunis, karena berusaha untuk memanfaatkan peluang pada situasi yang sulit. Contohya pada saat kemerosotan Weimar, yang membuat rakyat yang tidak nyaman dengan sistem pemerintahan yang baru dan menginginkan kembali ke sistem yang sebelumnya. Sehingga rakyat pun bergabung dengan NAZI.
Senjata NAZI agar Adolf Hilter Menguasai Dunia
Menjelang akhir Perang Dunia II, pihak Nazi mulai melakukan berbagai eksperimen untuk membangun senjata-senjata pamungkas, mulai dari tank raksasa, hingga pesawat jet pembom. Bukan rahasia lagi bahwa Hitler memang berniat menguasai seluruh dunia, sehingga apapun dilakukan agar Nazi Jerman bisa mencapai tujuan tersebut. Sejumlah senjata itu berhasil diciptakan dan memberikan dampak besar kepada pihak lawan. Berikut senjata super gagasan NAZI Jerman yang teknologinya masih digunakan sampai sekarang, yaitu:
- Horten HO 229
Pesawat jet pembom merupakan hal yang lazim di masa kini, pihak Nazi merupakan yang pertama kalinya memiliki gagasan pesawat sejenis itu. Horten Ho 229 adalah salah satu senjata super Nazi yang paling mengagumkan, bahkan menjadi salah satu yang kasat radar. Pesawat itu mampu membawa 1.000 kg bom dengan kecepatan hingga 977 km/jam, tapi bermasalah dengan konsumsi bahan bakar.
- Landkreuzer P.1000 Ratte