Pilihan menggunakan popok kain menjadi alternative, meskipun tidak merupakan solusi sempurna, yang artinya masih menimbulkan pencemaran karena detergen dan biaya untuk membeli popok kain ketika mulai usang dan tidak layak pakai juga menjadi pertimbangan.
Pilih popok bayi sekali pakai yang lebih ramah lingkungan. Tentu dengan konsekuensi biaya yang dikeluarkan akan lebih banyak, dan lebih sulit mendapatkan popok bayi jenis ini karena umumnya yang beredar dipasaran masih produk yang terdahu.
Cobalah untuk meminimalkan pemakaian popok bayi saat Anda merasa anak Anda tidak benar-benar memerlukannya. Ini dapat membantu mengurangi jumlah popok bayi yang Anda gunakan.
Jika Anda menggunakan popok bayi sekali pakai, pisahkan popok bayi dari sampah organik dan sampah lainnya sebelum membuangnya. Ini dapat membantu memfasilitasi proses daur ulang atau pengelolaan sampah yang tepat.
Ketika membersihkan bayi, pertimbangkan untuk menggunakan produk pembersih organik yang lebih ramah lingkungan daripada tisu basah yang sering kali mengandung bahan kimia berbahaya.
Tingkatkan kesadaran keluarga Anda tentang pentingnya mengurangi sampah popok bayi dan bagaimana melakukannya dengan benar. Ajarkan anak-anak Anda tentang pentingnya merawat lingkungan.
Recycle When Possible. Beberapa daerah memiliki program daur ulang untuk popok bayi sekali pakai. Cari tahu apakah ada opsi daur ulang popok bayi di wilayah Anda dan gunakan program tersebut jika memungkinkan.
Penting untuk diingat bahwa setiap langkah kecil untuk mengurangi sampah popok bayi bisa memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.
Dengan perubahan-perubahan ini, Anda dapat membantu mengurangi dampak sampah popok bayi pada lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI