Mohon tunggu...
DHIYA MAJDIY
DHIYA MAJDIY Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan merasa tertinggal setiap manusia mempunyai rezekinya masing-masing

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Perkembangan Dan Persaingan Kupat Tahu Singaparna Di Bandung

23 Januari 2025   20:15 Diperbarui: 23 Januari 2025   20:15 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kupat Tahu Singaparna Di BandungKupat Tahu Singaparna adalah salah satu kuliner khas Indonesia yang berasal dari Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Seiring berjalannya waktu, popularitas Kupat Tahu Singaparna semakin berkembang, dan kini mulai tersebar ke berbagai kota besar, termasuk Bandung. Meskipun berasal dari Singaparna, banyak pedagang di Bandung yang mulai menawarkan Kupat Tahu Singaparna, yang menyebabkan persaingan antar pedagang semakin ketat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai perkembangan serta persaingan Kupat Tahu Singaparna di Kota Bandung. Namun, bagaimana nasib Kupat Tahu Singaparna di tengah persaingan ketat dengan makanan modern? Mini riset yang saya analisis akan menjawab pertanyaan ini.

Kupat Tahu Singaparna merupakan perpaduan sempurna antara kupat (ketupat), tahu, bumbu kacang, dan sayuran segar. Awalnya kuliner ini populer di Tasikmalaya dan sekitarnya, namun seiring berjalannya waktu pengusaha seperti Muhammad Zaeni mulai memperkenalkan makanan ini ke Bandung. Berdasarkan hasil riset saya, Zaeni memulai usahanya di Soreang pada tahun 2017 setelah sebelumnya menjalankan bisnis serupa di Tasikmalaya. Kini Kupat Tahu Singaparna tidak hanya dikenal di pasar tradisional tetapi juga mulai masuk ke kawasan wisata, pusat keramaian, dan food court modern di Bandung, dengan rasanya yang khas dan harga yang terjangkau, makanan ini menarik perhatian masyarakat kota.

1.Perkembangan Penjualan Kupat Tahu Singaparna Di Bandung

Pada Tahun 2018 Penjualan kupat tahu Singaparna di Bandung mulai meningkat, didorong oleh popularitasnya sebagai makanan yang lezat dan terjangkau, lalu pada Tahun 2019 Penjualan terus meningkat, ditandai dengan semakin banyaknya pedagang yang membuka usaha di berbagai lokasi di Bandung, dan pada Tahun 2020 Pandemi COVID-19 sempat mempengaruhi penjualan, namun tetap mengalami pertumbuhan karena permintaan tetap tinggi, di Tahun 2021 Penjualan kembali meningkat dan didukung oleh tren online delivery dan peningkatan minat masyarakat terhadap kuliner lokal, sampai di Tahun 2022 Penjualan terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, menunjukkan potensi besar bagi Industri kupat tahu Singaparna di Bandung.

2.Persaingan di Tengah Kemajuan Kuliner Modern

Seiring dengan meningkatnya popularitas, tantangan besar yang dihadapi oleh pelaku

usaha Kupat Tahu Singaparna adalah persaingan. Riset menunjukkan bahwa kompetisi tidak hanya datang dari sesama pedagang makanan tradisional tetapi juga dari makanan cepat saji dan kuliner modern. Konsumen, terutama generasi muda, cenderung mengutamakan kemudahan dan inovasi dalam memilih makanan. Berdasarkan wawancara dengan konsumen, diketahui bahwa faktor seperti rasa, kemasan, dan keberadaan di platform digital menjadi kunci utama untuk menarik perhatian pasar. Beberapa konsumen menyebutkan bahwa media sosial seperti Instagram dan TikTok menjadi alat yang efektif untuk mempromosikan produk.

3.Inovasi sebagai Jawaban Tantangan

Melalui hasil riset ini, inovasi terbukti menjadi strategi utama untuk mempertahankan daya saing Kupat Tahu Singaparna di Bandung. Inovasi dapat dilakukan melalui:

1)Pengembangan Produk dengan menyediakan varian rasa baru yang tetap mempertahankan identitas tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun